Bila ada orang bertanya soal grup musik gambus terkini, pasti banyak yang menyebut nama Sabyan. Sebuah grup gambus yang beberapa tahun terakhir sukses meraih perhatian beragam kalangan, mulai masyarakat, akademisi hingga politisi.

Kepopuleran Sabyan makin menjadi kala mereka menyanyikan ulang (cover) lagu Aisyah. Lagu yang bercerita tentang sisi romantisme Aisyah dan nabi Muhammad SAW tersebut ramai hingga menyebabkan pro dan kontra. Mereka yang pro beranggapan bahwa lagu itu dibutuhkan sebagai sarana mengenang kembali orang-orang spesial dalam kehidupan nabi Muhammad SAW, meski isinya banyak berkaitan dengan romantisme belaka. Sedangkan mereka yang kontra dengan lagu Aisyah berpendapat bahwa tidak semestinya ada lirik yang menggambarkan tentang kondisi fisik dari istri seorang nabi. Penggambaran tersebut kurang sopan karena istri nabi merupakan ibu dari seluruh kaum Muslim.

Lepas dari perdebatan diatas, perlahan pertikaian soal lagu Aisyah mereda. Namun nampaknya Sabyan harus bersiap menjadi bahan perbincangan lagi. Pasalnya banyak pihak memandang Sabyan melakukan blunder cover lagu.

Akun Youtube Global TV mengunggah Sabyan mengcover lagu Ya Tabtab dalam acara Syair Ramadan. Dalam unggahan video terlihat Sabyan asyik membawakan lagu yang bertempo cepat itu. Namun apa reaksi warganet melihat performa Sabyan tersebut?

Mayoritas justru menyayangkan Sabyan mengcover lagu itu. Seperti diketahui, lagu tersebut dinyanyikan oleh Nancy Ajram, penyanyi asal Lebanon yang isinya sama sekali tidak berisi tentang ajaran yang Islami. Lagu itu membahas soal percintaan. Lalu apa masalah yang timbul soal lagu itu?

Banyak pihak melihat Sabyan adalah grup gambus Islami. Dalam artian lagu-lagu yang mereka nyanyikan atau tertampil dalam unggahan video adalah lagu-lagu yang diambil dari teks berisikan pesan-pesan Islami. Ditambah Sabyan tengah tampil dalam acara yang dikemas untuk bulan Ramadan, salah satu bulan suci yang dihormati dan dimuliakan oleh umat Islam.

Baca Juga:  Mawang dan Soal Rasa Tanpa Kata

Maka Sabyan mestinya menyanyikan lagu-lagu bernuansa Islami agar sesuai dengan keadaan dimana mereka sedang tampil. Bila Sabyan menyanyikan lagu percintaan saat perform dalam acara Ramadan, apa bedanya dengan mengundang Raisa untuk menyanyikan lagu Kali Kedua dalam acara yang sama.

Soal lagu Islami, sebenarnya lagu dari Indonesia tak kalah dari lagu-lagu luar negeri. Anda masih ingat lagu Pelangi, kan? Coba Anda perhatikan lirik lagunya dibawah ini.

Pelukismu agung
Siapa gerangan
Pelangi pelangi
Ciptaan Tuhan

Lirik diatas mempertanyakan siapa sebenarnya pembuat pelangi. Ternyata seorang pelukis yang agung. Namun, seperti apa atau siapa pelukis yang agung itu. Pelukis yang agung itu adalah Tuhan.

Lirik Pelangi diatas lebih mengena dalam aspek ketauhidan. Anak-anak dididik untuk mengetahui, cuma dikenalkan dengan Tuhan sejak dini. Tuhan merupakan pencipta, ia berkuasa mencipta apapun di dunia ini. Tidak ada yang bentuk atau wujud yang alpa dari kuasa cipta-Nya. Bukankah lagu tersebut sangat Islami.

Sepertinya kasus diatas mencerminkan bahwa anggapan Arab itu Islam masih bercokol kuat dalam pandangan beberapa orang. Apa saja yang datang dari Arab diyakini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Islam, tidak peduli walau isi dari apa yang datang tersebut melenceng jauh dari pesan-pesan keislaman. Ibarat kelakuan manusia kekinian yang suka terpancing judul berita lalu cepat menyebarkannya tanpa berusaha mencari tahu kebenaran akan isinya. Akibatnya, inti nilai keislaman tidak menjadi perhatian, bahkan luput dari tujuan utama.

Masih ada waktu bagi Sabyan untuk memperbaiki keadaan yang sedang gaduh ini. Perbaikan itu bisa dimulai dengan meriset kecil-kecilan tentang pesan apa dari lagu yang akan mereka cover selanjutnya. Bila mereka tak punya penerjemah bahasa Arab, saran saya segera cari. Atau bila tak ada waktu untuk hal itu, cukup cover lagu Pelangi saja. Mudah dan sederhana. [HW]

Hanif Nanda Zakaria
Penulis Buku "Bang Ojol Menulis" Alumnus Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini