“Memantaskan Diri” di Kalangan Remaja Muslim

Jodoh adalah cerminan diri, dari sinilah istilah memantaskan diri muncul di kalangan para remaja muslim. Lelaki yang baik pastilah untuk perempuan yang baik, begitu pula sebaliknya. Setiap orang pasti menginginkan jodoh yang terbaik bagi mereka. Namun tak jarang apa yang mereka idamkan tak sesuai dengan kondisi mereka, sehingga memantaskan diri adalah solusi mereka. Dalam persoalan memperbaiki diri (demi jodoh), tidak sedikit diantara kita berupaya sekuat tenaga, berusaha mati-matian demi mendapatkan seseorang yang baik sebagai pasangan hidupnya. Sampai kadang kita terlalu memaksa, hingga lupa bahwa ada Allah Swt. sebagai Dzat Yang Maha Menentukan. Kita berusaha mengejar calon yang diinginkan, meminta ia menjadi jodoh kita, berharap agar lamarannya diterima dan menikah dengannya. Namun hanya sebagian kecil dari kita yang berupaya memantaskan diri untuk mendapatkan yang terbaik.

3B Jurus Jitu Mendapat Jodoh Impian:
  1. Bercermin

Lihat diri kita dan evaluasi, coba buat daftar seperti apa calon jodoh yang kita idamkan, yang kita impikan. Tulis. Setelah tulis maka cocokkan dengan kondisi kita hari ini. Periksa amal kita, ibadah kita, akhlak kita, prilaku kita dan semuanya. Setelah itu jika ketemu kurang baik maka baikkan, jika dalam evaluasi ibadah masih kurang maka tingkatkan ibadahnya. Kalau laki-laki cek juga kantongnya, dan juga kemapanannya.

  1. Belajar

Dalam memantaskan diri yang tidak kalah paling penting juga ialah belajar, ketika menikah tentu kamu akan menjadi suami atau istri, akan menjadi ayah atau ibu dan juga akan menjadi menantu. Itu semua ada ilmunya, maka pelajarilah. Belajarlah bagaimana menjadi istri atau suami yang baik. Belajar bagaimana menjadi seorang ayah dan ibu. Belajar bisa melalui buku, bisa melalui majelis ta’lim, bisa juga melalui buku-buku yang membahas hal-hal diatas.

  1. Berikhtiar
Baca Juga:  Implementasi Akidah Akhlak dalam Menggunakan Media Sosial Bagi Remaja

Setelah bercermin dan belajar, 3B yang terakhir adalah berikhtiar. Dalam berikhtiar selain berusaha memperbaiki diri setiap hari adalah dengan berdoa kepada Allah, Agar Allah pertemukan dan akrabkan kita dalam lingkungan yang berisi orang-orang yang belajar untuk menjadi seseorang yang saleh dan salehah. Yaitu Orang-orang yang senantiasa menyembah dan mendekat kepada Allah. Biasanya ketika diri sudah jadi pribadi yang baik, Ketaatan dan keimanan meningkat. Maka Allah akan condongkan hati kita pada jodoh impian InsyaAllah. Dengan cara Allah yang sangat Indah.

Hidup Tidak Melulu Soal Jodoh

Dalam hidup tidak melulu soal jodoh dan pasangan. Karena kita tidak pernah tahu siapa jodoh kita, apakah kita berjodoh sebagai pengantin dunia ataukah maut lebih dulu menyapa. Sahabat Umar bin Khattab r.a pernah berpesan, “koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih) untuk pagelaran agung (pada hari kiamat kelak)”. Sebagai remaja muslim janganlah terlalu baper (terbawa perasaan) dengan segala sesuatu yang sedang viral di zaman ini. Memantaskan diri bukan hanya karena jodoh semata, tetapi memantaskan diri di mata Allah juga. Perbaiki dirimu karena Allah, maka Allah akan mempersiapkan jodoh terbaik untukmu kelak.

Jika ingin menjemput jodoh yang terbaik maka persipakan diri kita untuk menjemputnya dalam kondisi terbaik. Oleh karena itu, Jangan pernah menganggap diri kita lebih baik dari orang lain, tetapi tetaplah merasa terburuk. Karena hal itu akan menjadi motivasi kita menjadi lebih baik dari diri kita sebelumnya. Jika kita terlihat baik, maka itu hanya karena Allah berbaik hati menutup aib kita. Jangan terlalu terpaku soal bagaimana jodoh kita nanti, tetapi pikirkanlah bagaimana nasib kita nanti ketika maut menjemput. Marilah kita sama-sama terus berupaya untuk memantaskan diri di hadapan Allah Swt. Lalu berlomba-lomba untuk mendapatkan ridha-Nya, dan meraih surga-Nya kelak. Amiin. []

Yulia Dwi Rahmawati
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini