Ekonomi merupakan salah satu hal yang terpenting untuk menunjang kehidupan seseorang, bahkan sebuah peradaban. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari salah satu fungsi ekonomi yang digunakan untuk dapat bertahan hidup dimanapun seseorang ataupun sebuah peradaban tersebut berada.
Bahkan sebuah Negara menjadi lebih berkembang dan maju apabila sektor ekonominya bagus dan stabil. Karena Negara tersebut dapat mengontrol kehidupannya yang sedang terjadi. Contoh saja Negara Amerika, Jerman, Spanyol, Inggris, China, Rusia, dan masih banyak lagi. Mereka semua merupakan Negara yang besar dan maju serta kondisi ekonomi yang bagus. Mereka semua mampu mengolah dan menggunakan ekonomi yang ada menjadi sebuah tatanan yang lebih baik, hingga akhirnya berdampak pada majunya peradaban yang berada di Negara mereka. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah juga termasuk dalam golongan tersebut?
Sebenarnya sejak dahulu Indonesia merupakan salah satu Negara terkaya, bahkan salah satu Negara asia yang dijuluki sebagai Macan Asia. Karena memang dahulu Indonesia mampu mendorong perkembangan ekonomi di Asia. Belum lagi keanekaragaman hayati yang terdapat di Negara ini, seperti pulau Kalimantan yang dijuluki sebagai paru-paru dunia, banyaknya air laut dan keanekaragaman isinya hingga dijuluki sebagai Negara maritim, hingga kesuburan tanah Indonesia untuk bercocok tanam hingga dijuluki sebagai Negara agraris. Semua hal tersebutlah yang menjadikan Indonesia dahulu dijuluki sebagai macan asia. Lalu, bagaimana dengan sekarang? Sayang sekali, keadaan Bangsa Indonesia saat ini justru bertolak belakang dengan sejarahnya, karena pengelolaan yang tidak sesuai dengan konteksnya yang menyebabkan tertinggalnya bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Namun, kali ini pembahasannya bukan mengenai bangsa Indonesia. Akan tetapi bagaimana faktor dan peran ekonomi didalamnya. Dari beberapa pemaparan tersebut, dapat diketahui bahwa bagaimana peran ekonomi dalam sebuah Negara dan peradaban sangatlah penting. Bahkan menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan berkembang dan majunya sebuah Negara. Sebagai contoh lagi, bagaimana keadaan suatu Negara yang ekonominya lemah? Apakah mereka seperti Negara-negara adikuasa? Tentu saja tidak. Karena mereka sangat tertinggal jauh kualitasnya dengan Negara-negara tersebut. Lalu, bagaimana jika ekonomi para Negara adikuasa tersebut sedang diguncang dengan musibah yang terjadi saat ini? Ya, tentu pandemi dari corona virus disease-19. Mereka mengalami kekacauan dalam sistem tatanan negaranya. Karena ekonomi mereka diporak-porandakan oleh virus yang berukuran nanometer. Bukan hanya Negara adikuasa saja, namun Negara-negara yang lain juga ikut terdampak. Bahkan mereka terancam mengalami krisis kehidupan, terutama di Indonesia. Bagaimana tidak, akibat dari pandemi virus ini sangat besar dan sangat berasa dalam berbagai sektor, apalagi sektor ekonomi.
Di Indonesia sendiri, sejak pandemi ini muncul semua pekerjaan yang melibatkan bertemu orang satu sama lain sangat dibatasi. Jika dipikirkan, pekerjaan apa yang tidak melibatkan untuk bertemu orang lain? Tentu semua pekerjaan sangat melibatkan orang lain, entah apapun pekerjaan tersebut. hal tersebut semata-mata hanya untuk mencegah penularan virus ini menjadi lebih luas. Bahkan World Health Organization atau biasa disebut WHO, sudah menetapkan bahwa virus ini merupakan masalah global yang menjangkit Negara-negara di dunia. Mau tidak mau, semua Negara harus berperang melawan virus ini, termasuk juga Indonesia.
Maka dari itu, salah satu cara Indonesia untuk berperang melawan virus ini adalah membatasi interaksi khalayak ramai dan menerapkan kebiasaan hidup pshycal distancing. Namun jika hal tersebut tidak dilakukan dengan baik, maka tatanan Negara akan mengalami kebimbangan, apalagi sektor ekonomi. Karena dampak ekonomi sangat menyerang warga Indonesia saat ini.
Dampak ekonomi tak hanya menyerang satu dua warga, melainkan seluruh orang mengalami dampak dari virus ini. Sebagai contoh, kehidupan seorang pemilik warung makan, ia akan mengalami penurunan omset yang begitu besar karena sepinya pelanggan. Bukan berarti warungnya tidak laku, melainkan hal ini merupakan salah satu efek dari salah satu cara menghindari kerumuman masa untuk mencegah pandemi virus ini. Tak hanya itu, banyak pendapatan ekonomi warga Negara, khususnya Indonesia mengalami masalah yang serius. Orang kaya akan susah, sedangkan orang susah akan tambah susah. Pemerintah pun akan kewalahan untuk memikirkan bagaimana dampak-dampak yang ditimbulkan virus ini bisa teratasi.
Memang hal ini sangat beresiko dalam kehidupan kesehariannya, akan tetapi hal tersebutlah yang mungkin bisa mencegah penularan virus ini. Bisa dilihat beberapa bulan kedepan jika virus ini berakhir, semua Negara termasuk Indonesia seperti harus memulai kehidupan baru lagi. Karena seakan-akan harus menata ulang seluruh anggaran dan program pasca-pandemi. Begitulah dampak dari virus ini, semoga virus ini dapat segera berakhir dan kehidupan dapat berjalan seperti sebelumnya. [HW]