Pendidikan Multikulturalisme dalam Islam

Pendidikan Islam memiliki pengertian yang beragam, Ahmed Dr. Marimba menawarkan definisi pendidikan Islam adalah bimbingan atau Bantuan sadar yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik di perkembangan fisik dan spiritual menuju kedewasaan dan seterusnya menuju Membentuk tokoh muslim.

Sedangkan menurut, HM. Chabib Thoha Pendidikan Islam adalah ajaran filsafat, politik, tujuan dan teori. Dirancang untuk menerapkan praktik pendidikan berdasarkan nilai-nilai inti Islam ada dalam Al-Qur’an, seperti hadits Nabi.

Assegaf menyebutkan bahwa setidaknya ada tiga dimensi dalam pendidikan Islam. Pertama, dimensi kegiatan, yaitu pendidikan Islam, diselenggarakan. Sebagai upaya untuk menginternalisasi nilai-nilai Islam. Kedua, dimensi institusional, yaitu. Pendidikan Islam didefinisikan sebagai lembaga yang melakukan proses pendidikan. atas dasar nilai-nilai Islam. Ketiga, dimensi pikiran (ijtihad) adalah pendidikan Islam. sebagai paradigma toeritic yang disampaikan nilai-nilai Islam.

Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas, Pendidikan Islam merupakan proses bimbingan yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik dalam bentuk nilai-nilai dasar Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an, serta hadits Nabi. Islam adalah agama rahmatan lil ‘aalamiin. Dengan membawa konsep cinta Sayang untuk tetangga dan alam semesta, umat Islam harus menjadi contoh memimpin dalam kehidupan multikultural. Bahkan dalam ayat-ayat lain Allah SWT menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari berbagai suku dan ras yang memiliki budaya sendiri. Selain berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits, dalam mengajarkan Pendidikan Agama Islam tidak boleh keluar dari jalan.

Pendidikan nasional adalah untuk menciptakan seluruh manusia Indonesia, yaitu Orang yang percaya dan takut akan Tuhan, memiliki karakter yang besar, memiliki pengetahuan dan keterampilan, fisik dan spiritual yang sehat, pribadi stabil dan mandiri, dan memiliki rasa tanggung jawab sipil dan kebangsaan. Tujuan ini, memiliki relevansi yang sangat dekat dan memiliki sejumlah sama dengan tujuan pendidikan Islam adalah untuk menciptakan manusia seutuhnya (al-insan al-kamil).

Baca Juga:  Memahami Istilah Islam Nusantara, Bukan Islam di Nusantara

Berdasarkan konsep di atas, gagasan pendidik Islam multikultural tidak sesuatu yang baru, karena setidaknya ada beberapa alasan untuk itu, pertama, bahwa Islam mengajarkan konsep rahmatan lil ‘aalamiin, Kedua, konsep persaudaraan, yang hal ini diyakini bahwa semua Muslim baik kaya, miskin, berkulit hitam maupun putih, semuanya bersaudara. Ketiga, konsep.

kesalehan, yang dalam Islam adalah posisi tertinggi adalah yang paling bertaqwa kepada Allah SWT. Sehingga menjadi tugas pendidik dan institusi pendidikan Islam untuk menerapkan sistem pendidikan rahmatan lil ‘aalamiin, tidak hanya sholeh untuk pribadi tetapi juga sholeh untuk sosial kemasyarakatan maupun bagi alam semesta.

Pendidikan agama Islam harus segera menyajikan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘aalamiin dengan fokus pada pemahaman sholeh sosial yaitu Ini adalah upaya untuk berinteraksi yang memprioritaskan toleransi terhadap perbedaan.agama dan budaya. Oleh karena itu, dalam upaya mengembangkan kurikulum Heri Gunawan mengutip Mahmud yang menjelaskan bahwa Orientasi pendidikan agama Islam terdiri dari tiga hal, yaitu: orientasi dalam pengembangan peserta didik, orientasi dalam lingkungan sosial dan orientasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari ketiga hal tersebut ada kurikulum yang menyangkut kehidupan sosial. Jadi dalam pengembangan kurikulum PAI di bagian yang berputar di lingkungan sosial harus berisi konsep multikultural.

Multikulturalisme adalah pemahaman tentang penerimaan. pluralitas dalam masyarakat sehingga dapat menghindari konflik horizontal di tengah masyarakat. Dalam Islam sudah ada konsep pendidikan multikultural yaitu Islam rahmatan lil ‘aalamiin. Selain itu, dalam tujuan pendidikan nasional serta tujuan Pendidikan Islam juga memiliki konsep multikultural. Tugas selanjutnya adalah Pendidik Pendidikan Agama Islam untuk mengajarkan Islam yang rahmatan lil ‘aalamiin, menghormati perbedaan dan berhubungan dalam perbedaan iman. []

Baca Juga:  Budaya Berislam dan Beragama

Daftar Pustaka

Assegaf, Abdur Rahman, Politik Pendidikan Nasional: Pergeseran Kebijakan Pendidikan Agama Islam Dari Pra-Proklamasi Ke Reformasi (Yogyakarta: Kurnia Kalam, 2005)
Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1986)
Thaha, M. Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995)

Umi Zahrotus Sa’adah
Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Opini