“I never teach my pupils. I only attempt to provide the conditions in which they cak learn.” (Albert Einstein)

Guru adalah salah satu profesi terpuji dan sangat berarti, karena perannya yang memanusiakan manusia dan berkontribusi untuk tumbuh kembang anak sehingga menjadi individu berarti. Belum lagi ilmunya bermanfaat yang tidak hanya memberikan keuntungan di dunia, melainkan juga di akhirat. Kehadiran guru banyak yang disukai oleh anak, di samping ada juga yang tidak disukai. Sungguhlah beruntung menjadi guru yang terpuji dan disukai, apalagi sebagai model atau idola, sehingga sering, bahkan selalu diingat murid-muridnya hingga dewasa. Sekilas guru yang demikian, kini sering disebut guru yang menginspirasi.

Guru dengan kemampuan menginspirasi merupakan tipe guru yang akan diingat dalam waktu lama. Siswa yang terinspirasi guru biasanya dapat menyelesaikan sesuatu yang menakjubkan dan motivasinya selalu terjaga dengan baik. Selalu terkenang dengan apa yang telah dilakukan oleh guru bahkan termotivasi. Di sinilah makna keteladanan berjangka tak terbatas.

Guru memainkan peran yang sangat penting untuk menjadi sukses, baik dalam studi, karir dan hidup kita. Guru yang baik dapat membantu kita untuk menjaga diri kita sebagai insan yang baik di masyarakat dan warga negara yang baik. Guru mengetahui bahwa siswa adalah masa depan bangsa. Jika anak bisa dibimbing dan menjadi anak yang baik maka masa depan bangsa akan baik. Karena masa depan bangsa sangat tergantung di tangan guru. Akan menjadi apa kita sangat tergantung pada guru. Kemampuan kita dalam berpikir dan berperilaku sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengajar dan mendidik.

Menurut Syed Hunbbel Meer (2018), guru yang baik dan menginspirasi adalah guru yang ahli dalam berkomunikasi, terampil sekali dalam mendengarkan, berpengetahuan yang mendalam dan passion terhadap mata pelajaran, mampu membangun hubungan yang peduli terhadap siswa, bersahabat dan ramah, sangat terampil dalam penyiapan dan pengorganisasian pembelajaran, memiliki etika kerja yang kuat, dan trampil membangun hubungan dengan masyarakat. Di samping itu menurut hemat kami adalah yang taat beragama dan berakhlak mulia.

Baca Juga:  Antara Mengajar dan Menarbiyah

Dari hasil riset oleh Educational Discovery Tour (2019) ditemukan bahwa untuk dapat menginspirasi siswa, guru setidak-tidaknya, selalu percaya bahwa siswa akan sukses, mencoba sesuatu yang baru dengan antusias dan penuh energi, mengagumkan dan “cool” yang tidak membosankan, mengajar siswa mengapa belajar itu penting, menginspirasi dengan pahlawan baik yang lama maupun yang baru, menjadikan belajar itu menyenangkan, sharing tentang respek antar sesama, dan menunjukkan kesungguhan terhadap apa yang diajarkan. Menurut hemat kami yang tidak kalah pentingnya juga bahwa guru setiap menyampaikan sesuatu itu argumentatif dan memiliki nilai yang motivatif.

Guru yang menginspirasi tidaklah mudah dapat terwujud, karena banyak hal yang juga bisa mente bahkan kehadiran guru tidak menginspirasi, diduga kemungkinan siswa tidak menaruh perhatian terhadap guru, disiplin yang diterapkan sekolah terlalu kaku, perilaku yang jelek di kelas, ada siswa yang tidak menyukai cara guru mengajar, dan sebagainya. Yang jelas tidak mudah menjadi guru yang menginspirasi.

Apapun kondisinya bahwa guru yang menginspirasi adalah sangat penting. Karena kehadiran guru di pikiran dan hati siswa tidak dibatasi waktu. Melainkan guru bisa hadir kapan saja dan di mana saja. Bahkan sudah keluar dari sekolah pun masih selalu teringat akan apa yang pernah ditampilkan oleh guru, sehingga mewarnai kehidupan siswa untuk selamanya. Beruntunglah menjadi guru yang menginspirasi. Anda punya guru yang menginspirasi, ketika TK, SD, SMP dan SMA, bahkan kuliah? Please share to us, I will be happy.

Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.
Beliau adalah Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Anak Berbakat pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Ia menjabat Rektor Universitas Negeri Yogyakarta untuk periode 2009-2017, Ketua III Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) masa bakti 2014-2019, Ketua Umum Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI) periode 2011-2016, dan Ketua Tanfidliyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY masa bakti 2011-2016

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Berita