Dari ‘Ubadah bin Ash Shamit, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

Tidak ada salat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al Fatihah).” (HR. Bukhari no. 756 dan Muslim no. 394)

Al Fatihah adalah salah satu surat dalam Al Quran yang memiliki kedudukan istimewa. Memiliki kandungan yang sangat lengkap. Memiliki banyak keutamaan. Surat yang paling banyak dibaca oleh umat Islam. Surat yang paling fasih dibacanya. Menyenangkan dibaca, walau dibaca dan diucapkan berulang-ulang. Mendapat tempat tersendiri di hadapan Allah swt, Rasulullah saw, dan seluruh umat Islam.

Kedudukan Surat Al Quran di hadapan Allah swt tertuang dalam firman-Nya sebagai berikut :

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَٰكَ سَبْعًا مِّنَ ٱلْمَثَانِى وَٱلْقُرْءَانَ ٱلْعَظِيمَ

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Alquran yang agung.” (QS. Al Hijr:87).

Selanjutnya di hadapan Rasulullah saw melalui sabdanya kepada Abu Sa’id bin al-Mu’alla, “Sungguh aku akan mengajarimu satu surah yang paling agung di dalam Alquran sebelum kamu keluar dari masjid. Surah tersebut adalah, ‘Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.’ Inilah surah dengan tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Alquran yang agung yang Allah wahyukan kepadaku.” (HR Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Surat ini dinamakan Al Fatihah, karena letaknya yang berada di awal Al Quran. Jika kita menganalogikan dengan sebuah buku, di dalam pembukaan sebuah buku, biasanya dijelaskan secara global mengenai isi buku tersebut. Begitu juga dengan Al Quran. Seluruh isi kandungan Al Quran secara garis besar dijelaskan dalam surat yang terdiri dari 7 ayat ini.

Baca Juga:  Satu Musuh Terlalu Banyak

Al Fatihah merangkum keseluruhan isi Al Quran. Pada umumnya, Al Quran berisi tentang akidah, ibadah, dan petunjuk dalam kehidupan. Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan satu persatu ayat dalam surat Al Fatihah. Ayat 1-4 : ayat-ayat ini berbicara mengenai Akidah : tauhid rububiyah, tauhid asma wa shifat, dan tauhid uluhiyah. Ayat 5 : ayat ini berbicara mengenai Ibadah. Karena di dalamnya terdapat kata “na’bud” yang dalam bahasa arab merupakan satu makna dengan ibadah. Adapun Ayat 6-7 : ayat-ayat ini berbicara mengenai petunjuk dalam kehidupan (manhaj Al-hayah). Petunjuk dalam hidup ini sebenarnya banyak dijelaskan di ayat-ayat selanjutnya dalam bentuk anjuran, larangan, maupun kisah para nabi dan orang saleh terdahulu.

Imam Al Qurthubi menjelaskan bahwa keistimewaan surat Al Fatihah adalah memiliki 12 nama. Nama bukanlah sekedar nama, melainkan memiliki makna yang mengandung nilai yang membuat Surat Al Fatihah memiliki kedudukan yang sangat berarti.. Adapun nama-nama itu sebagai berikut:
1. Al Fatihah
Tidak ada salat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Ummul Kitaab dan Unmul Quran
“(Surat) alhamdulillah (yaitu Al Fatihah) adalah ummul Qur-an, ummul Kitaab dan as Sab’ul Matsani.” (HR. Tirmidzi)

3. Sab’ul Matsani
Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang berulang-ulang dan Al Quran yang agung” (QS. Al Hijr : 87).

4. Al Quran Al ‘Adzim
Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al Quran yang agung” (QS. Al Hijr : 87).
Alhamdulillahirabbil ‘alamin (surat al-Fatihah) adalah as sab’ul matsani dan al Quran yang agung yang dikaruniakan padaku.” (HR. Bukhari)

Baca Juga:  KH Fattah Jalalain; Serpihan Perjuangan Revolusi dari Bilik Pesantren

5. Al Ruqyah
Tahukah engkau bahwa (Al Fatihah) itu adalah Ruqyah?” (HR. Bukhori (2276) dan Muslim (2201)

6. Al Syifa’
Al Fatihah sebagai syifa (penawar) dari segala racun” (HR. At Tirmidzi no.2878 dan Al Hakim dalam Al Mustadrok 2/259).

7. Al Kafiyah
Ummul Quran lah yang menjadi pengganti dari yang selainnya, sedangkan yang lainnya tidak dapat menggantikannya” (HR. Ahmad dan Muslim)

Selanjutnya nama lainnya, yaitu (8) Al-Hamd (Pujian), (9) Al Sholah, (10) Al Assas, (11) Al Wafiyah, dan (12) Al Du’a.

Demikian juga Surat Al Fatihah menyimpan banyak rahasia yang penuh dengan keajaiban dan keutamaan (fadilah). Beberapa keutamaan, selain bahwa ia merupakan surah yang paling agung di dalam Al Quran, adalah: pertama, ia menjadi salah satu syarat sah salat. Kedua, di dalam surah ini terdapat puji-pujian sekaligus permohonan kepada Allah. Ketiga, surat ini bisa menjadi obat apabila dibacakan kepada orang yang sakit. Keempat, pintu langit yang sebelumnya tidak pernah terbuka tiba-tiba terbuka hanya untuk dilewati oleh Malaikat yang membawa surah ini. Kelima, segala yang orang harapkan dengan membaca surah Al Fatihah pasti akan mendapatkannya. Keenam, setiap huruf surat Al Fatihah mengandung pahala. Ketujuh, Surah Al Fatihah juga dikenal sebagai dua pertiganya Al Quran. Kedelapan, Surah Al Fatihah juga sebagai doa untuk orang yang sudah meninggal dunia.

Demikianlah sedikit percikan dari air samudra Al Fatihah, yang bisa ditangkap. Rutinitas membaca dan mengucapkan Surat Al Fatihah secara kuantitatif tak terhitung. Baik dalam ritual ibadah khas maupun ibadah ‘aam. Namun secara kualitatif jauh bandingannya, sangat tidak seimbang. Semoga dengan sedikit uraian dalam kesempatan bisa ingatkan akan kandungan isi dan keutamaan Surat Al Fatihah yang bisa memberikan bagi kehidupan kita. Dengan begitu hidup kita diharapkan lebih berkah. Surat yang selalu enak dibaca dan diucapkan di kala sehat dan sakit, senang dan susah, di alam yang terang dan gelap, dan sikon apapun. Semoga dengan bertambahnya usia, semakin menyukai perbanyak amalkan Surat Al Fatihah menuju ke titik akhir kehidupan dengan selalu mengharapkan rida-Nya. Aamiin. [HW]

Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.
Beliau adalah Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Anak Berbakat pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Ia menjabat Rektor Universitas Negeri Yogyakarta untuk periode 2009-2017, Ketua III Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) masa bakti 2014-2019, Ketua Umum Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI) periode 2011-2016, dan Ketua Tanfidliyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY masa bakti 2011-2016

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Pustaka