Aset Anda

Selain anugerah umur dan waktu yang sangat berharga dan bahkan tak ternilai, anugerah terakbar Tuhan untuk umat manusia adalah pikiran. Pikiran adalah titik tolak segala kekayaan dan sumber semua kebahagiaan. Kabar baiknya, pikiran sepenuhnya dalam kendali Anda bersangkutan sendiri, bukan orang lain.

Dengan demikian, berpikir positif dan lantas memiliki sikap mental positif mutlak harus diupayakan dan dibentuk sedemikian rupa, setiap hari setiap saat. Apa pentingnya berpikiran dan lantas berperasaan positif?

Pertama, Anda akan terus memperbaharui niat dan tujuan hidup Anda yang sewaktu-waktu menggendor dengan banyaknya kendala.

Kedua, optimis dalam pekerjaan dan pergaulan sehari-hari, memuliakan keluarga, menjunjung tinggi almamater dan tempat kerja, menghargai kinerja dan persahabatan, tidak menjegal kawan seiring, tidak menggunting dalam lipatan, serta yang terpenting, tidak menganggap orang lain sebagai penghalang kesuksesan.

Ketiga, meningkatnya antusiasme dan semangat kerja. Dengan memiliki aset berupa pikiran dan sikap mental positif, Anda akan terus bersemangat dan berusaha mengelola semangat ketika para kolega, teman sejawat dan atau keluarga justru melemahkan Anda. Perlahan tapi pasti, Anda memiliki tekad bahwa bekerja dan sukses itu sesuatu yang sangat mungkin dan memang menjadi hak Anda. Semua Anda lakukan demi Anda sendiri, sebab hubungan paling penting di dunia ini adalah hubungan Anda dengan diri Anda sendiri.

Keempat, pikiran dan perasaan positif akan berdampak pada kesehatan fisik, vitalitas dan pada gilirannya mempengaruhi kinerja, kedisiplinan, serta produktivitas. Inilah harta karun yang sangat berharga.

Kelima, semakin meningkatnya harmoni dalam rumah tangga maupun kehidupan sosial, hal ini sudah barang tentu sangat wow untuk menopang Anda dalam bekerja, Anda juga memiliki daya lenting dan efek laju yang lebih cepat dari sebelumnya. Mengapa? Karena urusan dapur dan kasur sudah beres.

Baca Juga:  Persepsi; Semua Masalah Itu Indah

Keenam, dengan pikiran dan perasaan positif, Anda akan dengan sendirinya memiliki kemantapan hati, kebulatan tekad, serta keyakinan yang kuat untuk menggamit mimpi, memperjuangkan cita-cita dan meraih sukses.

Ketujuh, Anda akan merasa aman damai dan sejahtera karena mampu berdamai dengan segala badai dan semua prahara. Perasaan aman dan damai akan memompa keberanian untuk tidak rapuh mengambil sikap, tidak ragu menentukan keputusan dan menempuh resiko. Mengapa? Dalam dunia kerja yang sangat kompetitif, takut mengambil resiko justru akan menjerumuskan Anda pada resiko-resiko yang lebih besar.

Dengan memaksimalkan aset-aset Istimewa yang ada dalam diri itu, sukses dan bahagia tak perlu menunggu waktu. Anda bisa bahagia sekarang juga dengan apa yang sedang kerjakan dan tekuni. Apabila dijalani dengan benar, hidup di dunia yang cuma sekali kali ini sudah lebih dari cukup untuk siapapun saja meraih kekayaan dan kejayaan, jasmani dan lebih-lebih rohani.

Satu hal yang patut kita jadikan azimat adalah: Tuhan tidak pernah membangunkan pemalas. Sehingga, akhir dari upaya terbaik manusia adalah awal dari campur tangan Tuhan. Manusia bisa saja menemukan banyak cara untuk bermalas-malasan, tapi kehidupan punya lebih banyak cara untuk memberi imbalan pada kerja keras, bukan alasan. [HW]

Ach Dhofir Zuhry
Alumni PP Nurul Jadid Paiton, Penulis Buku Peradaban Sarung, Kondom Gergaji dan Mari Menjadi Gila, Pengasuh Pesantren Luhur Baitul Hikmah Penasehat Dunia Santri Community dan pengampu kajian Tafsir Tematik NUonline tiap ahad sore 16.30 WIB

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Hikmah