Mengapa Dinamakan Bulan Sya'ban?

Penamaan bulan Arab diperkirakan pada tahun 412 Masehi. Tahun (masa) di mana kakek ke lima Nabi Muhammad masih hidup, Kalb bin Murrah. Penamaan bulan Arab sesuai dengan situasi pada waktu itu, dan hal tersebut dianggap sesuatu yang sangat penting, seperti bulan Jumadil Awwal dan Jumadis Stani, di mana pada waktu itu terjadi pembekuan air (tajamudil miyah) yang cukup lama. Sehingga nama Jumadil disematkan pada bulan tersebut, saking lamanya tidak hanya satu bulan (awwal), tetapi juga bulan berikutnya (as-shani).

Nama-nama bulan sebelum Islam adalah Al-Mu’tamar (Muharram), Najir (safar), Khawwan (Rabiul Awwal), Busshan (Rabiul Akhir), Alhanin (Jumadil Ula), Rabbi/Rabbah (Jumadil Alkhirah), Al-Asham (Rajab) dan Ghadzil (Sya’ban), Nathiq (Ramadhan), Wa’il (Syawwal), Warnah (Dzulqa’dah), Bark (Dzulhijjah)

أوضحت الدارة أسماء الشهور الهجرية وما يقابله من اسم الذي كان يطلقه عليه العرب قبل الإسلام، مثلا: المحرم كان اسمه عندهم “المؤتمر”، أما صفر فيسموه “ناجر”، وربيع الأول “خوّان”، وربيع الآخر “وبصان”، وجمادى الأولى “الحنين”، وجمادى الآخرة “ربّى”أو”ربّة”، ورجب “الأصمّ”، وشعبان “عاذل”.أما شهر رمضان فكانوا يسمونه بـ”ناتق”، فيما يسمون شهر شوال بـ”وعل”، وذو القعدة بـ”ورنة”، وذو الحجة “برك”.

Bagaimana dengan bulan Sya’ban. Ahli sejarah berbeda pendapat terkait dengan penamaan bulan ini. Tetapi mayoritas ulama berpendapat bahwa penamaan nama tersebut dari akar kata tasya’ub (تشعب), yang bermakna tafarruq (terpisah, berserak, berhamburan). Ada tujuh pendapat yang penulis rangkum dalam penamaan tersebut, di antaranya adalah mereka berpencar (yatasyaa’buna) berhamburan, atau menyebar mencari sumber air. []

Sedangkan 6 pendapat yang lain dapat disimak dalam Video Lil Jamik:
https://youtube.com/watch?v=a47TX3QRSNY&feature=shares

Baca Juga:  Keistimewaan Bulan Dzulqa'dah
Halimi Zuhdy
Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Pengasuh Pondok Literasi PP. Darun Nun Malang, Jawa Timur.

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Opini