ManuskripPustaka

Perbedaan Konsep الفعل, العمل, dan الصنع dalam Al-Qur’an

Menilik istilah-istilah dalam Al-Qur’an tidak pernah selesai, sangat banyak kata yang dianggap mutaradifat (sinonim), tapi sebenarnya banyak perbedaan antara satu dengan lainnya, sehingga dikenal dengan furuq lughawiyah dalam istilah kajian bahasa Arab.

Dalam Al-Qur’an, terdapat istilah-istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbuatan atau tindakan, yaitu الفعل (al-fi’l), العمل (al-‘amal), dan الصنع (ash-shan’). Ketiga kata di atas memiliki makna dan penggunaan yang berbeda, meskipun sering dianggap serupa.

Pertama kata al-fi’il (الفعل) adalah istilah umum yang mencakup semua bentuk tindakan atau perbuatan, baik dilakukan dengan ilmu maupun tanpa ilmu, dengan niat atau tanpa niat. Bahkan, fi’il (الفعل) juga mencakup perbuatan yang terjadi dari makhluk selain manusia, seperti hewan atau benda mati. Misalnya, dalam firman Allah:

{ كَانُوا۟ لَا یَتَنَاهَوۡنَ عَن مُّنكَرࣲ فَعَلُوهُۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُوا۟ یَفۡعَلُونَ }

“Mereka tidak saling mencegah perbuatan munkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat”. [Surat Al-Ma’idah: 79]

Ayat ini menunjukkan bahwa perbuatan (mungkar) yang disebutkan dapat terjadi tanpa kesadaran atau niat. الفعل menggambarkan tindakan dalam pengertian yang sangat luas.

Kedua al-‘amal (العمل), kata ini lebih spesifik karena mengacu pada perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran, ilmu, dan niat. Al-amal melibatkan maksud tertentu dari pelakunya, sehingga lebih bernilai dibandingkan al-fi’il yang bisa terjadi tanpa kesadaran. Sebagai contoh, Allah berfirman:

وَتَرَىٰ كَثِيرًا مِّنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Kamu melihat banyak di antara mereka tolong menolong dengan orang-orang kafir (musyrik). Sungguh, sangat buruk apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri, yaitu kemurkaan Allah, dan mereka akan kekal dalam azab”. (QS Al-Ma’idah: 62).

Baca Juga:  Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 221: Nikah Beda Agama

Ayat ini menunjukkan bahwa al-‘amal adalah tindakan yang dilakukan dengan kesadaran penuh, meskipun dalam konteks negatif.

Ketiga adalah al-shon’u (الصنع) adalah tindakan yang lebih spesifik lagi karena melibatkan keahlian, ketelitian, dan kesungguhan dalam pelaksanaannya. Al-shona’ sering kali digunakan untuk menggambarkan proses penciptaan sesuatu dengan kualitas yang tinggi. Sebagai contoh, Allah berfirman:

{ لَوۡلَا یَنۡهَىٰهُمُ ٱلرَّبَّـٰنِیُّونَ وَٱلۡأَحۡبَارُ عَن قَوۡلِهِمُ ٱلۡإِثۡمَ وَأَكۡلِهِمُ ٱلسُّحۡتَۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُوا۟ یَصۡنَعُونَ }

“Mengapa para ulama dan para pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat.” [Surat Al-Ma’idah: 63]

Ayat ini menjelaskan bagaimana perbuatan itu dari ulama, atau dilakukan oleh ulama, dan menggambarkan keahlian mereka.

Memahami perbedaan ini membantu kita untuk lebih menghargai makna mendalam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan memperkuat pemahaman kita tentang bagaimana setiap kata digunakan dengan sangat tepat dalam bahasa Arab.

Insyallah, kajian berikutnya adalah ja’ala dan khalaqa

Al-Mar’ja;
Fawaid Qur’aniyah dari Al-Mufrodat fi gharibil al-Qur’an li Ashfahani.

Halimi Zuhdy
Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Pengasuh Pondok Literasi PP. Darun Nun Malang, Jawa Timur.

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Manuskrip