Sebagai rujukan untuk bertanya ihwal tata laku keagamaan, orang Islam sering bertanya hingga meminta pendapat kepada juru dakwah. Juru dakwah itu seperti penyambung antara teks suci keagamaan dengan persoalan yang dipunyai oleh umat. Umumnya orang Islam mengenal banyak panggilan untuk juru dakwah. Ada kiai, ustadz, tuan guru, gus, dan lainnya.
Tidak hanya melayani umat yang datang ke rumah-rumah juru dakwah. Tidak jarang juru dakwah tersebut menempuh perjalanan jauh untuk mendatangi undangan dari umat. Undangan yang datang tersebut bervariasi. Ada undangan untuk memberikan ceramah keagamaan. Ada pula undangan untuk memberikan doa atas keperluan umat. Umat berharap berkah dari doa sang juru dakwah tersebut demi kebaikan hidup mereka.
Bermacam cara dipakai juru dakwah menuju tempat undangan diatas. Ada yang memakai transportasi darat. Ada yang memakai kapal udara bila memang jaraknya jauh. Ada pula yang memakai kendaraan pribadi. Biasanya berupa mobil, disertai dengan sopir yang setia menemani.
Dari sekian pilihan transportasi, kendaraan pribadi nampaknya masih jadi andalan. Hal demikian karena selain fleksibel, tak jarang juru dakwah tersebut menyempatkan untuk silaturahmi kepada handai taulan sebelum menuju tempat undangan. Sembari berdakwah, sembari menyambung persaudaraan.
Agaknya fenomena itu yang menjadi sebab munculnya Sopir-Penderek Kiai atau biasa disingkat SK. Sebuah wadah perkumpulan para pengemudi mobil kiai. Sebuah perkumpulan yang berdiri atas dasar khidmat kepada juru dakwah.
Dalam wadah itu, tak jarang mereka bertukar informasi. Umumnya tentang informasi lalu lintas. Demi kelancaran perjalanan sang kiai, tentu para sopir harus mencari jalur mana yang paling aman dan paling cepat sampai tujuan. Selain itu tentu jadi tempat saling memberi informasi tentang perihal apa saja tentang dakwah keislaman.
Tak jarang pula dalam satu perjalanan, ada sopir kiai yang bertemu dengan sopir kiai lainnya. Disitu momen menyambung persaudaraan terjadi. Diawali dengan bertukar nomor telepon. Lalu muncul acara kopi darat. Siapa tahu pula ada rekomendasi jodoh dari hal-hal tersebut.
Adanya perkumpulan seperti ini tidak lain demi khidmat kepada juru dakwah. Khidmat bisa berupa apa saja. Melayani kebutuhan juru dakwah untuk menjadi sopirnya bisa jadi salah satunya. Kalau ojek online saja punya wadah perkumpulan, mengapa para sopir kiai tidak?
Wallahu a’lam
Sopir penderek kiai itu berat, bertanggung jawab penuh atas keselamatan Sang Guru saat dalam perjalanan, tuntutan ketepatan waktu, waktu yang terkuras dan terkekang saat jiwa pribadi masa muda akan hiruk pikuk aktivitas dunia dikalangannya..namun kami percaya dan senantiasa yakin akan keberkahan diahinya. Salam ngiwo nengen nderekke kiai.
Aamiin… Insyaallah berkahipun Poro Kiai ten santri yang tawadhu.
Maaf min, numpang tanya , misal mau mendaftar di SKNU itu kek mana ya , atau ada pengurus cabang di daerah masing2?
Tanya di sk daerahnya atau karesidenan plat apa
[…] banyak buku Hadis dan Sirah Nabawiyah disampaikan bahwa beliau mempunyai beberapa sahabat yang berkhidmah (membantu atau mengabdi) pada Nabi saw. Ḥabīb al-Kull Wā’il Muhammad dalam kitabnya al-Sifr […]