Bagi seorang wanita muslim atau biasa dikenal dengan sebutan muslimah sudah seharusnya kita menutup aurat sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT. dengan mengenakan hijab.  Selain hijab adalah bentuk ketaatan kita terhadap Allah SWT. Hijab juga menandakan identitas dan jati diri kita sebagai muslimah dan pembeda dengan kaum laki-laki. Hijab telah lama dikenakan oleh wanita muslimah sejak zaman Nabi sebagai pembeda antara wanita musim dan wanita kaum kafir jahiliyah namun belum sebanyak wanita muslimah mengenakan hijab saat ini.  Saat ini sudah banyak sekali bermunculan komunitas-komunitas muslimah berhijab yang menamakan komunitasnya sebagai  komunitas hijabers. Komunitas yang memadukan gaya berhijab dengan style yang khas namun tetap menunjukan dirinya sebagai wanita muslimah. Namun apasih sebernarnya makna dari hijab? samakah hijab dengan jilbab? Mengapa wanita muslimah harus berhijab? Lalu hijab seperti apa yang sesuai dengan syariat islam?

Pertama, apa sebenarnya makna dari hijab?

Dikutip dari http://wikipedia.org Hijab (dalam bahasa arab حجاب, hijab) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti “penghalang atau penutup”. Hijab adalah segala hal yang menutupi sesuatu yang dituntut untuk ditutupi atau terlarang untuk menggapainya. Diantara penerapan maknanya, hijab dimaknai dengan as sitr (penutup), yaitu yang mengalangi sesuatu agar tidak bisa terlihat. Demikian juga al bawwab (pintu), disebut sebagai hijab karena menghalangi orang untuk masuk. Asal maknanya, hijab adalah entitas yang menjadi penghalang antara dua entitas lain. Abul Baqa’ Al Hanafi juga menjelaskan bahwa “setiap yang menutupi hal-hal yang dituntut untuk ditutupi atau menghalangi hal-hal yang terlarang untuk digapai maka itu adalah hijab”. Dengan demikian, Konotasi dari pemaknaan hijab sangatlah yang luas. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata hijab lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Dari pengertian diatas dapat ditarik makna bahwa hijab adalah kain penghalang yang digunakan oleh wanita muslimah untuk menutupi apa yang seharusnya ia jaga agar tidak terlihat oleh orang lain. Namun istilah hijab dalam islam lebih merujuk kepada tatacara berpakaian yang sesuai dengan syariat bersumber dari Alquran.

Baca Juga:  Batas Aurat Perempuan (3)

Kedua, Samakah hijab dengan jilbab?

Dewasa ini pemaknaan dari hijab dengan jilbab menjadi perdebatan padahalkan keduanya sama-sama merujuk kepada kain digunakan untuk menutup kepala. Menurut pengertian dari http://wikipedia.org Jilbab (Arab: جلباب ) adalah busana muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim. Penggunaan jenis pakaian ini terkait dengan tuntunan syariat Islam untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat atau dikenal dengan istilah hijab. Di Indonesia, penggunaan kata jilbab digunakan secara luas sebagai busana kerudung yang menutupi sebagaian kepala perempuan (rambut dan leher) yang dirangkai dengan baju yang menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki. Dalam kosakata bahasa Indonesia menurut KBBI daring, jilbab adalah kerudung lebar yang dipakai perempuan muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai ke dada. Jadi kesimpulannya adalah bhwa jilbab memiiki pemaknaan sebagai pakaian yang lebar, longgar dan menutupi seluruh bagian tubuh. Sedangkan hijab adalah kain pembatas yang menutupi aurat. Jilbab belum tentu hijab namun hijab sudah jelas jilbab.

Ketiga, Mengapa wanita muslimah harus berhijab?

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا ٥٩

Artinya : “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga tak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.

Alasan mengapa wanita muslimah harus berhijab karena selain sudah menjadi perintah Allah untuk wanita muslimah juga ada beberapa hal lain, diantaranya :

  1. Bentuk ketaatan seorang wanita muslimah kepada Allah SWT. dan Nabi Muhammad SAW.
  2. Ketika seorang wanita muslimah tidak mengenakan hijabnya dengan maksud memamerkan aurat dan keindahan bentuk tubuhnya niscaya wanita tersebut akan menerima murka Allah SWT. dan Rasulnya.
  3. Dengan mengenakan hijab wanita muslimah terhindar dari berbagai fitnah (kerusakan) dan secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki, “Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu dan kamu juga bukan milikku. Aku hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang merdeka yang tidak terikat dengan siapapun dan aku tidak tertarik dengan siapapun karena aku lebih tinggi dan jauh lebih terhormat dibanding mereka.”
  4. Dengan mengenakan hijab secara tidak langsung seorang istri dan anak perempuan telah melindungi ayah, suami, saudara laki-laki dan anak laki-laki mereka kelak dari api neraka.
Baca Juga:  Istri dan Suami Saleh (4)

Keempat, Hijab seperti apa yang sesuai dengan syariat islam ?

Akhir-akhir ini begitu banyak wanita muslim yang mengenakan hijab sebagai penutup tubuh dan kepala mereka, namun mereka tidak mengenakan hijab tersebut sesuai dengan syariat islam. Mereka hanya sebatas mengenakan tanpa menghiraukan bahwa hijab yang mereka kenakan tidak sesuai dengan syariat, seperti contoh wanita muslimah yang mengenakan hijab dengan kain yang tipis atau menerawang bahkan hijab yang mereka kenakan tidak menutupi lekuk tubuhnya dan hijab seperti punuk unta. Diantara syariat-syariat mengenakan hijab yang sesuai antara lain :

  1. Hendaknya menutup keseluruhan tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh selain yang dikecuaikan Allah SWT.
  2. Hijab yang dikenakan tidak menarik perhatian laki-laki yang bukan mahramnya.
  3. Hendaknya hijab terbuat dari kain yang tebal sehingga tidak menampakkan warna kulit dan longgar (tidak ketat).
  4. Hijab bukan dijadikan perhiasan dan kesombongan.

Memang baik trend hijab yang diawali dari terbentuknya komunitas hijabers karena mampu mengenalkan hijab kepada kalangan luas dan berusaha mengajak para wanita muslimah untuk mengenakan hijab sesuai syariat agama. Dari sini kita sebagai seorang wanita muslimah memang diharuskan mengenakan hijab yang sesuai degan syariat agama islam bukan mengenakannya sesuai dengan keinginan kita. Apakah kita sebagai wanita muslimah tidak takut akan murka Allah SWT. jika kita mengenakan hijab yang tidak sesuai dengan syariat islam. [HW]

Ratna Dwi Astutik
Mahasiswi jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

    Rekomendasi

    1 Comment

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini