Jatuh Cinta Saat Ramadan Tiba

Ramadan tiba… Ramadan tibaa… Marhaban ya Ramadan.

Ramadan adalah bulan suci umat Islam di seluruh dunia yang dinanti-nantikan kehadirannya. Mengapa demikian? Karena pada bulan ini Allah menampakkan Cinta kepada hamba-nya yang sangat besar. Bagaimana tidak? Allah memberikan keberkahan, kemuliaan, dan ampunan selama satu bulan penuh dibulan ini. Sehingga pada bulan ini, umat muslim saling berlomba-lomba untuk menjemput CintaNya.

Berbicara mengenai cinta, tentunya tidak ada kata selesai, atau sudah tidak zaman lagi. Karena cinta adalah perasaan yang melekat pada diri seseorang dan tidak lekang oleh masa. Bagaimana perasaan anda ketika jatuh cinta? Tentunya hari-hari berlaluu dengan perasaan yang meletup bahagia. Rasanya kita tidak ingin kebahagiaan ini berakhir. Kita ingin menjadi orang yang selalu dicintai, dan tidak ingin ditinggalkan oleh orang yang kita cintai. Tapi apakah ada cinta yang tidak berakhir didunia ini? Tentunya tidak akan pernah ada cinta yang abadi ditempat yang sementara ini. Oleh karenanya mari kita letakkan cinta kepada Dzat Yang Maha Abadi, yaitu Allah SWT. Khususnya dimalam yang Allah telah menumpahkan Cinta dan kasih sayangNya untuk kita dibulan suci ini.

Malam apakah itu? Sebagaimana yang telah difirmankan dalam Al-Qur’an secara khusus pada surah Al-Qodr ayat 1-5, disebutkan bahwa malam istimewa yang dimaksud adalah malam Lailatul Qadar, yaitu malam dimana Allah menurunkan Al-Qur’an ke muka bumi, malam yang lebih baik daripada malam seribu bulan. Dikatakan juga bahwa Malam Lailatul Qadar adalah malam yang dipenuhi malaikat (tamlaul malaikah), malaikat akan turun ke bumi untuk mengamini doa-doa yang kita langitkan, sehingga setiap doa akan terijabah, dan setiap urusan pun akan terselesaikan.

Baca Juga:  Pengumuman Pemenang Sayembara Menulis Santri 2020 "Ramadan, Santri, dan Covid-19"

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah dengan terijabahnya doa. Namun terkadang sebagian dari kita lupa bahkan belum tau tentang prioritas doa. Lantas doa apa saja yang harus kita prioritaskan dimalam yang mustajab ini? Yang pertama adalah mengenai urusan yang besar, yaitu kematian dan kehidupan setelahnya. Yang kedua, adalah hal-hal yang berkaitan dengan keturunan (nasl). Selanjutnya adalah meminta agar diberikan pemahaman berupa hikmah terhadap segala ujian yang menimpa kita.

Kapan kita dapat menemukan malam Lailatul Qadar? Malam Lailatul Qadar tidak dapat ditentukan secara spesifik kapan terjadinya, namun dalam hal ini ulama’ berbeda pendapat. Dan pendapat yang terkuat adalah pada malam-malam ganjil disepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Kita tentunya pernah bertanya-tanya mengapa Allah seakan merahasiakan malam Lailatul Qadar, bukan? Mengapa tidak seperti malam Nuzulul Qur’an yang sudah pasti diperingati setiap tanggal 17 Ramadan? Tentunya tidak lain karena ada banyak hikmah dibaliknya, diantaranya agar kita Istiqomah dalam beribadah kepadaNya. Dan tentunya sesuatu yang istimewa tidak akan pernah didapatkan dengan cara yang biasa, butuh usaha yang luar biasa.

Bagaimana cara kita menjemput CintaNya di malam yang istimewa ini? Malam Lailatul Qadar adalah malam yang dirahasiakan Allah, yang mana tidak diketahui pasti kapan terjadinya. Lantas, Apakah kita harus meninggalkan semua pekerjaan kita dan fokus untuk beribadah sehari semalam selama satu bulan penuh? Bahkan tanpa beristirahat sedikitpun? Sebagaimana tertera dalam hadist yang populer, yaitu segala amal perbuatan di nilai berdasarkan niatnya. Jadi, niatkan segala perbuatan kita untuk beribadah, termasuk bekerja, membantu orang lain, makan, tidur, dll.

Lailatul Qadar merupakan bentuk cinta dan kasih sayang Allah kepada kita, seorang hamba sekaligus umat dari Nabi Agung Muhammad Saw.  Sebegitunya Allah telah mengistimewakan malam Lailatul Qadar lantas bagaimana mungkin kita akan mengabaikannya begitu saja? Inilah saatnya jatuh cinta kepadaNya dengan persembahan ibadah yang istimewa. Jangan ada sedetikpun Ramadan yang sia-sia. Bagaimana mungkin kita tidak menjemput malam mulia itu dengan keadaan dan cinta yang istimewa pula? Yang benar saja? Rugi dong, hehe. []

Faridatul Husna Salsabila
Santriyah Ponpes Prisma Quranuna Kudus/ Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Kudus

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Hikmah