Menggapai Kunci Keberkahan dan Kebahagiaan Dunia Akhirat

Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari tentunya sangat mendambakan kehidupan bahagia selama didunia maupun di akhirat. Adapun standar atau ukuran kebahagiaan satu orang dengan yang lain memang sangatlah berbeda sehingga hal tersebut tidak bisa disamaratakan. Kebahagiaan yang diperoleh seseorang dapat meliputi kebahagiaan secara lahir maupun batin, hal tersebut berhubungan langsung dengan suasana hati serta emosi seseorang.

Ada banyak cara seseorang agar mendapatkan kebahagiaan, seperti mensyukuri segala hal yang telah diberikan Allah SWT berupa kesehatan badan, rezeki yang dimiliki dan selalu berpikir positif saat menjalani kehidupan sehari-hari, tidak terlalu memikirkan yang orang lain katakan terhadap kita juga merupakan cara ampuh untuk memiliki hidup yang bahagia.

Kebahagiaan adalah tujuan hidup setiap orang, maka carilah kebahagiaan dengan caramu sendiri untuk menggapai kehidupan yang bahagia, selama hal tersebut tidak merugikan orang lain. Pengertian kebahagiaan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah suatu keadaan dimana pikiran atau perasaan selalu dalam keadaan kesenangan, ketentraman hidup secara lahir dan batin yang maknanya adalah untuk meningkatkan visi diri.

Perlu kita ketahui bersama, bahwa sebenarnya kebahagiaan itu datangnya dari dalam diri kita sendiri, bukan dari orang lain dan meskipun tak jarang juga berasal dari orang lain. Dengan lebih mengenali diri sendiri secara lebih baik maka kita akan dapat dengan mudah menyadari bahwa kebahagiaan yang sebenarnya memang berasal dari dalam diri sendiri dengan langkah awal yaitu mengenali diri sendiri.

Kebahagiaan sendiri disebabkan dari hormon serotonin yang membuat perasaan menjadi lebih nyaman dan senang. Hormon serotonin atau dikenal sebagai hormon kebahagiaan inilah hormon ada didalam otak kita yang kemudian menstimulasi perasaan dalam diri seseorang menjadi lebih tenang dan bahagia. Hormon tersebut didapatkan dari konsumsi makanan dan aktivitas tertentu yang merubah mood (perasaan) kita menjadi lebih terdorong menuju kearah bahagia.

Adapun Kunci kebahagiaan dan keberkahan dunia akhirat secara sederhana dapat kita peroleh diantaranya:

  1. Hati yang selalu bersyukur kepada Allah SWT, atas kenikmatan yang diperolehnya
Baca Juga:  Ketua NU Jakpus : Kepedulian Adalah Sumber Kebahagiaan

Alangkah nikmatnya hidup dalam rangkaian syukur kepada Allah SWT, sebab hidup akan menjadi lebih indah, nyaman, tenang, dan tentram. Jangan lah mudah mengeluh dengan keadaan, karena jika sedetikpun kita mengeluh berarti detik itupun akan menggerogoti nikmat dan berkahnya hidup ini. Allah SWT berfirman,

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ – ٧

Artinya: ‘’Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim:7)

Dalam ayat ini, Allah SWT  secara tegas kembali mengingatkan hamba-Nya untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah dilimpahkan-Nya. Bila mereka melaksanakannya, maka nikmat itu akan ditambah lagi oleh-Nya. Sebaliknya, Allah SWT  juga mengingatkan kepada mereka yang mengingkari nikmat-Nya, dan tidak mau bersyukur bahwa Dia akan menimpakan azab-Nya yang sangat pedih kepada mereka. Mensyukuri rahmat Allah bisa dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, dengan ucapan yang setulus hati;  Kedua, diiringi dengan perbuatan, yaitu menggunakan rahmat tersebut untuk tujuan yang diridai-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita lihat bahwa orang-orang yang dermawan dan suka menginfakkan hartanya untuk kepentingan umum dan menolong orang, pada umumnya tak pernah jatuh miskin ataupun sengsara. Bahkan, rezekinya senantiasa akan menjadi bertambah, kekayaannya makin meningkat, dan hidupnya bahagia, dicintai serta dihormati dalam pergaulan. Sebaliknya, orang-orang kaya yang kikir, atau suka menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang tidak diridai Allah, seperti judi atau memungut riba, maka kekayaannya tidak bertambah, bahkan semakin kian menyusut. Di samping itu, senantiasa dibenci dan dijauhi oleh banyak orang dan di akhirat memperoleh hukuman yang berat.

