Komunikasi Ala Surah Al-fatihah

Komunikasi adalah salah satu hal paling penting yang harus diperhatikan dalam kehidupan bersosial. Seseorang yang baik dalam kemampuan berkomunikasi dengan orang lain akan memiliki kemudahan dalam berhubungan dengan sesama manusia.

Islam sangat mudah mengajarkan pola komunikasi dari surah dalam Al-Quran yang paling sering kita baca. Surah Al-Fatihah, surah pertama dalam Al-Quran.

Mari kita belajar berkomunikasi dengan cara yang disajikan dari surah Al-Fatihah.

Dalam surah Al-Fatihah kita mengawalinya dengan mengucap “الحمد” yang bermakna memuji Allah. Kemudian dilanjutkan dengan pujian yang lebih tinggi lagi. “الرحمن الرحيم” Allah adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Ditambah lagi pujiannya dengan bentuk semakin tinggi bahwa Allah satu-satunya Tuhan semesta alam. Tingkat tertinggi kita berserah diri kepada Allah. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan maksud serta tujuan kita dalam berkomunikasi.

Memohon petunjuk dalam kehidupan baik di dunia dan di akhirat agar terus berada di jalan yang lurus.

Analogi sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Kita belajar bagaimana Allah melalui Rasul-Nya mengajarkan konsep komunikasi dengan kedamaian. Konsep komunikasi yang benar-benar menghargai manusia.

Saat kita punya tujuan kepada orang lain. Pujilah dia dahulu, sampaikan hal baik.

Sesuatu yang diawali dengan kasih sayang akan berujung pada hal yang serupa.

Misalnya kita bertengkar dengan saudara. Buatlah dia tidak jadi marah dengan kita. Caranya dengan membiasakan memberikan dia hal yang disukainya. Lisankan dari mulut kita pujian pada hal yang paling disukainya dan disayanginya.

Sebagai contoh kita memuji anaknya, memuji mobilnya, memuji motornya, memuji pekerjaannya, dan memuji hal-hal lainnya. Tidak ada yang rugi dari sebuah pujian yang kita lontarkan. Namun, jangan memuji pada hal yang sebenarnya tidak ada pada dirinya. Itu bisa masuk dalam kategori berbohong.

Baca Juga:  Kandungan dan Keutamaan Al Fatihah

Begitulah islam mengajarkan hal damai bahkan dari urusan paling kecil dalam kehidupan sehari-hari. Sikap baik seperti ini harus dibiasakan. Memang susah untuk membiasakan mengungkapkan hal baik pada seseorang padahal dia sedang memarahi kita. Namun, hal ini bisa dilatih terus-menerus. Demi menjaga keharmonisan dalam urusan dunia sosial. [HW]

Alivia Nadatul Aisyi
Alumni Pesantren Nuris Jember, Editor Majalah Nuris, Mahasiswi Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), founder @diksi_aisyi (perempuan berkata).

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Hikmah