Hikmah

Hikmah di Balik Penundaan Terkabulnya Do’a

pixabay

Kebanyakan dari kita, saat meminta tentu ingin cepat diberi apa yang kita pinta. Saat berdoa pun tak sedikit dari kita yang seperti itu. Ingin cepat terkabul apa yang kita doakan. Ingin segera menjadi kenyataan apa yang kita impikan lalu kita langitkan dalam bentuk untaian kata, merengek pada Sang Maha Pencipta.

Tapi kita lupa, Allah swt jauh lebih mengerti apa yang kita butuhkan. Dan sayangnya, terkadang yang kita inginkan tidak melulu kita butuhkan. Atau lebih dari itu, yang kita sukai bahkan bisa menjadi musibah bagi diri kita.

Maka tidak berlebihan jika Ibnu Athaillah al-Sakandariy mengingatkan kita dalam kitab al-Hikam beliau

لا يكن تأخر أمد العطاء مع الإلحاح في الدعاء موجبا ليأسك

Jangan engkau putus asa karena tertundanya pemberian, padahal engkau telah mengulang-ulang doa.

Pengabulan Allah swt atas doa hamba-Nya adalah pemberian yang tepat bagi manusia. Makanya Ibnu Athailah pun melanjutkan kalam sebelumnya dengan dawuh beliau,

فهو ضمن لك الاجابة فيما يختاره لك لا فيما تختره لنفسك وفي الوقت الذي يريد لا في الوقت الذي تريد

Allah swt menjamin pengabulan doa sesuai dengan apa yang Dia pilih untukmu, bukan menurut apa yang engkau pilih sendiri, dan pada saat yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau ingini.

Allah swt menjamin pengabulan doa hamba-Nya akan tetapi pengabulan itu tidak melulu berbentuk apa yang kita minta. Maka disebutkan فيما يختاره لك, Allah swt mengabulkan doa hamba-Nya dalam bentuk sesuatu yang Dia pilihkan untuk mu, bukan yang sekedar kita hendaki.

Karena Allah swt sudah mewanti kita dalam firman-Nya, bahwa bisa saja yang kita cintai malah buruk untuk kita sedangkan sebaliknya, hal yang kita benci bisa jadi itu yang terbaik untuk kita.

Baca Juga:  Doa Lintas Agama

Selain itu, Allah juga memikirkan tentang waktu yang tepat bagi kita untuk menerima apa yang kita pinta. Bisa jadi, saat ini – misalnya – ketika kita meminta seseorang yang shalih/shalihah menjadi jodoh kita, dan Allah belum mengabulkannya, mungkin karena kita belum siap menjadi pasangan yang baik.

Maka isilah waktu-waktu yang ada untuk memperbaiki diri agar kita bisa siap menjadi partner hidup. Dan pada saat yang tepat, Allah swt akan mendatangkan jodoh terbaik untuk kita, meski kadang ia bukan sosok yang kita cintai sebelumnya.

Jangan malah membuang waktu kita dengan hanya menangis dan meratap saat ditinggal nikah doi yang kita selalu sebut namanya dalam doa.

Maka penting sekali bagi kita untuk mengedepankan husnudzon kita kepada seluruh takdir dan ketetapan Allah. Meski ada dari ketetapan itu yang tidak sesuai dengan apa yang sudah kita minta.

Jangan terburu-buru memaksa Allah mengabulkan doa kita. Bahkan para salafus shalih, beliau menyesal kenapa doanya dikabulkan di dunia saat ia tahu bagian doanya yang dikabulkan saat di akhirat. Mereka lebih memilih pengabulan doanya di akhirat saja supaya lebih indah.

Hiks, apa kabar kita yang baru doa hari ini, sudah ngotot minta dikabulkan keesokannya.

Padahal, penundaan pengabulan bisa jadi (selama kita tidak melakukan dosa besar dan tidak memutus silaturrahim) karena Allah swt cinta dengan rengekan kita, rindu dengan suara kita yang meminta, senang dengan kita yang terus merajuk mendekat meski hanya demi sebuah permintaan.

Kalau kita faham itu, sungguh akan lebih ikhlas hati kita membiarkan puluhan atau ratusan asa hanya terlantun dalam doa. Karena kita tahu ada Allah Yang Maha Mendengar, dan Dia cinta hamba-Nya yang tak bosan meminta.

Baca Juga:  Tertunda (3)

Mari kita banyak berdoa, doakan hal baik apa saja yang kita dambakan, sebut nama siapapun yang kita harapkan, namun tetap jangan tergesa-gesa memaksa. Biarkan waktu yang menjawab, kapan saat tepat Allah swt mengabulkan doa kita.

Biarlah banyak masa kita habiskan dengan manisnya saat meminta. Allah swt bukan seperti kita, yang jengkel saat diminta. Sebaliknya, Allah swt sangat mencintai hamba-Nya yang mendekat untuk berdoa.

Dan terakhir, tetaplah sabar dan husnudzon dengan segala ketetapan-Nya. Yakinlah, yang Dia pilihkan tidak mungkin salah sasaran. Hanya bagaimana hati kita mau menerima dan akal kita sudi menalar hikmah.

وقد يكون المنع وتأخر العطاء إجابة وعطاء لمن فهم عن الله تعالى فلا ييأس العبد من فضل الله

Ada kalanya tidak terkabulnya dan penundaan doa adalah sebuah ijabah dan anugerah, bagi siapapun yang mengenal-Nya. Maka seorang hamba janganlah berputus asa terhadap kemuliaan Allah swt.

Atina Balqis Izzah Bcs, M.Ag
Penulis Buku Bias Cinta dari Mukalla, Tentang Muslimah, Alumnus PP Ashiddiqiyah Jakarta, PP Manbaul Ulum Banyuwangi, PPQ Nurul Huda Singosari, PP Al Asy'ariyah Wonosobo, Universitas Al-Ahgaff Yaman, PTIQ Jakarta dan Pengasuh PP Ashiddiqiyah Bogor

    Rekomendasi

    Kurma
    Opini

    Kurma

    Kelepon sudah berlalu, saya senang dengan tulisan sebelumnya, dilihat dari beberapa komentar, pembaca ...

    Tinggalkan Komentar

    More in Hikmah