  1. Lisan yang digunakan untuk berdzikir kepada Allah SWT

Allah menjelaskan kebesaran dan keagungan-Nya dalam penciptaan langit dan bumi serta pemisahan manusia menjadi beberapa kelompok pada hari kiamat. Maka, bertasbihlah kepada Allah dan sucikanlah Dia dari hal-hal yang tidak patut dengan keagungan dan kemuliaan-Nya. Ingat dan pujilah Dia serta peliharalah waktu-waktu salat dengan sungguh-sungguh, pada petang hari dan pada pagi hari. Allah SWT berfirman:

Baca Juga:  Tips Rahasia Keberkahan Hidup dari Para Ulama Nusantara

فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ – ١٧

Artinya: ‘’Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh)’’(QS. Ar Rum Ayat 17)

  1. Bersabar ketika sedang ditimpa musibah atau cobaan

Kehidupan manusia memang penuh dengan berbagai cobaan. Dan cobaan itu pasti akan menguji kita untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Bersabarlah   dalam menghadapi semua itu. Kesabaran seseorang akan ditimpa ujian berupa cobaan yang mengarah kepada dirinya, jika dilalui dengan bersabar maka  Al-Qur’an Allah SWT berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦) (البقرة: ١٥٥-١٥٦)

Artinya : “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Surat Al Baqarah ayat 155-156)

  1. Mempunyai pasangan yang sholeh dan sholehah

Pasangan hidup merupakan sebuah anugerah yang Allah SWT berikan untuk bisa mendampingi sehidup dan sesurga dalam artian lain Pasangan yang baik adalah dia yang menyayangi dirinya sendiri. Artinya, dia memiliki batasan diri yang tidak boleh kamu langgar. Dia akan meminta kamu untuk selalu bersikap jujur, baik pada dirimu sendiri dan padanya. Allah SWT berfirman.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ – ٩٧

Artinya: ‘’Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang   baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.’’ (QS. An-Nahl Ayat 97)

  1. Rezeki yang halal dan berkah
Baca Juga:  Sendiko Dawuh: Semboyan Keberkahan bagi Santri

Dalam menjalani hidup di dunia fana seperti ini, tentu saja setiap  manusia menginginkan rezeki berlimpah dan penuh kebahagiaan. Orang-orang akan berlomba untuk mencapai itu semua agar disebut banyak rezeki atau orang kaya. Padahal rezeki itu tidak harus berupa harta, kemewahan, atau jabatan. Namun kita memiliki  keluarga yang harmonis, anak-anak yang sehat dan cerdas, serta akal pikiran yang sehat juga merupakan rezeki. Allah SWT berfirman:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُقْرِئُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ حَدَّثَنِي شُرَحْبِيلُ وَهُوَ ابْنُ شَرِيكٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

Artinya: ‘’Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Abdurrahman Al Muqri dari Sa’id bin Abu Ayyub telah menceritakan kepadaku Syurahbil bin Syarik dari Abu Abdurrahman Al-Hubali dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh amat beruntunglah seorang yang memeluk Islam dan diberi rizki yang cukup serta qana’ah terhadap apa yang diberikan Allah.” (Hadits Shahih Muslim No. 1746)

Dengan demikian dalam pandangan Agama Islam, seseorang yang bahagia adalah seorang mukmin sholeh yang selalu taat dalam menjalankan perintah Allah SWT dan memenuhi hak dan kewajiban makhluk lainnya dengan berpedoman kepada syariat agama, baik lahir maupun batin. Kebahagiaan dalam diri seseorang menjadi sebuah impian dimana hampir semua orang ingin menggapai dan memilikinya. Harapannya semoga kita semua selalu diberikan kebahagiaan hidup dunia dan di akhirat.serta langkah kita selalu diridloi dan diberkahi Allah SWT. Aamiin. []

A’isy Hanif Firdaus
Anggota Gusdurian UIN Walisongo Anggota Relawan lindungihutan.com Semarang Anggota Pelita Semarang

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Hikmah