Amalan Rebo Wekasan (Rabu Terakhir Bulan Shafar)

Rebo wekasan yaitu hari rabu terakhir di bulan shafar dimana menurut kesaksian sebagian orang ahli makrifat termasuk orang yang ahli mukasyafah (orang yang bashirah sirrinya telah dibuka oleh Allah sehingga dapat mengetahui sesuatu yang gaib) dan ahli tamkin (orang yang sudah mapan di dalam derajat haqiqat/makrifat), mereka berkata bahwa setiap tahun Allah menurunkan bencana jumlahnya 320.000 bencana, kesemuanya diturunkan pada hari Rabu yang terakhir bulan Shafar.

Pernyataan ini juga bisa dilihat di kitab Kanzun Najah was-Surur fi Fadhail al-Azminah wash-Shuhur karya Abdul Hamid Quds. Tidak heran, banyak yang meyakini jika hari tersebut merupakan waktu terberat sepanjang tahun.

Dan juga diperkuat menurut syekh al kamil fariduddin dalam kitab jawahirul khumus menerangkan: “Disetiap tahun Allah menurunkan 320.000 bala’ yang kesemuanya dijatuhkan pada hari rabu terakhir dibulan shafar, maka hari tersebut menjadi hari tergenting disepanjang tahun. Barang siapa melakukan sholat empat rakaat (shalat rebo wekasan) insyaallah diselamatkan dari semua bala’ itu hingga akhir tahun”.

Amalan rebo wekasan hukumnya adalah sunnah mengacu pada penjelasan diatas. Dalam amalan-amalan yang tidak populer seperti ini, dijelaskan bahwa amalan ini lebih kepada fadhoilul a’mal. Dan pada dasarnya adalah shalat sunnah.

Adapun tatacara shalat rebo wekasan seperti yang diterangkan dalam kitab ta’limul mubtadi’ juz awal adalah sebagai berikut:

Shalat dilaksanakan pada malam hari rabu yang terakhir di bulan shafar (saat ini pada 12 September 2023). Dilakukan 4 rakaat dengan 2 salam. Adapun niatnya adalah:

اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَيَا رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى

Atau dapat dilakukan dengan niat shalat hajat maupun shalat sunnah mutlak.

Disetiap rakaat membaca:
1. Surat al-fatihah sekali
2. Surat al-kautsar 17 kali
3. Surat al-ikhlas 5 kali
4. Surat al-falaq sekali
5. Surat an-nas sekali

Baca Juga:  Membaca Surat Yasin atau Surat al-Kahfi di Malam Jumat, Mana yang Lebih Utama?

Setelah salam yang kedua (rakaat keempat) membaca doa:

‎بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى يَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ يَا مَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.اللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَاُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يُنْزَلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيَهُمُ الله ُوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَاللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى الله ُعَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم

Adapun amalan lain setelah shalat sunnah adalah membaca surah yasiin 1x kemudian ketika sampai pada ayat “salaamun qaulan min rabbin rahiim” diulang sebanyak 313x terus dilanjutkan membaca ayat selanjutnya sampai akhir surah. Lalu berdoa untuk kepentingan dunia akhirat dan memohon kepada Allah swt. diselamatkan di dunia dan akhirat (Kanzunnajaah wassurur hal. 94-98). []

Haris Wahyu Utomo
Santri Alumni PP Darul Huda Mayak Ponorogo, Alumnus S1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Mahasiswa S2 IAIN Ponorogo, dan Pengajar di PP Thoriqul Huda Kandangan Madiun.

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Doa