Kitab ini dikarang oleh Syekh Abdullah Al- Harari. Beliau adalah seorang ulama, panutan para ahli tahqiq sandaran para ahli tahqiq pemuka para ulama amilin, pakar hadits, ahli bahasa dan pakar ushul, seorang yang bertaqwa nan zuhud, yang mulia dan ahli ibadah. Nama asli beliau adalah Imam Abu Abdurrahman Abdullah bin Muhammad bin Yusuf bin Jami’.
Beliau berasal dari Harar atau yang sekarang ini di sebut negara Ethiopia, nasab beliau bersambung dengan bani abduddar dari suku Quraisy melalui jalur Bani Syaibah, bermazhab Syafi’i dan mufti wilayah harar. Beliau di lahirkan di kota Harar sekitar tahun 1910 M.
Beliau tidak hanya hafal Al-qur’an pada usia 7 tahun tetapi juga hafal kutubus sittah (6 kitab utama hadits) dan berbagai kitab hadits lainnya lengkap dengan isnadnya saat usia beliau 18 tahun. Di tambah lagi dengan menguasai 14 Qiraat Al – qur’an. tidak heran Kyai Musthofa Bisri (Gus Mus) dalam akun Facebook nya pernah mengatakan “dalam beragama, aku lebih senang. Dan memilih mengikuti orang alim yang tawadhuk seperti syekh Abdullah al-Harari ini”.
Syekh abdullah memang terkenal akan ke-tawadhukannya, dia dikenal sebagai ulama yang produktif dalam menelurkan berbagai macam karya ilmiah, baik dalam bidang akidah, fikih, ataupun yang lainnya. Beliau terkenal dengan julukan Singa Aswaja, hal ini ditengarai karena beliau sangat gigih dalam membenahi aqidah umat dan memerangi orang-orang ateis serta ahlu bid’ah (Salafi dan Wahabi).
Setidaknya ada 25 kitab karangan beliau yang patut untuk dipelajari dan dihafalkan, karena beliau lebih menekankan pada aspek aqidah ahlussunnah wal jama’ah dalam kitab-kitabnya, diantanya adalah :
- Syarh Alfiyah al-suyuthi fi musthalah al-hadits (manuskrip)
- Qashidah fi al-i’tiqad (manuskrip sebanyak 60 halaman)
- Al-shirat Al-mustaqim fi At-Tauhid (sudah di terbitkan)
- Mukhtashar Abdillah Al-harari Al-kafil fi ‘ilm ad-din a -Dharuri (sudah di terbitkan). Dan masih banyak lagi karya beliau yang mungkin tidak bisa di sebutkan oleh penulis satu persatu.
Namun, dalam kesempatan kali ini penulis akan sedikit membedah salah satu karangan beliau yang memang wajib untuk di pelajari bagi para mukallaf (orang yang sudah di bebankan perintah dan larangan salam agama). Yaitu kitab beliau “Mukhtashar Abdillah Al-harari Al-kafil fi ‘ilm ad-Din ad-Dharuri”.
Kitab Ringkas yang Wajib Bagi Mukallaf
“Mukhtashar Abdillah Al-harari Al-kafil fi ‘ilm ad-Din ad-Dharuri”, atau yang biasa di sebut dengan Mukhtasor Abdillah Al- Harari adalah kitab ringkasan yang memuat sebagian besar pokok-pokok Ilmu Agama (Ilmu ad-Din Ad-Dharuri). Ilmud din ad-dharuri adalah Ilmu agama yang tidak boleh bagi setiap Mukallaf untuk melalaikannya (wajib diketahui).
Ilmu agama tersebut mencakup perihal aqidah, masalah-masalah fiqh; mulai dari tata cara bersuci (thaharah) hingga haji, dan hukum tentang muamalah. Kitab ringkas ini semuanya atas dasar Mazhab Imam asy-Syafi’i. Kitab Mukhtashar ini juga dilengkapi dengan pembahasan seputar maksiat-maksiat hati dan anggota badan seperti lidah dan lainnya.
Seperti yang telah di katakakan di atas tadi. Kitab ini adalah sebuah (ringkasan). Yang mana ringkasan tersebut di ambil dari kitab induknya yakni “Sullam at-Taufiq ila mahabbatillahi ‘ala Tahqiq”, kitab ini di karang oleh al ‘Alim al-Faqih Syekh Abdullah ibn Husein ibn Thahir ibn Muhammad ibn Hisyam asy-Syafi’i al-‘Alawi (1191-1272 H).
Syekh Abdullah al-Harari sebagai peringkas kitab tersebut, kemudian membuang pembahasan mengenai Tasawuf yang telah disebutkan, hal ini karena syekh Abdullah ingin menghimpun dalam kitab mukhtasharnya dasar-dasar (dlaruriyyat) ilmu agama, sedangkan permasalahan yang dibuang dari sebagian tasawwuf tidak termasuk dlaruriyyat. Meskipun Syekh Abdullah mencantumkan dalam kitabnya masalah yang tidak dlaruriyyat karena mempertimbangkan faedahnya.
Meskipun syekh Abdullah membuang masalah tasawuf, akan tetapi dalam mukhtasarnya tidak mengubah Tema yang sudah ada dalam kitab induknya. Maka dari itu kitab kecil yang cocok dalam saku ini. Menurut penulis sangat wajib untuk di pelajari dan di hafalkan oleh orang-orang yang Mukallaf (orang yang sudah di bebankan perintah dan larangan agama). []