Ramadan kali ini memang berbeda dengan Ramadan sebelumnya. Orang-orang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan di rumah saja, entah itu belajar, bekerja atau yang lainnya. Hal itu terjadi karena bersamaan dengan adanya pandemi covid-19, sehingga pemerintah menganjurkan untuk tetap di rumah saja.
Tapi tenang sobat, bukan berarti ketika kita di rumah saja itu membuat kita semakin jenuh atau bosan. Masih banyak kegiatan positif yang bisa kita lakukan. Apalagi saat ini juga bulan Ramadan, tentunya ini adalah peluang kita untuk semakin ke arah positif dan berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan.
Nah, sobat, saya disini akan berbagi tentang kegiatan atau amalan yang bisa dilakukan selama di rumah ketika bulan Ramadan ataupun setelahnya. Salah satunya adalah membaca surah Al-Waqi’ah ketika pagi dan sore. Membaca surah Al-Waqia’ah memiliki keutamaan agar kita mendapat banyak rezeki yang halal dan berkah.
Ada beberapa dalil tentang keutamaan membaca surah Al-Waqi’ah. Diantaranya yaitu:
Pertama, hadis riwayat Ibnu Sunni dan Baihaqi Ibnu Mas’ud
ﻣﻦ ﻗﺮﺃ ﺳﻮﺭﺓ اﻟﻮاﻗﻌﺔ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﻟﻢ ﺗﺼﺒﻪ ﻓﺎﻗﺔ ﺃﺑﺪا”. (اﺑﻦ اﻟﺴﻨﻲ ﻫﺐ) ﻭاﺑﻦ ﻋﺴﺎﻛﺮ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ
Artinya:
“Barang siapa membaca surah Waq’iah tiap malam, maka tidak akan mengalami kemiskinan selamanya”
Kedua, hadis riwayat Al Baihaqi
ﻗﺎﻝ: ﺇﻧﻲ ﻗﺪ ﻋﻠﻤﺘﻬﻢ ﺷﻴﺌﺎ ﺇﺫا ﻗﺎﻟﻮﻩ ﻟﻢ ﻳﻔﺘﻘﺮﻭا، ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ: “ﻣﻦ ﻗﺮﺃ اﻟﻮاﻗﻌﺔ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﻟﻢ ﻳﻔﺘﻘﺮ”
Artinya:
Ibnu Mas’ud berkata: “Saya telah mengajarkan sesuatu pada mereka, jika mereka membacanya tidak akan miskin. Saya mendengar Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: Barang siapa membaca surah Waqi’ah tiap malam maka ia tidak akan miskin”
Ketiga, amalan ulama, Al Ghozali
ﻭﻗﺎﻝ اﻟﻐﺰاﻟﻲ: ﻳﻌﺘﺎﺩ ﺃﻭﻟﻴﺎﺅﻧﺎ ﻣﻦ ﻗﺮاءﺓ ﺳﻮﺭﺓ اﻟﻮاﻗﻌﺔ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﺴﺮﺓ
Artinya:
Al Ghazali berkata: “Wali-wali kita membiasakan membaca surah Waq’iah di hari-hari yang sulit” (Fath Qadir, 6/201)
Oke sobat, tadi adalah beberapa dalil tentang amalan membaca surah Al-Waqi’ah. Walaupun hadis-hadis tersebut di kategorikan hadis dhaif (lemah) tapi tetap boleh diamalkan ketika berkaitan dengan fadhailul a’mal yakni setiap ketentuan yang tidak berhubungan dengan akidah, tafsir atau hukum, yakni hadis-hadis yang menjelaskan tentang targhib wa tarhib (janji-janji dan ancaman Allah SWT). Hal ini bersandar pada ijma’ ulama yang memperbolehkan mengamalkan hadis dhaif untuk fadhailul a’mal.
Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab Ad-Durrul Mandhud sebagaimana yang dikutip juga oleh Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki dalam karyanya “Ma Dza fi Sya’ban” menyebutkan sebagai berikut:
وقد اتفق الأئمة من المحدثين والفقهاء وغيرهم كما ذكره النووي وغيره على جواز العمل بالحديث الضعيف في الفضائل والترغيب والترهيب، لا في الأحكام ونحوها ما لم يكن شديد الضعف
Artinya:
“Para imam dari kalangan ahli hadis dan ahli fikih telah sepakat, sebagaimana yang disebutkan juga oleh Imam An-Nawawi dan lainnya, tentang kebolehan beramal dengan hadis dhaif dalam hal fadhail (keutamaan-keutamaan), anjuran kebaikan dan ancaman keburukan. Tidak dalam perkara yang berkaitan dengan hukum halal dan haram, selama tingkat kedhaifannya tidak terlalu parah.”
Berikut adalah bacaan doa surah Al-Waqiah yang diijazahkan oleh KH. Maksum Jauhari Lirboyo Kediri yang bisa diamalkan oleh sobat semuanya setelah membaca surah Al-Waqiah baik di pagi hari setelah subuh dan sore hari sebelum maghrib.
Doa Surah Al-Waqia’ah
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اللَّهُمَّ يَا مَنْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَالْمَلَكُوْتُ وَيَا مَنْ قَهَّرَ الْعِبَادَ بِالْمَوْتِ وَيَا مَنْ وَسِعَ عِلْمُهُ الْأَرْضَ وَالسَّمَوَاتِ. اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا أَعْمَالَنَا وَاكْتُبْ جَمِيْعَ حَسَنَاتِنَا وَاغْفِرْ ذُنُوْبَنَا وَامْحُ أَخْطَاءَنَا وَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِنَا. يَا اللهُ يَا رَحْمنُ يَا غَفَّارُ يَا سَتَّارُ نَحْنُ نَدْعُوْكَ كَمَا أَمَرْتَنَا فَاسْتَجِبْ لَنَا كَمَا وَعَدْتَنَا إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ. اللَّهُمَّ أَعْطِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفَاعَةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ لَا شَفَاعَةَ إِلَّا شَفَاعَتُهُ وَأَظِلَّنَا تَحْتَ ظِلِّكَ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّكَ وَبَيِّضْ وُجُوْهَنَا يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ وَاجْمَعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسِلَّمَ فِيْ دَارِ النَّعِيْمِ وَأَدْخِلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَكَرَمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن
Demikian, amalan yang bisa dilakukan di pagi dan sore hari di rumah selama bulan Ramadan maupun setelahnya. Semoga bisa istikamah dalam mengamalkannya seraya mengharap agar kita dilimpahi banyak rezeki yang halal dan berkah. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kehidupan kita. [HW]