Meninggal Dunia Saat Membaca Al-Qur'an

Dalam kitab At-Tibyan Fi Adabi Hamlatil Quran karya Imam Nawawi rahimahullah dituliskan:

Kami meriwayatkan dari Bahz bin Hakim, bahwa Zurarah bin Aufa, seorang tabi’in mulia, mengimani orang-orang sholat Fajar, lalu ia membaca hingga sampai surah:

فَإِذَا نُقِرَ فِى ٱلنَّاقُورِ (8) فَذَٰلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ (9)

Maka apabila sangkakala ditiup, maka itulah hari yang serba sulit.” (Al-Muddatstsir: 8-9).

Ia kemudian tersungkur tak bernyawa. Bahz berkata, “Aku termasuk di antara yang menggotongnya.”

Ahmad bin Abu Al-Hawari berjuluk selasih Syam, seperti yang dikatakan Abul Qasim Al-Junaid, ketika dibacakan Al-Qur’an di dekatnya, ia berteriak dan pingsan.

Membaca Al Qur’an mempunyai keutamaan yang sangat luar biasa bahkan merupakan ibadah yang paling baik, Rasulullah SAW bersabda :

أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآن

Artinya: “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).

Tak hanya itu, Al-Qur’an juga akan memberikan syafaat pada hari Kiamat bagi siapa saja yang membacanya, sebagaimana hadits dari Abu Umamah al-Bahili:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ

Artinya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,” (HR. Ahmad).

Bahkan dalam hadis qudsi ditegaskan bahwa orang yang sibuk membaca Al Qur’an sehingga mengesampingkan dzikir yang lainnya maka ia akan dicukupkan permasalahannya karena keutamaan Al Qur’an atas yang Kalam lainnya seperti keutamaan Allah SWT atas makhluknya.

Diriwayatkan dari Abu Sa’id dari Rasulullah Saw bahwa Allah SWT berfirman:

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى مَنْ شَغَلَهُ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ عَنْ ذِكْرِي وَمَسْأَلَتِي أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ ثَوَابِ السَّائِلِينَ وَفَضَلُ الْقُرْآنِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ

Baca Juga:  Tafsir Surat An-Nisa Ayat 3: Hikmah Poligami yang Dilakukan Rasulullah

Artinya: Allah berfirman,Siapa saja yang disibukkan oleh membaca Al-Qur’an, hingga tak sempat dzikir yang lain kepada-Ku dan meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya balasan terbaik orang-orang yang meminta. Ingatlah, keutamaan Al-Qur’an atas kalimat-kalimat yang lain seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya,” (HR. Al-Baihaqi).

Segala sesuatu yang disandarkan pada Al-Qur’an akan menjadi mulia, Rasulullah SAW sebagai penerima wahyu dan pengajar pertama Al-Qur’an menjadi Orang paling mulia, Ramadan waktu diturunkannya Al-Qur’an menjadi paling bulan paling mulia, Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an menjadi malam paling mulia, Ibadah Al-Qur’an adalah ritual ibadah paling mulia.

Dalam salah satu hadis disebutkan :

خَيرُكُم من تعلَّمَ القرآنَ وعلَّمَهُ

Sebaik-baiknya kalian yang belajar Al Qur’an dan yang mengajarkannya” (HR.Bukhori)

Individu, person, waktu, tempat dan fasilitas apapun yang bersandar dengan Al-Qur’an menjadi sesuatu paling mulia.

Lalu bagaimana orang yang meninggal dunia dalam keadaan membaca Al-Qur’an adalah kematian paling baik?

Semoga kita semua selalu mendapatkan Hidayah dari Allah SWT sehingga istiqamah membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. Amin. []

Muhammad Faiz Nasir
PP. AL MAJIDI TANGGUL JEMBER

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Hikmah