Di zaman modern ini, pendidikan agama kepada anak-anak sangat dibutuhkan. Banyak sekali anak-anak zaman sekarang yang belum mengenal akidah islam dengan baik. Dalam tontonan anak-anak zaman sekarang, mereka diperkenalkan tokoh-tokoh fiksi. Ada yang baik digambarkan bagaikan malaikat dan ada yang jahat digambarkan seperti setan serta ada juga makhluk mistis yang disebut dengan jin.

Lantas, kita sebagai orang tua pasti kebingungan ketika menerangkan perihal malaikat, jin dan setan dengan detail kepada anak-anak kita. Terkadang, anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat dalam sehingga menimbulkan beragam pertanyaan terkait malaikat, jin dan setan.

Mari kita pelajari perihal bentuk masing-masing dari malaikat, jin dan setan:

1. Asal usul penciptaan malaikat, jin dan setan.

Malaikat diciptakan dari cahaya. Sedangkan, setan dan jin diciptakan dari api. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ

Rasulullah bersabda “Malaikat diciptakan dari cahaya, dan jin diciptakan dari nyala api yang hitam”.(HR.Muslim)

Dalam al-Qur’an, iblis sebagai leluhur dari setan mengakui bahwa dirinya tercipta dari api.

قال أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Artinya: “(Iblis mengatakan) Aku lebih baik darinya (adam), Engkau ciptakan aku dari api, dan Engkau ciptakan ia (Adam) dari tanah”.(QS.Shad ayat 76)

2. Bentuk fisik malaikat, jin dan setan.

Malaikat memiliki banyak sayap. Ada yang memiliki dua sayap, tiga sayap, empat sayap bahkan lebih sesuai dengan yang Allah kehendaki. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an

جَاعِلِ الْمَلائِكَةِ رُسُلا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ

Artinya: “Dia (Allah) yang menjadikan malaikat sebagai utusan yang mempunyai sayap, ada yang memiliki dua, tiga, dan empat sayap. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya sesuai dengan yang Dia kehendaki.”(QS.Fathir ayat 1)

Baca Juga:  Nabi Idris, Surga dan Malaikat Izrail

Malaikat memiliki wajah yang tampan rupawan. Hal ini sebagaimana Allah mensifati malaikat jibril sebagai seorang yang rupawan.

عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى

Artinya: “Yang diajarkan oleh (Jibril) yang sangat kuat, memiliki wajah indah rupawan, maka Jibril menampakkan diri dengan rupa yang indah”.(QS.An-Najm ayat 5-6)

Menurut Ibnu Abbas lafadz dzu mirroh dalam ayat ini bermakna memiliki bentuk tubuh yang jangkung dan wajah indah rupawan, sedangkan menurut Mujahid maknanya adalah memiliki tubuh yang perkasa, sedangkan menurut ulama lainnya maknanya adalah memiliki tubuh yang sehat dan tidak ada cacat sedikitpun.(Lihat kitab Jami’ al-Bayan karya Ibnu Jarir ath-Thabari [Dar al-Fikr Beirut 2003] juz.22 hal.499)

Adapun fisik setan adalah buruk rupa. Allah menyerupakan buah-buahan dari pohon zaqum di neraka dengan bentuk kepala setan sebagai bukti buruknya wajah setan.

طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ

Artinya: “Buahnya seperti kepala-kepala setan”.(QS.Ash-Shaffat ayat 65)

Menurut Ibnu Abbas dan al-Qardzi, setan memiliki bentuk yang sangat buruk rupa dan karena itu al-Qur’an menggambarkan sangat buruknya bentuk buah zaqum sehingga serupa dengan buruknya wajah setan.(Lihat kitab al-Kasyaf wal Bayan karya Ahmad ats-Tsa’labi [Dar Turats Arabi Beirut 2007] juz.15 hal.351)

Adapun jin memiliki banyak bentuk yang beragam, ada yang bersayap, ada yang berupa hewan, dan ada yang memiliki kekuatan sehingga dapat berpindah-pindah tempat dengan cepat. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah

قال رسول الله الجن ثلاثة أصناف صنف لهم أجنحة يطيرون في الهواء ، وصنف حيات وكلاب ، وصنف يحلون ويظعنون

Rasulullah bersabda “Jin memiliki tiga jenis, ada yang memiliki sayap dan terbang di udara, ada yang berupa ular dan anjing, ada yang menetap dan pergi”.(HR.Hakim)

Baca Juga:  Menyamarkan Maksiat dengan Nama yang Baik dan Disukai

3. Karakter dan sifat malaikat dan setan

Malaikat memiliki karakter selalu taat kepada Allah dan tidak mungkin durhaka kepada Allah. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an

لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya: “(Malaikat) mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS.At-Tahrim ayat 6)

Sa’id bin al-Musayyib mengatakan “Malaikat tidak dapat dikategorikan berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan juga tidak menikah, tidak berketurunan dan tidak makan serta tidak minum”.(Lihat kitab Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari karya Ibnu Hajar al-Asqalani [Dar Ma’rifah Beirut 2004] juz.6 hal.306)

Adapun setan memiliki karakter selalu durhaka kepada Allah. Dalam al-Qur’an, ia dijuluki dengan al-Marid yang bermakna menolak taat kepada Allah.

وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ

Artinya: “Dan kami menjaganya (langit) dari setiap setan yang durhaka”.(QS.Ash-Shaffat ayat 7)

Menurut as-Saddi, al-Marid bermakna tidak ada kebaikan di dalamnya. Sedangkan, menurut Ibnu Hajar al-Asqalani al-Marid bermakna tercegah dari kebaikan (Lihat kitab ¬an-Nukat wal ‘Uyun karya Ali bin Muhammad al-Mawardi [Dar Kutub al-Ilmiyah Beirut 2007] juz.5 hal.38)

Setan juga membutuhkan makan dan minum serta memiliki kelamin laki-laki dan perempuan sebagaimana manusia. Hal ini sebagaimana dalam sabda Rasulullah

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ

Rasulullah bersabda “Maka sesungguhnya setan makan dan minum dengan (menggunakan) tangan kirinya”.(HR.Muslim)

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Rasulullah bersabda “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan”.(HR.Bukhari)

Sebagai catatan, setan dan jin meskipun sama-sama tercipta dari nyala api. Akan tetapi keduanya memiliki perbedaan. Ibnu Abbas mengatakan “Jin adalah keturunan dari al-Jann, mereka bukan golongan dari setan, diantara jin ada yang beriman dan ada yang kafir dan mereka bisa mati, sedangkan setan adalah keturunan iblis dan mereka (setan) hanya akan mati bersama iblis”.(Lihat kitab Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an karya Muhammad al-Qurthubi [Dar Kutub al-Ilmiyah Beirut 2005] juz.5 hal.19)

Baca Juga:  Tipu Daya Setan dalam Merusak Akidah: Sebuah Pengantar tentang Rencana Setan dan Fitrah Manusia

Walhasil, jin sama seperti manusia yang diperintahkan Allah untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: “Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”.(QS.Ath-Thur ayat 56)

Maka, setiap jin yang beriman dan taat kepada Allah akan dimasukan kedalam surga. Begitu juga sebaliknya, setiap jin yang kafir dan durhaka kepada Allah akan dimasukan kedalam neraka. Sedangkan, iblis, setan dan keturunannya semuanya dimasukkan ke dalam neraka karena durhaka kepada Allah.

Walhasil, ada beberapa catatan yang harus kita pahami mengenai perbedaan malaikat, jin dan setan yaitu:
1. Malaikat tidak membutuhkan makan, tidak berketurunan, dan tidak memiliki jenis kelamin. Adapun setan dan jin membutuhkan makan, berketurunan, dan memiliki jenis kelamin.
2. Malaikat pasti taat kepada Allah sedangkan setan pasti durhaka kepada Allah. Adapun jin sebagian dari mereka taat kepada Allah dan sebagian yang lain durhaka kepada Allah.

Muhammad Tholhah al Fayyadl
Mahasiswa Jurusan Ushuluddin Univ. Al-Azhar Kairo, dan Alumnus Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri Jatim

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Hikmah