Mengenal Pancasila dan Ideologi Lainnya

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan menjadi sebuah ideologi dari  bangsa Indonesia. Pancasila merupakan asas dasar negara yang telah disepakati  para founding fathers (bapak Negara) untuk menjadi landasan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu pancasila juga merupakan ideologi bangsa yang telah menjadi identitas dan ciri khas bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila merupakan ideologi resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia, digali dari akar budaya dan merupakan kristalisasi dari unsur-unsur sosio kultural bangsa Indonesia. Bahwa keanekaragaman suku bangsa, sosial budaya, ras golongan dan agama meminta Indonesia harus memiliki suatu ideologi yang dapat menyatukan keberagaman tersebut dalam ikatan yang kaut yaitu integrasi bangsa.

Sekian lamanya para founding fathers Indonesia yang telah melalui proses panjang dan penuh perjuangan. Akhirnya pancasila dirumuskan pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Bung Karno, Bung Hatta, dan para anggota BPUPKI. Pancasila kemudian disahkan sebagai dasar negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI.

Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Pancasila menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila juga menjadi acuan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional. Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya. Pancasila juga telah menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara Indonesia yang demokratis dan bermartabat.

Sebagai dasar Negara Indonesia, Pancasila memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila memiliki kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga nilai-nilai Ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup negara dan masyarakat. Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai Ketuhanan, bahkan nilai Ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan manusia.dan konsisten dengan cita–cita dan tujuan nasional seperti digariskan di dalam pembukaan UUD 1945.

Oleh karena itu, kami sebagai penulis anak sedikit banyak menjelaskan tentang hal diatas, karna penulis merasa perlu untuk menjelaskan  dengan  mendalam mengenai Pancasila dan ideologi-ideologi lain. Kajian ini bermaksud dan bertujuan untuk memahami Pancasila secara lebih komprehensif dan untuk membandingkan Pancasila dengan ideologi-ideologi lainnya.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kehidupan bermasyarakat. Namun, dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang pesat, Pancasila menghadapi tantangan dari ideologi-ideologi lain. Ideologi-ideologi lain, seperti liberalisme, sosialisme, komunisme, dan fasisme, memiliki pengaruh yang cukup besar di dunia, termasuk di Indonesia.

Baca Juga:  Sumber Daya Pancasila
IDEOLOGI PANCASILA

Pancasila yang awal mulanya adalah cerminanan pola budaya masyarakat Indonesia, yang kemudian direnungkan dan dirumuskan oleh  founding fathers Indonesia, pola tata budaya yang direnungkan kemudian diangkat menjadi dasar Negara yang selanjutnya dinyatakan sebagai ideologi, asas dan pandangan hidup masyarakat bangsa Indonesia, yang mana mempunyai sifat induktif (proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena untuk menurunkan suatu kesimpulan) yang didasarkan dari asas tata pola hidup manusia yang sudah membudaya, sehingga siftanya terbuka.

Secara harfiah, ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, atau cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Secara umum, dapat diambil kesimpulan Ideologi adalah suatu sistem keyakinan dan pemikiran yang menyeluruh dan sistematis tentang masyarakat, negara, dan kehidupan manusia. Ideologi mencakup berbagai bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama. ideologi dapat didefinisikan sebagai berikut:

Kumpulan gagasan, ide, dan keyakinan yang menyeluruh dan sistematis. Ideologi tidak hanya terdiri dari satu atau dua gagasan, tetapi merupakan kumpulan gagasan yang saling terkait dan membentuk suatu sistem.

Menyangkut berbagai bidang kehidupan. Ideologi tidak hanya membahas satu bidang kehidupan saja, tetapi mencakup berbagai bidang kehidupan manusia.

Menjadi landasan bagi tindakan. Ideologi tidak hanya menjadi kumpulan gagasan, tetapi juga menjadi landasan bagi tindakan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Sudah maklum bahwa pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia yang mana Pancasila terdiri dari lima sila yang merupakan dasar bagi kehidupan masyarakat Indonesia, yang berbunyi :

Ketuhanan Yang Maha Esa

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang bertuhan dan mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Sila ini mengandung makna bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan agama, serta menghormati kebebasan beragama bagi seluruh warganya. Sila ini menjadi landasan bagi kehidupan bermoral dan berakhlak mulia, serta menjadi sarana untuk menyatukan masyarakat Indonesia yang memiliki berbagai latar belakang agama yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi setiap warga negara Indonesia untuk memahami dan mengamalkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua Pancasila menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini mengandung makna bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan nilai-nilai keadilan.

Persatuan Indonesia

Sila ketiga Pancasila menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang bersatu, sila ini mengandung makna bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki semangat persatuan dan kesatuan.

Baca Juga:  Pancasila dan Moderasi Beragama
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila keempat Pancasila menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang demokratis. Sila ini mengandung makna bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang pemerintahannya dipilih oleh rakyat dan dijalankan dengan musyawarah mufakat.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima Pancasila menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi keadilan sosial. Sila ini mengandung makna bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berupaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.

Ideologi pancasila juga dikategorikan sebagai ideologi terbuka, yakni ideologi yang tidak bersifat kaku, bersifat dinamis, serta fleksibel dalam berkembang dan bertumbuh mengikuti tuntutan perkembangan zaman. Ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter, dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Konsep idelogi terbuka sangat susah untuk tergoyahkan walaupun termakan waktu dan zaman karana konsep ideology terbuka tidak dirumuskan “sekali untu selamanya”. Idelogi pancasila yang terbuka selau menyesuaikan dengan perkembangan zaman, adapun ciri-ciri ideologi terbuka antaralain bersifat realistis, idealis dan fleksibel.

Ideologi Leberalis dan Komunis

Ideologi liberalis adalah ideologi yang berfokus pada kebebasan individu. Ideologi ini menekankan pentingnya hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan kebebasan berekspresi. Aliran pikiran di kemukakan oleh Tomas Hobbes (1588-1679), John Locke (1673-1704),

Aliran ini berpendapat kepentinggan harkat dan martabat individu dijunjung tinggi sehingga masyarakat sehingga masyarakat kebebasan individu. Ideologi ini juga menekankan pentingnya hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan kebebasan berekspresi. Ideology ini memiliki kesamaan dengan ideology pancasila yakni sebagai ideology yang terbuka yang tidak dirumuskan “sekali untuk selamanya”. Ideologi liberalis telah diadopsi oleh banyak negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Ideologi ini juga telah menjadi salah satu ideologi yang paling berpengaruh di dunia.

Ideologi liberalis memiliki beberapa dampak positif, antara lain:

  1. Meningkatkan kebebasan individu. Ideologi liberalis telah meningkatkan kebebasan individu di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi,dan sosial.
  2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ideologi liberalis telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
  3. Meningkatkan kualitas demokrasi. Ideologi liberalis telah   meningkatkan kualitas demokrasi dengan mendorong partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan.

Namun, ideologi liberalis juga memiliki beberapa dampak negatif, antara lain:

  1. Meningkatkan kesenjangan sosial. Ideologi liberalis telah meningkatkan kesenjangan sosial dengan mendorong persaingan bebas di pasar.
  2. Mengancam nilai-nilai tradisional. Ideologi liberalis dianggap mengancam nilai-nilai tradisional, seperti nilai-nilai agama dan keluarga.

Ideologi komunis adalah aliran pikiran kolektif atau teori kelas (clase theory), yang menyatakan Negara adalah alat suatu golongan yang mempunyai kedudukan ekonomi yang kuat untuk menindas kedudukan ekonnomi yang rendah/lemah. Ideologi komunis didasarkan pada pemikiran Karl Marx (1818-1883), Friedrich Engels (1820-1895) dan Nikolai lenin (1870-1925). Mereka berpendapat bahwa masyarakat kapitalisme bersifat eksploitatif dan tidak adil. Dalam masyarakat kapitalisme, para pemilik modal (borjuis) mengeksploitasi para pekerja (proletar). Para pekerja bekerja keras untuk menghasilkan keuntungan bagi para pemilik modal, tetapi mereka sendiri hanya menerima upah yang kecil. Komunis juga termasuk ideology yang berfifat tertutup yang dirumuskan “sekali untuk selamanya” tak heran pada masa sekarang ideology ini sudah mulai goyah keteranganya. Ideologi komunis telah diterapkan di beberapa negara, antara lain Uni Soviet, Tiongkok, dan Kuba. Namun, penerapan ideologi komunis di beberapa negara tersebut tidak selalu berjalan mulus.

Baca Juga:  Pancasila dan Maqashid Syariah

Sisi positif ideologi komunis:

  1. Menjamin keadilan sosial. Ideologi komunis bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Hal ini dilakukan dengan menghapuskan kelas sosial dan kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi.
  2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ideologi komunis bertujuan untuk     meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hal ini dilakukan dengan pemerataan kekayaan dan sumber daya alam.
  3. Menciptakan masyarakat yang egaliter. Ideologi komunis bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang egaliter, yaitu masyarakat yang tidak ada perbedaan kelas sosial.

Sisi negatif ideologi komunis:

  1. Menghambat kreativitas dan inovasi. Ideologi komunis cenderung membatasi kreativitas dan inovasi individu. Hal ini disebabkan oleh kepemilikan bersama atas alat-alat produksi dan sentralisasi kekuasaan.
  2. Menyebabkan represi politik. Ideologi komunis sering kali dikaitkan dengan represi politik. Hal ini disebabkan oleh adanya dominasi partai politik tunggal dan kontrol ketat terhadap masyarakat.
  3. Menyebabkan kegagalan ekonomi. Ideologi komunis sering kali dikaitkan dengan kegagalan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh sentralisasi ekonomi dan kurangnya insentif bagi individu untuk bekerja keras.

Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang telah disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia. Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi pedoman dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila terdiri dari lima sila yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Ideologi lain memiliki perbedaan dengan Pancasila, baik dari segi sejarah, nilai, maupun tujuan. Perbedaan antara Pancasila dan ideologi lain merupakan hal yang wajar. Setiap negara memiliki ideologinya masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan negara tersebut.Meskipun memiliki perbedaan, Pancasila dan ideologi lain tetap dapat hidup berdampingan secara damai. Hal ini dapat diwujudkan dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut.

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia harus terus dipertahankan dan dilestarikan. Pancasila merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dijaga agar tetap menjadi dasar negara yang kokoh. []

M. Ali Mustofa
Mahasantri Ma'had Aly Maslakul Huda Kajen Pati

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini