Keutamaan menuntut Ilmu Menurut Kitab Tanbihul Ghafilin dan Kitab Hikam

Setiap manusia,yang berpijak di bumi apabila tidak memiliki sandaran seperti halnya suatu bangunan yang kropos,yang setiap saat dapat roboh.menjadikan ilmu sebagai sandaran adalah lebih utama dari pada bersandarkan pada kebodohan,karena ilmu ibarat Nur illahi yang di tanam di hati orang yang beriman.

Menuntut ilmu ,tidak hanya di lakukan anak sekolah, setiap muslim wajib menuntut ilmu dengan tidak memandang usia,seperti yang diisyaratkan nabi SAW, “Carilah ilmu pengetahuan itu sejak kamu dalam buaian ibumu,hingga kalian kembali ke liang lahad.”Mengapa demikian? Rasullullah bersabda: Al’Ilmu Hayatul Islam Wai’Imaduddin (ilmu itu tandanya hidupnya islam dan tiang agama ).”

Ilmu sendiri merupakan sarana di dalam hati meniti surga allah, teman di kala sepi,penunjuk jalan menuju kesenangan perhiasan dalam pergaulan,Allah sendiri mengangkat derajat suatu bangsa dengan ilmu sehingga menjadi terdepan ,karena ilmu adalah penghidup hati dari kebodohan,pelita dalam kegelapan dan menjadi sumber kekuatan dari segala bentuk kelemahan.

Di tengah berkembangnya zaman yang semakin modern, jika kita tidak membekali diri kita dengan ilmu, maka jiwa kita akan tersesat dan mudah sekali terjatuh dalam gelapnya sisi dunia,yang menjadikan hati dan pikiran akan sulit untuk memfilter hal yang baik dan buruk.

Menurut imam Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi mengenai penegasan Hasan Al- Basri menuturkan perihal keistimewaan ilmu , bahwa menuntut ilmu lebih utama dari jihad di jalan Allah,di mana ketika seseorang menuntut ilmu maka para malaikat mengepakan sayap untuk mendoakannya,demikian pula burung- burung di langit, ikan- ikan di laut beramai –ramai mendoakan para pencari ilmu.

Sangat jelas bahwa kedudukan orang yang menuntut ilmu di sisi sang pencipta sangatlah mulia dan terhormat, jadi sudah semestinya generasi muda  harus lebih giat ,semangat dalam menuntut ilmu ,karena orang yang mampu merasakan ilmu ,tentunya  mampu merasakan manfaat tersendiri baik baginya maupun orang yang berada di sekelilingnya.

Baca Juga:  Meluruskan Niat Menuntut Ilmu

Penting bagi setiap insan untuk mencari ilmu dengan ketenangan, kesabaran,dan tawadhu,dengan ilmu janganlah bersikap saling menyaingi, berdebat dengan yang bodoh,menjilat para penguasa serta bersikap sombong,karena sejatinya ilmu yang bermanfaatlah yang mengantarkan setiap manusia mampu untuk mengenal penciptanya dengan baik.

Kedudukan orang berilmu di tengah masyarakat, terutama setingkat ulama tentunya berbeda dengan orang biasa ,ulama ibarat pohon yang rindang yang lebat, dengan kembang dalam sebuah pohon itu dapat berlindung di bawahnya,menikmati wanginnya bunga yang semerbak baunnya dan merasakan pula buah pohon yang telah masak lezatnya.

Martabat orang berilmu di jamin oleh allah pada derajat-derajat tertentu,asal saja ilmu yang  dimilikinya bermanfaat bagi agama serta manusia, hal tersebut sesuai dengan firman allah suratAl-Mujadilah ayat 11,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Wahai orang-orang yang beriman! bila dikatakan, “Berilah kelapangan dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.(QS.Al-Mujadilah:11)

Jadi dapat kita pahami ilmu akan sangat bermanfaat dan memiliki jiwa,apabila ilmu itu berhiaskan ilmu –ilmu agama dan rasa takut kepada allah sang maha pencipta. Syeikh Ataillah mengatakan

العِلْمُ أِنْ قَارَنتْه الخشيه فلم و الاّ فعليك

“Ilmu yang disertai rasa khasyiah kepada Allah, itulah ilmu yang menguntungkan, Kalau tidak demikian, maka ilmu itu akan membahayakan kamu.”

Semakin kita memperkaya diri mendalami Ilmu, maka  akan semakin dewasa pula sikap pemikiran setiap menyikapi suatu persoalan dalam hidup,bertambah barokah  ilmu manakala di amalkan pula ,begitu pula orang yang berilmu seperti ulama, akan senantiasa di kenang ,walaupun telah wafat karena pemikiran, ilmu yang diberikannya akan selalu mengalir dari waktu ke waktu. []

Fiisyatirrodliyah
Mahasiswa Institut Pesantren Mathaliul Falah

    Rekomendasi

    Opini

    Dekengane Pusat

    Frasa “Dekengane Pusat” menjadi bahasa khas oleh jemaah pengajian Sabilut Taubah (ST) seiring ...
    Sarung Kebangsaan
    Santri

    Sarung Kebangsaan

    Belakangan, serban, gamis dan tasbih acapkali disalahgunakan oleh pseudo ulama, dai karbitan dan ...

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini