PESANTREN.id, Damaskus, 27 Oktober 2023 – PCINU Suriah mengadakan Konferensi Cabang Istimewa ke VII di Ma’had Syekh Adnan al-Afyouni Masyru Dummar, Damaskus.

Agenda puncak yang mengusung tema “Menyongsong Dekade Ketiga NU Suriah dengan Harmonisasi Ukhuwah Islamiyah” ini, telah dipersiapkan dengan cermat dan matang oleh pantia. Sebelum Konferensi ini berlangsung panitia telah melakukan beberapa rangkaian acara seperti Bahtsul Masail Kubra (24/9), Halaqah Ilmiah bersama Syekh Dr. Maher al-Munajjid (6/10), seminar al-Wasatiyah bersama Syekh Dr. Ahmad al-Afyouni (25/10). Selain itu, panitia juga telah mengagendakan empat Talkhsow via Instagram di minggu pertama dan kedua bulan Oktober yang turut mengundang KH. Husein Muhammad (Buya Husein), Ustadzah Nabilah Abdul Rahim Bayan, Lc., Bapak M. Izzul Haq, M.Sc. Ph.D cand. (Ketua PCI NU Amerika dan Kanda) serta Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus.

Permusyawaratan tertinggi di tingkat cabang yang dilaksanakan pada hari Jumat ini, berlangsung khidmat dan mendapatkan respon positif dari para tamu undangan dan masayikh Suriah yang diundang untuk menghadiri agenda dua tahunan ini. Setidaknya terdapat sekitar 150 Nahdliyin Suriah yang ikut berpartisipasi dalam Konferensi kali ini, yang terdiri dari mahasiswa, pelajar dan lokal staff KBRI Damaskus.

Konfercabis ini diawali dengan kalam ilahi dan dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars ya ahalal wathan. Dalam prosesi ini para nahdliyin tampak khidmat karena mengingat besarnya perjuangan bangsa ini ketika Revolusi fisik berlangsung.

Selain itu, ada beberapa poin penting dalam yang terangkum dalam sambutan-sambutan. Pertama diawali oleh saudara Badrus Zaman selaku Ketua Konfercabis VII kali ini.

Dalam sambutannya, beliau ngapresiasi atas kerja keras dari banyak lini dan sektor hingga bisa terlaksananya Konfercab VII ini. Ia yang akrab diapnggil Mas Hamam ini sangat bertrimakasih kepada panitia yang telah menyumbangkan seluruh tenaga, pikiran dan waktunya untuk mewujudkan agenda besar NU Suriah ini. Selain itu, Hamam juga mengingatkan sejarah perjuangan KH. Hasyim Asy’ari dalam mendirikan NU.

Baca Juga:  Pembukaan Konfercab NU Ke-15 Kota Malang

“Kita harus mengapresiasi atas perjuangan beliau hingga NU bisa meluas jaringannya sampai di negeri Syam yang mana Nabi pernah menginjakkan kakinya di tanah barakah ini” ujar Ketua Konfercab ini.

Sambutan kedua dilanjutkan oleh ketua PCINU Suriah periode 2021 – 2023 Bapak H. Habib El-Rahman, Lc, dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kerja keras pengurus PCINU Suriah masa khidmah ini sebab berhasil menghidupkan kembali Jami’yah NU yang sempat semi vakum selama 11 tahun, yakni sejak pertengahan tahun 2011 hingga tahun 2021.

“Ini diperparah lagi adanya covid yang membuat aktivitas kita benar-benar dibatasi. Oleh karena itu saya sangat berterima kasih atas pengurus PCINU NU Suriah periode ini karena berhasil menghidupkan kembali Amaliah NU di Bumi Syam” ujarnya yang akrab disapa Bang Habib ini.

Sambutan terakhir sekaligus membuka acara diwakili oleh Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya (PENSOSBUD) KBRI Damaskus, Bapak Fikri Rahmat.

Beliau menekankan bahwa di Bulan Oktober ada Hari Santri Nasional sebagai bentuk apresiasi perjuangan santri di masa kemerdekaan. Perjuangan ini dimotivasi oleh seruan jihad dari Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.

“Tentunya kita harus meneruskan semangat jihad ini. Namun semangat jihad ini harus diartikan dalam arti berbeda, yakni dalam bentuk semangat belajar dan berorganisasi” pungkas beliau. Yang diirimgi tiga kali ketukan palu untuk membuka acara inti Konferensi Cabang Istimewa VII PCI NU Suriah tahun 2023 ini.

Terdapat empat sidang pleno yang meliputi sidang pleno I (Tatib Konferensi dan tatib Pemilihan) Pleno II (Laporan Pertanggungjawaban) Pleno III (Pandangan Umum serta Rekomendasi peserta Konferensi) dan terakhir Pleno IV (Pemilihan dan Penetapan Ketua tanfidziyah serta tim formatur)

Baca Juga:  Konferensi Cabang Ke-15 Nahdlatul Ulama Kota Malang

Meskipun sempat mengalami perdebatan mengenai kriteria Rais Syuriyah apakah dipilih dari anggota ahwa atau dapat dipilih dari luar anggota ahwa, tetapi forum akhirnya menyepakati bahwa Rais Syuriyah dipilih dari anggota Ahwa. Untuk itu, bapak H. Habib El-Rahman, Lc ditetapkan sebagai Rais Syuriyah PCI NU Suriah masa khidmah 1445-1447 H. / 2023-2025 M. yang merupakan salah satu anggota Ahwa.

Setelah penetapan Rais Syuriyah, Dewan Ahwa bermusyawarah menetapkan lima kandidat dari sembilan bakal calon yang dipilih melalui skema angket di Sidang Pleno I. Pada Sidang pleno IV pemilihan, Saudara M. Iskandar Dzulqornain ditetapkan sebagai Ketua Tanfidziyah terpilih masa khidmah 1445-1447 H. / 2023-2025 M.

Dalam sambutannya Bapak H. Habib El-Rahman, Lc., yang merupakan Ketua Tanfidziyah demisioner dan Rais Syuriyah terpilih menggucapkan banyak terimakasih kepada anggota NU Suriah dan pengurus khususnya karean telah bersama-sama dalam menguri-uri NU di Suriah. Beliau juga berpesan untuk terus berkhidmah dan berjuang untuk NU dimanapun itu berada.

Senada dengan itu, Ketua Tanfidziyah terpilih Saudara M. Iskandar Dzulqornain menyampaikan bahwa NU ini adalah sebuah institusi inklusif yang terbuka untuk semua kalangan “Dengan ini saya mengajak, Saudara-saudar sekalian, siapapun itu itu berkiprah dan berkhidmah di Nahdlatul Ulama” lebih jauh lagi ia yang akrab disapa iskandar ini menyampaikan harapannya untuk NU Suriah kedepan “Mari kita kembangkan NU Suriah ini agar dapat menjadi sebuah prototype atau percontohan bagi PCI NU-PCI NU lain, dan mari kita terus menjaga marwah organisasi” terakhir ia mengutip salah satu pesan dari masayikh NU KH. Munif Zuhri “Demi Sebuah perjuangan aku rela tidak menjadi apa-apa, barangkali cukup bagiku hanya menjadi sebutir debu yang menempel pada tiang bendera NU yang tak sempat terhapus sampai hari kiamat”

Baca Juga:  Konferensi Cabang Ke-15 Nahdlatul Ulama Kota Malang

Acara Konferensi itu ditutup dengan Mauidhoh Hasanah dan doa dari Syekh Dr. Muhammad Taufiq al-Buthi yang merupakan putra dari Syekh as-Syahid Muhammad Said Ramadhan al-Buthi rahimahullah. Beliau merupakan Dewan Penasehat Presiden dan Ketua Persatuan Ulama Bilad al-Syam. Dalam Tausiyahnya Beliau menyampaikan agar Nahdliyin yang ada di Suriah dapat memiliki himmah dan juhd yang lebih tinggi dari Nahdliyin yang ada di Indonesia “Kalau para pelajar di Indonesia belajar satu jam kalian para pelajar yang disini harus belajar empat jam, kalau pelajar di Indonesia belajar dua jam, kalian disini harus belajar delapan jam” beliau sangat mengenal betul NU, karena sering melakukan kunjungan di Indonesia dan bertemu tokoh-tokoh Num salah satu pertemuan beliau yang paling berkesan adalah dengan Rais Syuriyah PBNU KH. Miftakhul Akhyar “Sudah seharusnya para Nahdliyin menjadi Kyai Miftakhul Akhyar yang berikutnya (penerus); baik dari segi keilmuan, twadhu’, hingga akhlaknya. Semoga Allah senantiasa mmeberi Taufiq-Nya kepada Nahdlatul Ulama untuk menjadi Jam’iyyah “Nahdloh” bagi para Ulama” pungkasnya pada malam itu.

Kontributor : M. Iskandar Dzulqornain (Sekretaris PCI NU Suriah)

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita