Tawassul di Makam Nyai Hamdanah Asnawi Kudus: Dipercaya Mempermudah Bertemunya Jodoh

Salah satu ijazah yang diberikan oleh Kyai. Maimun Zubair bagi seseorang yang ingin mencari jodoh adalah tawassul di makam Nyai Hamdanah Asnawi Kudus. Menurut Kyai Maimun Zubair keberkahan kota Kudus salah satunya adalah adanya pernikahan Kyai Asnawi dengan Nyai Hamdanah. Makam Nyai Hamdanah sendiri berada di kompleks makam Sunan Kudus. Tepatnya berada di barat makam Kyai Asnawi Kudus, belakang mihrab Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. Nyai Hamdanah istri dari Kyai Asnawi Kudus, salah satu ulama’ penting dalam Sejarah berdirinya organisasi Nahdhatul Ulama’ (NU).

Menurut Kyai Minan Zuhri, Nyai Hamdanah merupakan merupakan putri dari Kyai Sholeh Darat yang dinikahkan kepada sahabat karibnya yang pernah sama-sama berguru kepada Sayyid Ahmad Zaini Dahlan. yaitu, Syekh Nawawi al-Bantani saat bermukim di Haramain tahun (1861-1959). Sepeninggal Syekh Nawawi, Nyai Hamdanah dinikahi Kyai Asnawi, setelah sebelumnya dijodohkan oleh KH. Jalil.

Masfiyah mengungkapkan ketika berjumpa langsung dengan Nyai Hamdanah saat diajak sowan ke rumah Bendan Kudus, Nyai Hamdanah memiliki wajah putih, cantik dan berhidung mancung seperti orang Arab dan India kecantikannya.

Kisah tawassul jodoh ini sudah terbukti kebenarannya, suatu ketika ada seseorang yang sedang bersedih ketika gagal menikah dengan calon yang sudah ia khitbah, Singkat cerita Wanita yang akan dinikahi, secara tiba-tiba menolak untuk dinikahi. Alhasil orang tersebut meminta saran kepada gurunya, saat itu gurunya teringat oleh ijazah yang diberikan oleh Kyai. Maimun Zubair, supaya dimudahkan dalam mencari jodoh perlu bertawassul ke makam Nyai Hamdanah. Tak lama kemudian orang tersebut dipertemukan dengan Wanita idamannya, lalu menikah.

Ketika bertawassul hendaknya membaca surat yasin, tahlil serta do’a-do’a. Jodoh sebagaimana rezeki, adalah ketetapan dari Allah Swt. Namun, bukan berarti manusia tidak lagi perlu berusaha. Rezeki tidak turun dari langit, namun harus mengupayakan “sebab” yang menjadikan rezeki diberikan kepada kita. Demikian pula jodoh, kendati sudah menjadi ketetapan Allah Swt, namun bukan berarti manusia tidak perlu lagi mengupayakan. Kita harus mengupayakan “Sebab” supaya jodoh dihadirkan oleh Allah Swt. []

Baca Juga:  Jodoh? Cerminan Diri ataukah Pelengkap Diri?

Allahu A’lam…..

Vela Qotrun Nada
Mahasiswi Pascasarjana IAI UIN Walisongo Semarang.

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Karamah