Pesantren.id-PC Ansor Nganjuk menggelar hajatan Dirosah Ula dan PKD Ansor Nganjuk pada tanggal 5-7 Februari 2021. Bertempat di SMK NU Pace, acara tersebut dimulai dari hari Jumat hingga Minggu. Antusiasme peserta begitu tinggi. Di luar perkiraan, dirosah kali ini seperti membangunkan singa-singa muda yang sedang tertidur.

Kegiatan-kegiatan berlangsung dengan khidmah, mulai dari pembekalan materi yang disampaikan oleh para pakar dan penyusunan tema yang kontekstual menjadikan daya tarik sendiri bagi para peserta. Mulai dari materi sistem pengkaderan dalam organisasi Ansor hingga isu-isu strategis seperti konsepsi dakwah, ideologi, fikrah Aswaja an-Nahdhiyah dan lainnya memberikan warna menarik pada Dirosah Ula ini.

Satu hal menarik ketika Dirosah Ula kali ini berlangsung, ketika narasumber selesai menyampaikan makalahnya, ketika moderator membuka pintu pertanyaan kepada para audiences, tidak disangka ternyata audiences yang ikut ternyata banyak berasal dari para intelektual muda kader-kader pondok pesantren dan memiliki potensi akademik cukup besar. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan berbobot, berkelas dan landasan teorinya sangat kuat. Bahkan ada beberapa narasumber yang sampai kewalahan dalam menanggapi pertanyaan tersebut.

Sebelumnya mungkin umum diketahui bahwa kader-kader pondok pesantren hanya berkutat pada kajian kitab klasik saja. Tetapi saat acara PKD kemarin, argumentasi yang disampaikan oleh para gawagis selaras dengan potensi keilmuan mereka. Mulai materi kebangsaan hingga pemikiran Islam sangat dikuasai.

Satu hal yang perlu dilanjutkan adalah RA Ansor Nganjuk harus menjadi suatu wadah akademik khususnya para intelektual muda NU Nganjuk. Selain menjadi wadah silaturahmi, RA harus menjadi jembatan sekaligus sarana solutif bagi permasalahn-permasalahan masyarakat akhir-akhir ini, sehingga dengan adanya kegiatan ini menjadi awal untuk perjalanan perkumpulan intelektual muda NU Nganjuk dan memberikan kontribusi solutif bagi masyarakat.

Baca Juga:  Ansor Banser Agrabinta Cianjur Gelar PKD dan Diklatsar di Pantai Samudera Hindia

Apresisasi patut diberikan setinggi-tingginya kepada panitia yang sudah merancang begitu matang jalannya proses PKD dan Dirosah Ula kali ini. Kegiatan-kegiatan dari awal hingga akhir sangat menarik dan memberikan wawasan tambahan bagi para intelektual muda NU untuk bisa berkiprah dan bersatu untuk memajukan peradaban Islam dan Indonesia. Wallahu ‘alam. (HNZ)

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita