Peran Pesantren dalam Pendidikan Akhlak pada Anak di Indonesia

Islam merupakan sebuah ajaran yang meng-esakan, tunduk, patuh, serta taat kepada Allah SWT dan mengatur manusia dalam setiap perbuatannya kepada antar manusia dan makhluk di sekitarnya agar terciptanya lingkungan yang aman dan tenteram. Dalam agama Islam, baik laki-laki maupun perempuan, wajib hukumnya untuk menempuh sebuah pendidikan. Sesuai dengan hadits berikut:

“Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap muslim”

Bahkan beberapa riwayat hadits yang menyatakan kewajiban menuntut ilmu dari lahir hingga meninggal  dunia:

“Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat”

Dari kedua hadits diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap muslim, baik wanita atau pria, anak-anak ataupun dewasa, semuanya wajib menuntut ilmu. Karena dengan ilmu, kita dapat membedakan mana hal yang baik ataupun hal buruk, mana hal yang boleh atau tidak untuk dilakukan.

Menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim, baik itu berada di lingkungan keluarga, masyarakat, ataupun lembaga pendidikan.

Guru pertama kali seorang murid dalam lingkungan keluarga adalah ibu. Ibu disebut sebagai madrasah al-ula, dimana ibu merupakan guru utama dan pertama bagi setiap anak yang kelak akan menghadapi dunia luar yang penuh dengan lika-liku kehidupan. Sehingga orangtua berperan penting dalam pengembangan akhlak dan moral pada anak sejak dini. Pendidikan pada anak yang telah diterapkan sejak usia dini, akan melekat dengan erat meskipun telah mencapai usia remaja bahkan dewasa. Oleh karena itu, pendidikan yang baik akan memberikan dampak baik pula pada setiap anak yang kelak akan dewasa.

Lingkungan masyarakat juga memilki dampak pada perkembangan setiap anak. Lingkungan yang baik akan berdampak baik, begitupun sebaliknya. Sehingga menempatkan anak pada lingkungan yang benar dan baik akan memperikan pendidikan dan perubahan yang lebih baik untuk anak.

Baca Juga:  Gus Sholah; Sang Insinyur yang Kembali ke Pesantren

Lembaga pendidikan, baik itu sekolah, madrasah, pesantren, ataupun yang lainnya juga memiliki pengaruh kepada sang anak. Namun, bukan berarti tidak semua lembaga pendidikan itu baik untuk anak. Namun, terdapat beberapa lembaga pendidikan yang lebih mengutamakan pendidikan formal saja, ada juga yang lebih mengutamakan pendidikan agama saja, namun ada juga yang menyeimbangkan pendidikan umum dan agama. Lembaga pendidikan yang mengutamakan pelajaran umum, lebih dikenal sebagai sekolah. Sedangkan lembaga pendidikan yang mengutamakan pelajaran agama biasa dikenal sebagai pesantren.

Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berada di bawah asuhan seorang guru yang dipanggil Kyai, Abah, dan lainnya. Lembaga ini menyelenggarakan pembelajaran yang berbasis keagamaan. Namun, era modernisasi ini tidak semua pesantren hanya terfokus pada pendidikan agama. Banyak juga pesantren yang memasukkan pendidikan formal atau umum ke dalam pembelajarannya. Pendidikan yang diajarkan di pesantren yang paling utama adalah akhlak dan kesopanan.

Dalam kesehariannya, seorang santri (murid di lingkungan pesantren) dibiasakan patuh terhadap apa yang diberlakukan di pesantren berdasarkan persetujuan pengasuh dan para ustadz-ustadzah pembimbing asalkan hal tersebut tidak bertentangan dengan dengan syara’ dan norma yang ada. Selain itu, ketika santri berpapasan dengan kyai, bu nyai, dan dewan asatidz, mereka akan menundukkan kepala atau menyalami (perempuan dengan perempuan, dan sebaliknya) sebagai bentuk ta’dzim santri.

Hal yang sering di dengar adalah dimana santri harus lebih melihat kebawah (dalam hal kekayaan), sebagai perumpamaan seakan “lihatlah orang yang berada di bawahmu” agar lebih bersyukur. Pendidikan sederhana inilah, yang akan membawa perubahan yang besar pada kehidupan santri. Agar santri lebih menghormati orang yang lebih berilmu, orang yang lebih tua, menyayangi orang yang lebih muda, dan itu semua berkaitan dengan akhlak yang dipelajari oleh setiap orang.

Baca Juga:  Indonesia Tanah Air Bahasa

Apalagi di masa modernisasi ini kita bisa mengakses dunia digital dengan mudah. Sehingga jika kita tidak memilah dengan baik, maka kita akan terjerumus kedalamnya. Inilah pentingnya ilmu pendidikan, agar kita bisa membedakan hal yang baik agar bisa dilakukan dan tidak merusak tatanan moral dan akhlak yang telah ada.  Karena di era modernisasi ini, marak dijumpai anak yang cenderung tidak peduli dengan kesopanan, bahkan mirisnya menjelekkan dan memusuhi orangtua kandungnya sendiri. Karena inilah pentingnya mendidik akhlak dan moral anak, agar meminimalisir hal tersebut. Melalui pendidikan di pesantren, diharapkan setiap santri tetap memegang pendidikan akhlak yang diajarkan dan diterapkan. Alangkah indahnya, jika santri tetap dapat menorehkan prestasi hingga kancah Internasional tanpa mengabaikan akhlak dan moral yang berlaku di Indonesia. []

Kholilatul Mufarrohah
Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Pesantren