Pendidikan Keterampilan Hidup Untuk Santri Indonesia

Seperti yang kita ketahui pendidikan adalah tiang kemajuan negara. Menjadi Negara yang maju merupakan harapan yang ingin dicapai oleh setiap Negara seluruh dunia. Sudah tidak menjadi rahasia lagi bahwa kemajuan suatu negara dipengaruhi salah satunya oleh faktor pendidikan. Pendidikan merupakan proses membangun generasi penerus yang berkualitas. Indonesia adalah salah satu Negara berkembang di dunia yang masih mendapat masalah besar dalam hal pendidikan keterampilan hidup. Kita mempunyai tujuan bernegara ”mencerdaskan kehidupan bangsa” yang seharusnya jadi stimulus perkembangan pembangunan kesejahteraan dan kebudayaan bangsa. Yang kita alami sekarang adalah ketertinggalannya sebuah mutu pendidikan. Kurangnya mutu pendidikan membuat terhambatnya penyediaan SDM yang ahli dan terampil untuk memenuhi pembangunan Negara dalam berbagai bidang.

Hazib Maulana berpendapat bahwa santri merupakan sebutan bagi orang jawa yang berusaha mendalami ilmu agama islam dengan mempelajari kitab-kitab yang berisi petuah- petuah dan tata cara beribadah yang tertulis dalam bahasa Arab. pendapat lain mengatakan bahwa kata “santri” berasal dari bahasa Jawa, dari kata “cantrik” maknanya yaitu seseorang yang selalu mengikuti seorang. Santri adalah sekelompok manusia yang melekat dengan kehidupan kyai atau ulama’. Santri adalah siswa atau mahasiswa yang dididik dan menjadi pengikut dan pelanjut perjuangan ulama yang setia.

Dalam pembahasan diatas menunjukkan bahwa pendidikan bagi generasi muda itu sangatlah penting dan berguna, terkhusus bagi santri-santriwati yang berada di generasi Z, walaupun sejak kecil sudah ditanamkan aqidah dan akhlak yang kuat tidak lain juga harus dilengkapi dengan pendidikan keterampilan hidup sebagai pelengkap pendidikan yang diberikan pesantren kepada santri santrinya.

Pendidikan keterampilan hidup adalah pendidikan yang berisikan berbagai topik penting untuk diketahui oleh seseorang yang masih dalam proses belajar dan di usia yang masih muda. Dalam pendidikan keterampilan mencakup 13 unsur keterampilan yang sangat penting untuk bekal para santri. Macam-macam keterampilan hidup diantaranya yaitu

  • Mengatur diri sendiri
  • Kreativitas
  • Berpikir kritis
  • Mengambil keputusan
  • Bernegosiasi
  • Bekerja sama
  • Menyelesaikan masalah
  • Berpartisipasi
  • Mengelola stres dan emosi
  • Resilience (ketahanan)
  • Berempati
  • Berkomunikasi
  • Menghargai perbedaan
Baca Juga:  Pendidikan untuk Usia Lanjut

Ketrampilan ini akan berkontribusi pada kemajuan pendidikan khususnya bagi pelajar sebagai generasi penerus bangsa . Pendidikan keterampilan hidup, bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan kognitif (kecerdasan), sosial dan perasaan, hal ini sangat dibutuhkan oleh anak-anak dan remaja dalam proses transisi mereka kemasa dewasa yang terjun sebagai pribadi yang mandiri dalam masyarakat.

Dampak positif kepada anak yg mendapatkan pendidikan keterampilan hidup diantaranya adalah :

  • Dapat menghargai diri sendiri
  • Mempunyai kesadaran diri
  • Mampu mengidentifikasi perasaan mereka dan peka terhadap perasaan orang lain
  • Mengatur diri sendiri
  • Mampu mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang positif dan kreatif tapi juga tegas
  • Mampu membuat hubungan yang saling menghormati dan menguntungkan kedua belah pihak termasuk persahabatan
  • Mampu membuat keputusan yang berpihak kepada masa depan
  • Mampu membuat keputusan dengan informasi yang cukup untuk hidup mereka
  • Lebih percaya diri dalam menggali dan menampilkan bakat sehingga mereka lebih menemukan kepuasan dan berkontribusi kepada kebaikan yang lebih luas

Unicef dan Kementrian pendidikan dan kebudayaan imdonesia telah memgembangkan kurikulum dan modul untuk guru dan siswa yang bertujuan untuk mengajarkan pendidikan keterampilan hidup. Pembelajaran itu dilaksanakan dengan model partisipatif yang berpusat pada siswa dan metode yg digunakan adalah permainan, drama, studi kasus dan diskusi kelompok, proses ini akan membangun keterampilan pada siswa untuk berefleksi berfikir kritis tentang kehidupan mereka dan lingkungan sekitar mereka dan untuk memecahkan masalah. Harapan dari Unicef dan kementerian pendidikan dan budaya pendidikan keterampilan ini bisa diterapkan mulai SD, SMP, dan SMA dan saya berharap bukan hanya SD SMP SMA dan SMK ( diterapkan dalam lembaga pendidikan formal ) saja tapi santri di pondok pesantren juga harus mendapatkan pendidikan tersebut.

Baca Juga:  Pancajiwa sebagai Akar Pendidikan Karakter Pesantren

Apa alasanya ??

Dapat kita pahami bersama bahwa santri adalah bagian dari pelajar yang tugasnya adalah mencari ilmu untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, agama, bangsa dan Negara, dengan itu saya beranggapan bahwa santri tidak cukup dengan belajar tentang agama saja tetapi harus dilengkapi dengan ilmu keterampilan hidup sebagaimana dijelaskan manfaatnya dalam pembahasan di atas, dengan pendidikan keterampilan hidup itu akan menjadikan santri sebagai generasi penerus bangsa yang berkualitas dan pantas mewarnai dalam segala bidang baik dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan pemerintahan negara. Karena negara butuh sosok seperti santri yang sudah terbiasa dengan aqidah, akhlak yang baik dan sifat wira’i(berhati- hati melakukan hal syubhat dan makruh) serta mempunyai keterampilan hidup sehingga meminimalisir masalah kenegaraan seperti korupsi, pelanggaran HAM, hukum yang diperjual belikan dsb. Dengan itu akan terbentuk suatu Negara yang aman, damai dan maju dalam hal membangun masyarakat yang baik dan pemerintahan yang ideal serta menjadi negara yang dicintai rakyatnya karena bisa memenuhi harapan rakyat yaitu negara yang aman, damai dan sejahtera.

Hazib Maulana Amril Muhaiminan

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Opini