Kaum milenial sering di ambang kebingungan dan kekhawatiran soal pendakwah yang baru datang dan langsung melejit, mungkin bisa kita maklumkan karena mereka khawatir akan traumatik aliran pendakwah islam garis keras yg puncaknya pada tahun 2019 – 2021
sejumlah teman memintaku untuk menulis perihal kegaduhan apakah habib Husein Ja’far syi’ah atau bukan?
kita tidak bisa menyimpulkan secara cepat bahwa habib Husein ja’far ini syiah atau bukan, bagaimanapun beliau adalah seorang ulama yang berdakwah dengan konten-konten yang moderat dan menyejukkan.
kita tidak di perkenankan untuk suudzon (berburuk sangka) apalagi kepada ulama maka allah swt berfirman dalam al qur’an “يٰٓايّها الّذين اٰمنوا اجتنبوا كثيرا مّن الظّنّ انّ بعض الظّنّ اثم” artinya : hai orang orang yg beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. (qs – al hujarat:12)
kemungkinan soal pendakwah itu syi’ah atau bukan mungkin bisa saja terjadi kapanpun dan di manapun dan hasil riset sederhana saya menunjukkan sebagai berikut:
habib Husein ja’far syiah atau bukan ada 3 kemungkinan:
1). Kemungkinan pertama adalah habib Husein ja’far pernah syiah karena telah beredar cuitan twitter beliau pada tahun 2014 yg membela syiah namun sekarang sudah tidak.
2.kemungkinan yg kedua adalah hingga saat ini habib Husein ja’far masih syiah dan sekarang sedang bertaqiyah ‘berpura pura seolah olah ia bukan syiah’
3.dan kemungkinan yg terakhir adalah bahwa cuitan twitter habib ja’far pada 2014 membela syi’ah adalah hoax belaka untuk menjatuhkan nama habib Husein ja’far yang sekarang sedang hot dakwahnya.
Kemungkinan demi kemungkinan bisa terjadi karena siapapun bisa menuduh dan mengkritik tapi yang susah adalah membuktikan tuduhan tersebut, bagaimanapun mari kita bersama sama mengedepankan husnudzon (berbaik sangka) dari pada suudzon (berburuk sangka).
Wallahu’ A’lam Bishawab
(IZ)
Sangat disayangkan Hussin Ja’far Al Haddar dibiarkan menyebar ajaran sesat rofidhoh padahal leluhurnya termasuk Ulama Aswaja yg menyebarkan ajaran Ahlussunah wal Jamaah. YAPI Bangil itu sumner pengajaran rofidhoh bukan yg biasa tapi yg radikal dan takfiri (mengafirkan) dari multi sahabat Nabi ﷺ sampai sekarang termasuk semua Muslim yg non rofidhoh (non ithna asyeri). Perlakuan demikian biasa di ungkapkan terang²an tersurat atau tersirat dalam Acura Eidul Ghadier (Eid Batil) ataupun acara² Asyurah oleh tokoh² mereka supertiti Taufik Yahya (guru di Yapi) bisa disimak dlm Channel YouTube Syiah Indonesia, pula diajarkan untuk meminta/menyembah kepada selain Allah dengan tameng atau kedok Asma’ul Husnah tapi yg di maksud adalah para imam mereka atau pun 14 ma’sumin, padahal yg ma’sumin hanya Nabi ﷺ. Nah Husin Ja’far Alhadar putra Alwi adalah santri gemblengan YAPI.
Ini ada tulisan Sang Habib dalam “meluruskan kesalahpahaman terhadap syiah”
http://misykat.net/article/151416/10-penyebab-kegagalan-memahami-syiah-by-husein-jafar-alhadar.html#.YLXDRVMxU0N
Kalo kita tau berita dunia, bahwa darah orang Islam Sunni (ahlussunnah wal jamaah) itu halal bagi Syiah, jd tidak pernah ada sejarahnya ahlussunnah itu membela atau pelajari atau apapun alasannya utk membenarkan Syiah… Yg ada, Syiah dg Taqiyah nya selalu berpura-pura menjadi ahlussunnah disaat mereka (Syiah) berada diantara para ahlussunnah… Syiah bukan Islam, akidahnya sangat melenceng dari Islam, contoh : Syiah berpendapat Al-Qur’an itu revisian, Syiah jg melaknat para sahabat yg kita cintai, dll… Cari tau ttg Syiah lainnya dg browsing…
Kalau syiah kenapa,?
Bukan kah Sama2 menyembah Allah,?
Bukankah mereka juga percaya Hadist Nabi?
Apakah Syiah pasti masuk neraka?
Apakah Engkau yakin Dirimu sendiri Ahli surga?
Apakah kau yakin dirimu pasti berada di jalan yang benar?
Jangan sampai kedangkalan pemahaman dan pengetahuan kita yang membuat diri kita sendiri
merasa benar.
SYIAH sangat berbeda dengan MUslim Ahlu sunnah. Anda akan kaget kalau mempelajari buku Induk kitan utama Syiah, bagaimana mereka mengkafirkan kelompok di luar Syiah, Namun saat sedikit mereka akan TAQIYAH
Sejak kapan manusia ber-hak menilai manusia lain (dalam konteks amalan hati?). Sebab yg terlihat mata, terdengar telinga, itu belum seutuhnya dapat dinilai. Biarlah Alloh yg menilai ….ikuti PetunjukNya sak pol kemampuan kita masing2.
[…] pesantren.id › Artikel Terbaru › Opini VISIT […]