Berita

Cara Santri Memperingati Haul di Tengah Pandemi, Pengantar Webinar Haul Kiai

Assalamu’alaikum warohmatullah.

Alhamdulillah. Salam silaturrahim, sahabat-sahabat  santri dan warga bangsa Indonesia.  Semoga sehat, selalu tetap iman dan Islam dalam segala zaman.

Di tengah kondisi dan siatuasi yang diliputi wabah Corona serta suasana Work from Home (WfH) yang masih dipanjang harus tetap sabar dan bersyukur. Tak mengeluh apalagi panik. No Way.

Maka dalam situasa yang menuntut spirit kemanusiaan universal seperti  ini, semua pihak perlu bergandengan tangan merespon dinamika zaman dengan meneladani para Masyayekh dan Sesepuh kita.

Maka dalam momentum Haul ke-10 Rama KH. Muhammad Ma’ruf Irsyad Kudus, LAKPESDAM NU Kudus bekerjasama dengan IKSAB TBS Kudus dengan dukungan para keluarga Ndalem dan serta sejumlah alumni PPRM, IKAQ, HIMMAHKU, LTNNU dan Alumni Madrasah Diniyyah sebagai sesama santri beliau bersama gotong-royong menfasilitasi sebuah forum Webiner:  Menggali Mata Air Keteladanan KH. Muhammad Ma’ruf Irsyad, yang akan diselenggarakan pada Kamis, 9 April 2020 M. bertepatan dengan 16 Sya’ban 1441 H. Jam 19.30 WIB hingga selesai.

Gagasan awal ini bermula dari perbincangan informal online antar santri Rama KH. Muhammad Ma’ruf Irsyad Kudus yang kebetulan juga anggota IKSAB TBS Kudus lalu disambut hangat oleh LAKPESDAM Kudus dan dukungan dari sejumlah alumni Madrasah ternama di Kudus yang kebetulan kesemuanya juga pernah santri beliau.

Semangatnya tak lain ingin mengikuti pesan para Kyai, bahwa dimanapun kita berada dan berprofesi sebagai apa, maka dekat-dekatlah kepada para Kyai, insya Allah aman lahir batin, karena ulama adalah pewaris ajaran-ajaran para Nabi.

Apalagi di tengah warga bangsa yang sedang dilanda wabah Corona yang mengguncang dunia, bahkan menjungkirbalikan nalar rasional dan spiritual, maka saatnya cooling down, muhasabah mencerap modeling jalan Kyai dalam merespon dinimaka zaman.

Baca Juga:  Persoalan Pendidikan di Era Pandemi

Sengaja para narasumber kita munculkan dari kalangan dengan berbagai disiplin ilmu termasuk dari kaum perempuan agar pegalaman berguru dengan Rama Kyai bisa direkonstrusi menjadi Islam aplikatif dengan tetap responsif gender. Karena itu suara perempuan juga didengar dalam pengalaman belajar dengan Sang Kyai.

Meskipun sederhana, kebersamaan di cybermedia ini sebagai  wujud semangat menjalankan semangat perintah ayat-ayatNya: fa’tabiruu ya ulil abshor (QS. Al Hasyr: 2). Mengambil pelajaran dari Sang Kyai sehingga agenda houl meskipun dalam suasana hening akibat dampak Covid-19, tetap penuh makna.

Maka penghargaan yang tinggi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada  keluagra Ndalem Mas KH Ali Fikri yang yang telah mendukung dan memberi ijin acara ini, juga segenap aktivis PPRM, IKAQ, HIMMAHKU, FORSIKABANU, PCI NU Tiongkok, LTNNU Kudus yang turut mendukung terselenggaranya acara ini. Terima kasih terkhusus kepada para Narasumber atas kesiapannya di tengah keprihatinan Corona sehingga tentu akan sedikit menyita waktu kebersamaannya denga keluarga.  Juga kepada tim IT para santri yang hebat mas Hamid, Mas Faishal dan Mas Fatur sehingga Webinar bisa terdesaian apik sejalan dengan tuntutan zaman.

Tak lupa terima kasih juga disampaikan kepada media partner: nukudus.or.id, Pesantren.id, nu.or.id, suaranahdliyyin.com, Alif.id, Iqra.id, Islami.co, Arrahim.id, timesindonesia.or.id yang guyup memeriahkan acara ini.

Harapan kami outcome acara ini tidak hanya berhenti di media maya, tapi hasil percakapan dan diskusi sharing pengalaman berguru dengan Rama KH Muhammad Ma’ruf Irsyad ini bisa tertranskrip dalam sebuah buku kecil dalam media nyata yang bisa menjadi acuan para santri milenial dalam menjejak zaman di masa yang akan datang.

Akhirnya meskipun acara sudah dipersiapkan dengan hati-hati, tentu masih banyak kekurangan. Maka kami menyampaikan mohon maaf kalau mungkin ada yang kurang berkenan, ada kekhilafan atau ketidaknyamanan. Kritik dan masukan demi perbaikan lebih lanjut sangat kami harapkan. Semoga bermanfaat dan mendapat ridla dariNya. Aamiin. Wassalamu’alaikum warohmatullah. 

Nur Said
Ketua Lakpesdam NU Kudus, Ketua IKSAB TBS Kudus 2016-2020, dan Dosen IAIN Kudus

    Rekomendasi

    Tunangan dengan Benar
    Opini

    Tunangan dengan Benar

    Tunangan tradisi “mengikat” pasangan sebelum janji suci akad pernikahan, ia semacam hubungan yang ...

    Tinggalkan Komentar

    More in Berita