Fatimah al-Fihri adalah tokoh perempuan islam yang mendirikan Universitas Al-Qorowiyyin. Ia berasal dari Kairouan Tunisia yang lahir pada tahun 800 Masehi. Fatimah al-Fihri adalah putri dari Muhammad bin Abdullah al-Fihri seorang saudagar kaya yang hidup pada masa raja Idris II.

Semasa kecil, Fatimah al-Fihri dan keluarganya hijrah dari kota kelahirannya di Kairouan Tunisia ke kota Fez, Maroko. Di kota ini keluarga mereka termasuk berhasil menjadi pebisnis ternama. Namun, bagi mereka agama merupakan roh utama sehingga hal tersebut tidak membuat mereka tinggi hati, tetapi mereka memiliki kepedulian dan kepekaan yang tinggi pada sesama walaupun hidup bergelimang harta.

Fatimah al-Fihri wafat pada tahun 266 hijriah (880 masehi) dengan meninggalkan monumental yang berperan besar bagi peradaban dunia yaitu Universitas Al-Qorowiyyin yang terletak di Kota Fez, Maroko

Universitas Al-Qorowiyyin didirikan Fatimah al-Fihri setelah meninggalnya sang ayah. Ia mewarisi harta yang cukup besar dari ayahnya, Muhammad bin Abdullah al-Fihri. Ia menggunakan harta warisan tersebut untuk membangun masjid, yaitu masjid Al-Qorowiyyin yang sekaligus dijadikan tempat untuk menuntut ilmu.

Fatimah al-Fihri bertindak demikian karena ia ingin harta peninggalan sang ayah dapat bermanfaat bagi umat, yaitu bermanfaat di dunia dan menjadi amal saleh yang terus mengalir hingga akhirat.

Tidak hanya itu, ia yang senang akan ilmu pengetahuan dan menyadari bahwa pentingnya pendidikan, ia juga ingin menyebarluaskan ilmu agamanya ke masyarakat setempat.

Seiring berjalannya waktu, melihat besarnya peran masjid dalam kegiatan ajar-mengajar dan juga tingginya antusiasme masyarakat, maka masjid Al-Qorowiyyin berkembang menjadi sebuah universitas. Universitas ini tidak hanya fokus mengajarkan iilmu agama, tetapi juga mengajarkan ilmu kedokteran, astronomi, matematika, kimia dan lain-lainnya.

Baca Juga:  Khofifah Indar Parawansa; Teknokrat Ulung yang Menguatkan Marwah Jawa Timur di Daratan Eropa

Sejak itu pula lah para pencari ilmu dari berbagai penjuru dunia berdatangan, mulai dari sekitar Maroko, Jazirah Arab, bahkan dari Asia dan Eropa berdatangan menuju Al-Qorowiyyin.

Universitas Al-Qorowiyyin berdiri pada tahun 859 Masehi. Saat masa pembangunannya, Fatimah al-Fihri mengawasi langsung proses pembangunan tersebut dan ia melaksanakan puasa selama proses pembangunan berlangsung.

Fatimah al-Fihri berhasil mengkonsep sebuah universitas modern yang melahirkan cendekiawan-cendekiawan yang bukan hanya berasal dari kalangan muslim seperti Ibnu Khaldun yang belajar di sana, seorang filsuf Yahudi Maimonides (Ibnu Maimun) pun pernah belajar di Al-Qarawiyyin yang didirikan oleh Fatimah al-Fihri.

Bahkan, pada tahun 1998 Universitas Al-Qarawiyyin diakui oleh Guinnes World of Record dan UNESCO sebagai institusi pendidikan pertama dan tertua di dunia.

Fatimah al-Fihri patut dijadikan sebagai inspirator oleh generasi muda, khususnya bagi perempuan. Karena perempuan mempunyai peran penting dalam membangun peradaban, ia kelak akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya , ia akan melahirkan dan mendidik anak-anak, generasi masa depan bangsa, maka hendaknya ia berpendidikan, berkarakter dan berakhlak mulia supaya melahirkan generasi yang baik.

المرأة عماد البلاد وإذا صلحت صلح البلاد وإذا فسدت فسد البلاد

Perempuan adalah tiang negara. Jika perempuannya baik maka akan baik pula negaranya, jika perempuannya buruk maka akan buruk pula negaranya”.

Selain itu, masih banyak yang patut kita teladani dari sosok Fatimah al-Fihri, namun salah satunya adalah kita patut meneladani ia dari peranannya dalam mendakwahkan ilmunya kepada masyarakat. Karena perempuan yang ahli dalam ilmu agama baginya wajib untuk mendakwahkan apa yang ia ketahui kepada kaum lainnya.

Bagi para perempuan, semoga bisa menjalankan tugas dan amanat mulia yang telah dipercayakan ya.

Baca Juga:  Khofifah Indar Parawansa; Teknokrat Ulung yang Menguatkan Marwah Jawa Timur di Daratan Eropa

آمين يا مجيب السائلين

Sekian dan Terima kasih . . .

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Lia Basyaiban, Majalah Mata Air
  2. Tim Penulis Smart Media, Tokoh Muslim Terkemuka
  3. Ziyan Al-Ghifari, Dari Negeri Matahari Terbenam
Siti Khodijah

Rekomendasi

Para Penggerak
Opini

Para Penggerak

Saya telat nonton Swades, film yang diproduksi 14 tahun silam. Selain Dilwale Dulhaniya ...

Tinggalkan Komentar

More in Perempuan