Tiga Santri Akan Studi ke Al-Ahgaff Yaman

KUDUS, Pesantren.id – MA NU Tasywiquth Thullab Salafyah (TBS) Kudus melepas tiga peserta didik (santri) untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Ahgaff, Yaman. Penglepasan santri dilangsungkan di halaman madrasah, Senin (15/8/2022).

Tiga santri yang dilepas yakni Ahmad Syibli Muchtar bin Dr Muchtar Nuhung, warga Jl Sultan Alauddin N 6 Makassar; Azwan Syahril bin Saiful Anas, asal Desa Tenggeles, Kecamatan Mejob, Kudus; dan Yuda Pratama Rivai bin Rifa’i asal Jl Pangkalan Jati 2 Gang Jambu, Jakarta. Ketiganya dilepas dalam upacara penglepasan sederhana, yang dihadiri para kiai dan dewan guru serta disaksikan peserta didik kelas XII.

Pada kesempatan itu, nampak hadir antara lain Kiai Syafi’i (kepala madrasah), KH Nur Khamim, KH Himam Awaly, Kiai Syuaib Amin, KH Subhan, Kiai Noor Yasin, Kiai Musta’in Sahal, KH Abdul Halim Akhwan, Kiai Ali Mahsun, Kiai Abdul Ghofur, Kiai M Islahul Umam, dan KH Yazid Hazmi.
Menurut Kiai Syafi’i, kesempatan bagi para peserta didik (santri) MA NU TBS Kudus untuk studi lanjut di luar negeri, khususnya Timur Tengah, tidak hanya terbuka bagi santri Jurusan Keagamaan (PK).

“Para santri dari jurusan lain, baik itu jurusan IPA, IPS maupun Bahasa, juga punya kesempatan yang sama untuk studi lanjut di Timur Tengah, karena pelajaran salaf tidak hanya untuk jurusan keagamaan, tetapi semua jurusan,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, para santri yang berpamitan dan minta doa restu kepada kiai dan gurunya itu, sangat diapresiasi leh Kiai Syafi’i. “Harapannya, dengan doa restu kiai dan guru-guru ini, akan menambahkan berkah dan para santri dimudahkan dalam studi (belajar),” paparnya.

Wakil kepala bidang kesiswaan, Kiai Noor Yasin, mengatakan, bahwa selain tiga santri yang akan ke Yaman, pada 2022 ini juga ada tiga santri yang akan studi ke Maroko berbekal Beasiswa Ta’lim Atiq Kerajaan Maroko. Mereka adalah M Choirul Fadil Al-Amin bin M H Chaerulamin Fadil MSi (Bulakwaru, Tarub, Tegal), M Rashief Fawaz bin Shlihul Hadi Sag (Pagersari, Purwantoro, Wonogiri) dan M Valentino Saputro bin Adi Ali (Peganjaran, Bae, Kudus). (*)

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Opini

Menangisi Kebodohan

“Menangisi kebodohan bukanlah suatu sikap tercela, melainkan sesuatu yang terpuji sebagai wujud ketawadluan ...

Tinggalkan Komentar

More in Berita