البَاطِلُ adalah bahasa Arab yang mempunyai arti “kebatilan”. Secara bahasa mempunyai arti hilangnya sesuatu atau sedikitnya diam. Sedangkan menurut syara’ adalah tidak adanya kestabilan dan kebaikan dalam sesuatu, baik itu aqidah, perilaku, perkataan dan yang lainnya. Kebatilan mempunyai ciri khas sesuatu yang buruk dan disematkan atasnya sifat-sifat yang umumnya dianggap buruk. (Ali al-Jurjaniy, al-Ta’riifaat: 46)
Karena bentuk kebatilan adalah keburukan, Setan kemudian menawarkan kebatilan kepada umat manusia dengan membalutnya dengan hiasan. Setelah itu mengaburkan kebatilan menggunakan selimut kebaikan.
Tidak hanya berhenti di situ, Setan kemudian membujuk dan menggoda manusia dengan tujuan menyesat manusia dan membuat mereka melakukan sesuatu yang manusia anggap baik, padahal asalnya adalah keburukan yang sudah dimodifikasi oleh Setan. Tujuannya adalah membuat manusia menjadi semakin jauh dari kata “Menyembah Allah SWT”.
Upaya Setan di atas tergambarkan oleh perkataannya sendiri yang di abadikan oleh Allah SWT dalam Surat al-Hajr ayat 39:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
Ibnu Katsir (Vol IV, 264) menjelaskan bahwasannya mekanisme Setan menyesatkan manusia adalah dimulai dengan menghiasi kebatilan-kebatilan. Setalah manusia sudah menganggap kebatilan sebagai suatu yang baik, barulah Setan menggoda manusia agar terperosok di dalamnya. Setelah itu, setan tinggal menunggu manusia menjadi semakin jauh dari Allah SWT bahkan sampai kufur tanpa sadar.
Ibnu al-Qoyyim al-Jauziy menjelaskan trik Setan di atas dalam kitab Ighootsah al-Lahfaan Vol I: 110):
ومن مكايده أنه يسحر العقل دائماً حتى يكيده، ولا يسلم من سحره إلا من شاء الله، فيزين له الفعل الذي يضره، حتى يخيل إليه أنّه أنفع الأشياء، وينفره من الفعل الذي هو أنفع الأشياء له، حتى يخيل له أنّه يضره
فلا إله إلا الله، كم فتن بهذا السحر من إنسان! وكم حال به بين القلب وبين الإسلام والإيمان والإحسان! وكم جلا الباطل وأبرزه في صورة مستحسنة، وشنع الحق وأخرجه في صورة مستهجنة! وكم بهرج من الزيوف على الناقدين، وكم روج من الزغل على العارفين فهو الذي سحر العقول حتى ألقى أربابها في الأهواء المختلفة والآراء المتشعبة، وسلك بهم من سبل الضلال كل مسلك، وألقاهم من المهالك في مهلك بعد مهلك، وزين لهم عبادة الأصنام، وقطيعة الأرحام، ووأد البنات، ونكاح الأمهات، ووعدهم بالفوز بالجنات، مع الكفر بصفات الرب تعالى وعلوه وتكلمه بكتبه ووضعهم ذلك في قالب التنزيه، وترك الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر في قالب التودد إلى الناس، وحسن الخلق معهم
Termasuk rekayasa Setan kepada manusia adalah selalu mengelabuhi akal mereka hingga terpedaya. Tidak satupun manusia yang dapat mengehindarinya kecuali dikehendaki oleh Allah SWT. Setan menghiasi perbuatan yang membahayakan menusia hingga manusia menganggap hal tersebut bermanfaat bagi mereka. Setan juga membuat perbuatan baik bagi manusia berubah menjadi sesuatu yang buruk di mata manusia.
Demi Allah, Berapa banyak orang yang tergoda oleh sihir ini, dan berapa banyak antara hati dan Islam, iman dan amal? Berapa banyak kepalsuan telah dilambangkan dan dimanifestasikan dalam gambar yang menyetujui, dan kebenaran telah diselewengkan dan dibawa keluar dalam gambar yang tercela? Berapa banyak kepalsuan yang disebarkan kepada para kritikus, dan berapa banyak kebohongan yang disebarkan oleh mereka yang mengetahui? Dialah yang membuat pikiran terpikat sampai dia melemparkan tuan mereka ke dalam berbagai keinginan dan pendapat yang berbeda, dan memimpin mereka di jalan kesesatan di setiap jalan, dan membuang mereka dari bahaya demi kehancuran, dan menjadikan mereka penyembahan berhala, memutuskan hubungan kekerabatan, pembunuhan bayi, dan persetubuhan dengan ibu-ibu, dan menjanjikan mereka untuk memenangkan surga dengan kekafiran, maksiat dan ketidaktaatan. Dia menjelaskan kepada mereka kemusyrikan dalam bentuk pemujaan, dan kekafiran terhadap sifat-sifat Yang Mahakuasa dan keagungan-Nya di atas takhta-Nya, berbicara kepada-Nya dalam Kitab-Nya berupa meninggikan, meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar berupa merayu manusia, dan berakhlak baik dengan mereka.
Sungguh dahsyat tipuan setan di atas sehingga manusia harus selalu berhati-hati. Manusia senantiasa dihimbau untuk menggunakan akalnya apakah yang tengah dihadapannya adalah memang kebaikan atau kebatilan yang sudah direkayasa oleh Setan.
Selain langkah di atas, manusia hendaknya selalu bersimpuh kepada Allah SWT agar selalu ditolong ketika berhadapan dengan segala tipu daya setan yang tengah dihadapi. Hal ini di dasarkan pada al-Quran dan al-Sunnah:
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِإِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan jika kamu digoda oleh setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“. [Al-A’raf:200].
Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim disebutkan:
أن أبا هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم « يأتي الشيطان أحدكم فيقول من خلق كذا وكذا؟ حتى يقول له من خلق ربك ؟ فإذا بلغ ذلك فليستعذ بالله ولينته »
Abu Hurairah berkata, Rosulullah bersabda: “Setan datang kepada salah seorang dari kalian lalu berkata, siapakah yang menciptakan ini dan ini? Sehingga setan berkata, “siapakah yang menciptakan Tuhanmu, maka apabila jika telah sampai kepadanya hal tersebut, hendaklah dia berlindung kepada Allah dan hendaklah dia menghentikan (waswas tersebut)”.
Semoga kita selalu dilindungi oleh Allah SWT dalam menjalani setiap proses kehidupan ini. []