Sore hari di teras samping taman bonsai. Hujan rintik rintik. Kadang hujan pun deras. Air turun dari langit dengan ritme yang agak zigzag. Aroma surgawi dunia dari kesegaran perkawinan air hujan dengan dedaunan nan hijau mengeluarkan aroma kesegaran surgawi yang memasuki trowongan hidung menjalar ke sekujur tubuh dan jiwa. Oh… saya lalu teringat dengan sepenggal syair Muhammad Iqbal, sang penyair Pakistan,

Tuhan menciptakan sorga
Aku menciptakan taman

Mungkin, bonsai dan tanaman di taman bernilai materi; ada harganya. Akan tetapi taman telah memberikan kesegaran, oksigen, go green, keindahan, ketenangan, dan kesehatan yang harganya melampaui materi. Atau bahkan tak ternilai.

Sembari menatap taman diguyur hujan, jemariku membuka kitab al-Mizan al-Kubra, karya al-Syekh Abdul Wahab bin Ahmad al-Anshariy al-Sya’raniy, seorang sufi yang faqih. Secara kebetulan terbuka halaman yang berisi gambar diagram yang memukau mata saya. Ulama abad ke-10 Hijriyah sudah menjelaskan dengan gambar diagram atau sebentuk penjelasan visualisasi. Ada beberapa gambar visualisasi memang di kitab itu.

Pintu Surga

Saya terus menyimak visualisasi. Pertama, visualisasi yang menjelaskan bahwa terdapat banyak madzhab yang sejatinya secara keseluruhan sebentuk ikhtiar menggali syariat yang satu berdasarkan ijtihadnya masing-masing. Ada ketersambungan genelogi guru-murid dan pemikiran. Di dalam gambar visualisasi itu terdapat beberapa madzhab yaitu; Madzhab ‘Aisyah, Madzhab Abdullah bin ‘Umar, Madzhab ‘Abdullah bin Mas’ud, Madzhab ‘Atha, Madzhab Mujahid, Madzhab al-Imam Abu al-Laits, Madzhab Dawud al-Dzhahiri, Madzhab al-Imam Abu Hanifah, Madzhab al-Imam Malik, Madzhab al-Imam al-Syafii, Madzhab al-Imam Ahmad bin Hanbali, Madzhab al-Imam Sufyan al-Tsauri, Madzhab Sufyan bin ‘Uyainah, Madzhab Muhammad bin Jarir, Madzhab Umar bin Abdul Aziz, Madzhab al-A’masy, Madzhab al-Sya’biy, dan Madzhab Ishaq.

Baca Juga:  Menjaga Empat Bakti sebagai Pintu Surga

 

Setelah saya hitung, ternyata ada 18 madzhab yang ditulis di dalam gambar visual itu. Menariknya lagi, ada Madzhab ‘Aisyah disebutkan. Ini artinya ‘Aisyah sebagai ulama perempuan yang mencapai maqam mujtahid. 18 madzhab itu secara genealogi guru-murid pun nyambung sampai kepada Rasulullah SAW.

Pintu Surga

Kedua, gambar diagram madzhab-madzhab yang menyediakan atau memberikan jalan bagi para pengikutnya menuju pintu surga. Bagi saya ini menarik dalam perspektif toleransi, bahwa diagram ini hendak menyatakan bahwa tidak ada monopoli surga oleh dan bagi satu madzhab tertentu dan menganggap madzhab lain tidak berhak mendapatkan surga. Tak ada satu madzhab manapun dan siapapun yang mendaku surga hanya milik golongannya.

Jika melihat gambar diagram itu, menggambarkan surga bagaikan ruangan atau rumah yang memiliki banyak pintu. Setiap madzhab adalah jalan bagi pengikutnya menuju pintu surga. []

Mukti Ali Qusyairi
Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir dan Santri Alumni PP Lirboyo Kediri

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Pustaka