Pada tahun ke-2 Hijriyah kota Madinah semakin sesak dipenuhi oleh manusia yang bersiap-siap untuk menyambut Perang Badar.
Pada bulan Mei 2024 silam, saya berkesempatan untuk mengunjungi Kampung Glam, sebuah kawasan bersejarah Muslim Melayu di Singapura.
Gus Ulil mengatakan, jika ada hubungan kausalitas (sebab dan akibat), maka ada tiga status.
Sudah jelas bahwa sifat kikir ini bertingkat-tingkat, dan tingkat yang paling tinggi menunjukkan ketidakmampuan untuk memenuhi kewajibannya, seperti mengeluarkan zakat, memberikan nafkah kepada keluarganya, atau mengadakan jamuan untuk tamu.
Apa itu hakikatnya dunia? Kenapa manusia sibuk mengurus dunia sehingga lupa kepada Allah Swt. Serta dirinya sendiri? Yang jelas, kata Gus Ulil, dunia dikatakan dunia karena meliputi tiga unsur. Pertama, karena ada wujudnya (a’yan maujudah); kedua, kita memiliki kepentingan (ada kepentingannya); ketiga, kita melakukan sesuatu untuk mendapatkannya (effort).
Dalam kitab durratun nasihin terdapat beberapa berbagai pendapat ulama mengenai asbabu nuzul (sebab turunnya ayat al-Qur’an) QS. al-Qadr. Tetapi ada pendapat yang menarik yang merujuk dari riwayat Ibnu Abbas r.a. Menurut riwayat ini, turunnya QS. al-Qadr berkaitan dengan kisah Syam’un al-Ghazi.
Salah satu perkara yang telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Pencipta adalah memberikan rizki kepada ciptaannya. Rizki merupakan segala sesuatu yang bisa dinikmati manfaatnya. Allah telah menjamin rizki kita dengan cara usaha dan ikhtiar untuk mengunduhnya.
Menghormati orang tua tidaklah memandang agama, suku, ataupun suku. Islam mengajarkan kepada kita supaya orang yang lebih tua dihormati sebab ia terlebih dahulu merasakan pahitnya hidup di dunia. Oleh karena itu hormatilah hormatilah orang yang lebih tua darimu, maka allah akan menghormatimu!