Serobot Antrean Berujung Neraka

Semakin hari populasi manusia kian bertambah. Tentunya dalam setiap urusan yang mereka lakukan akan banyak terjadi dalam satu tempat dan waktu. Sehingga mereka harus menata diri untuk melewatinya secara efisien dengan cara membuat barisan antrean.

Antrean yang paling sering kita temukan adalah giliran antrean di Bank, pengambilan uang di ATM, pembagian sembako, dan masih banyak aktivitas lain yang mengharuskan mengantre menunggu giliran untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Orang yang datang terlebih dahulu adalah orang yang berhak mendapatkan giliran sebelum orang yang datang setelahnya. Dalam istilah lain, siapa cepat, dia dapat. Dengan demikian, tempat antrean tersebut termasuk kategori sebagai tempat yang mubah. Kaidah fikih menyebutkan,

من سبق الى مباح فقد ملكه

Barang siapa mendapat sesuatu yang mubah terlebih dahulu maka ia punya milik pada sesuatu tersebut.

Sementara itu, siapapun yang mengambil hak orang lain maka ia dikategorikan sebagai orang zalim. Nabi Saw. bersabda, لَيْسَ لِعِرْقٍ ظَالِمٍ حَقٌّ “Tidak ada hak bagi keringat orang yang zalim”. Dan ia harus segera mengembalikan hak orang lain tersebut. Apabila tidak demikian, maka ia hendaknya segera minta halal kepada orang yang berhak. Nabi Saw. bersada,

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْئٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُوْنَ دِيْتَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلِمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ.

Barang siapa berbuat zhalim kepada saudaranya dalam kehormatannya atau sesuatu yang lain, maka hendaklah ia meminta kehalalannya pada hari ini (di dunia) sebelum (datang hari) yang tidak ada Dinar tidak pula Dirham. Apabila ia mempunyai amalan shalih, maka akan diambil darinya sekadar kezhalimannya dan apabila ia tidak mempunyai kebaikan, maka akan diambil dari kejelekan orang yang dizhalimi kemudian ditimpakan kepadanya.

Di dalam mengantre, pasti terdapat aturan tak tertulis yang sudah disepakati bersama, yakni dilarang serobot antrean. Maklum, kalau serobot antrean akan menjerumuskan ke neraka. Karena ia telah melakukan maksiat badan berupa serobot antrean. Syaikh Sayyid Abdullah bin Husain bin Thahir berkata,

Baca Juga:  Antara Bersama dan Sendirian

ومن معاصى البدن أخذ نوبة الغير فى المكان أو الثوب أو البئر أو غير ذالك

Di antara maksiat badan adalah menyerobot giliran antrean tempat, pakaian, sumur atau yang lainnya. (Sullam at-Taufiq, 81).

Dari penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa hukum serobot antrean itu haram, dan serobot antrean berujung neraka. []

As'ad Humam
Mahasantri Ma'had Aly Salafiyah Syafiiyah Situbondo Sekretaris Majalah Tanwirul Afkar (S2) dan pernah menjadi editor Majalah Gamis (S1)

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Hikmah