Salat Tahajud

Waktu malam bukan hanya waktu yang gelap, tetapi memberikan pesonanya tersendiri. Waktu malam adalah waktu yang ditunggu-tunggu bagi para orang arif untuk berkomunikasi secara privat dan intim dengan Sang Maha Segalanya, waktu yang memang ditentukannya di sepertiga malam yang terakhir. Diantara bentuk ibadah nafilah (ibadah selain yang fardu) yang paling agung adalah salat malam (qiyamul lail). Yang merupakan jalan kebahagiaan, kepanjangan umur dan merupakan kebiasaan hamba Allah SWT. yang saleh dari kalangan para nabi dan rasul serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan hingga hari pembalasan. Salah satu salat malam ini adalah salat tahajud.

Tahajud secara bahasa berasal dari kata “tahajjada” yang berarti bangun tidur dengan berat, sehingga syarat salat tahajud menurut mayoritas ulama adalah dengan tidur terlebih dahulu. Secara istilah tahajud adalah salat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari setelah melaksanakan salat isya dan setelah bangun tidur (Sobron Zayyan, 2013). Dari sini dapat disimpulkan bahwa salat tahajud adalah salat sunnah yang dikerjakan dimalam hari sesudah mengerjakan salat isya sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun tidur. Salah satu salat malam yang dianjurkan nabi Muhammad SAW. kepada umatnya untuk senantiasa melaksanakan salat tahajud.

Rasulullah tak sekalipun meninggalkan salat tahajud selama hidupnya. Namun tidak banyak orang yang merasakan nikmatnya bisa melaksanakan salat tahajud, namun ketika seseorang itu merasakan nikmatnya salat tahajud pastilah dia akan tergila-gila melaksanakannya. Barang siapa yang mengerjakan salat tahajud disamping salat fardu maka ia telah mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Seperti firman Allah dalam surah Al-Isra’ ayat 79 yang artinya: “Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang Terpuji.”

Rakaat salat tahajud sendiri tidak memiliki ketentuan yang pasti mengenai jumlah rakaatnya, namun paling sedikit adalah 2 rakaat dan rakaat yang paling utama adalah 11 atau 13 rakaat dengan salam disetiap 2 rakaat salat dan ditutup oleh salat witir. Hal ini berdasarkan dengan sabda nabi Muhammad SAW. “Telah berkata Aisyah bahwasanya Rasulullah SAW. pernah salat malam 13 rakaat, dari 13 rakaat itu beliau salat witir 5 rakaat dan beliau tidak duduk diantara rakaat-rakaat itu kecuali pada rakaat terakhir.” Nabi Muhammad melaksanakan salat tahajud sampai menjelang subuh di Madinah hingga membuat kakinya bengkak. “Aisyah pun bertanya kepada Rasulullah SAW, mengapa suaminya salat malam hingga kakinya bengkak. Bukankah Allah SWT. telah mengampuni dosa Rasulullah baik yang dulu maupun yang akan datang? Rasulullah menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur.” (HR. Bukhari Musim).

Waktu salat tahajud sendiri dimulai setelah isya sampai sebelum terbit fajar atau masuk waktu subuh, Sebagaimana dalam Aisyah r.a. “Bercerita kepada kami Abu Bakar Ibn Shaibah dan Zuhair Ibn Kharb, berkata : bercerita kepada kami Waki’, dari Sufya, dari Abi Husin, dari Yahya Ibn Wahab, dari Masruq dari Aisyah bersabda : Setiap malam Rasulullah SAW. melakukan salat witir baik diawal malam, pertengahannya, atau di akhirnya. Dan berakhir waktu witir beliau sampai waktu subuh.”

Memang berat untuk mengerjakan salat tahajud apalagi salat ini dilakukan di sepertiga malam, bagi sebagian orang memang lebih menyenangkan terus tidur dan menikmati mimpi yang indah daripada bercapek-capek melakukan salat malam. Namun bagi setiap orang yang mampu melaksanakan salat tahajud dan bangun dari tidurnya akan merasakan bagaimana nikmat dan keutamaan dari salat tahajud sebagaimana hadis Rasulullah SAW. “Dari sahabat Abu Huraira r.a Bahwasannya Rasulullah SAW. bersabda : “Turun (rahmat) Tuhan kita yang maha besar dan maha tinggi pada tiap-tiap malam ke langit dunia, seketika tinggal sepertiga malam yang terakhir, lalu berfimanlah Tuhan : Siapa yang mendoa kepada-Ku. Aku perkenankan;  siapa yang meminta kepada-Ku, aku beri; Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, aku ampuni”. Selain keutamaan yang telah diterangkan Nabi Muhammad melalui hadisnya.

Berikut adalah beberapa keutamaan atau fadilah salat tahajud yang dapat dirasakan bagi mereka yang melaksanakan salat sunnah ini di dunia :

  1. Mengangkat derajat

Bagi setiap muslim yang mengamalkan salat tahajud, maka derajatnya akan diangkat Allah SWT. sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Al-Isra’ ayat 79.

  1. Menentramkan Hati dan Pikiran

Bagi muslim yang sering mengalami gelisah serta pikiran tidak tenang, sebaiknya melaksanakan salat tahajud.

  1. Doa akan dikabulkan Allah SWT.

Salat tahajud yang dilakukan disepertiga malam adalah waktu yang tepat untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Dengan keheningan malam, membuat orang yang melaksanakannya lebih khusyuk berdoa sehingga diyakini doanya akan diijabah dan mudah dikabulkan.

  1. Menjaga Kesehatan rohani

Orang yang melaksanakan salat tahajud secara istiqamah diyakini akan terhindar dari gangguan mental sebab orang tersebut bisa merasakan ketentraman dan ketenangan jiwa.

  1. Jembatan masuk surga

Bentuk ibadah nafilah seperti salat malam merupakan salat sunnah sebaik-baiknya salat fardu dan diyakini setiap muslim dapat menjadi jembatan masuk surga.

  1. Menjaga kesehatan tubuh dan kekebalan tubuh

Salat tahajud efektif untuk menghindarkan orang dari berbagai macam penyakit tubuh dan pernapasan dan mampu meningkatkan dan menjaga kekebalan tubuh.

  1. Allah memeliharanya dari berbagai godaan setan
  2. Manusia dan hamba-hamba Allah SWT. yang saleh akan mencintainya

Keutamaan Salat tahajud di akhirat :

  1. Ketika bangkit dari alam kubur kelak wajahnya terlihat berseri
  2. Akan mendapat keringanan ketika dihisab
  3. Melewati jembatan shirattal mustaqim dengna cepat
  4. Allah akan memberikan catatan amalnya ditangan sebelah kanan

Dengan demikian, Kerugian besar dan penyesalan jikalau kita sebagai muslim tidak mampu memotivasi diri untuk terus istiqamah dan mencintai salat tahajud. Kerugian besar itu akan semakin menjadi bertambah tatkala kita sudah dipanggil memasuki Kehidupan sesungguhnya, kehidupan akhirat. [HW]

Ratna Dwi Astutik
Mahasiswi jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

    Rekomendasi

    Fikih Berkurban
    Hikmah

    Fikih Berkurban

    Berkurban adalah suatu ibadah yang sangat mulia, dengannya umat islam belajar untuk selalu ...

    1 Comment

    1. […] hari ia salat malam, Tahajud dan Hajat. Tak lupa setelah salat ia berdoa: “Ya Allah berikanlah aku suatu pekerjaan yang […]

    Tinggalkan Komentar

    More in Hikmah