Manaqib menurut Syaikh Abdul Qadir Al-jailani
Biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani

Nama asli Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah syeikh Ja’far bin Tsa’lab bin Ja’far bin Ali bin Muthahhar bin Naufal Al Adfawi. Syeikh Abdul Qadir Al Jailani Adalah‘ulama yang menggunakan madzhab Syafi’I yang Bertempat tinggal di Baghdad Irak.

Kelahiran dan wafatnya Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menurut imam ibnu Rajab RA: Syeikh Abdul Qadir Al Jailani Dilahirkan dan wafat pada tahun ahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga dengan Kailan. Sehingga diakhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy.

Syaikh Abdul Qadir Al Jailani atau Abdul Qadir Gaylani adalah ulama Fiqih yang berkedudukan sebagai wali dalam dunia tarekat dan sufisme atau bisa disebut wali kutub dimasanya Beliau adalah orang Kurdi atau orang Persia.

Pengertian Manaqib

Manaqib merupakan karya yang berisi tentang cerita tentang kewalian Syeikh Abdul Qadir Al Jailani atau syeikh Ja’far bin Tsa’lab bin Ja’far bin Ali bin Muthahhar bin Naufal Al Adfawi. Manaqib Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah Salah satu manaqib yang terkenal dalam masyarakat Indonesia. Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani menceritakan tentang kehidupan pribadi. Syaikh Abdul Qadir Jailani dari pada masa kecilnya sampai  Syeikh Abdul Qadir Al Jailani tutup usia menceritakan karomah-karomah dan tidak luput dari hal hal yang tidak bisa dinalar oleh aqal manusia biasa. Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani dalam wawasan masyarakat Indonesia dipandang bukan hanya sebagai karya sastra biasa. Dalam wawasan masyarakat Kedinding Surabaya atau Jama’ah Al Kidmah  Pembacaan Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani dianggap bermanfaat dan melindungi pembaca atau pendengar terhadap segala marabahaya dunia dan di akhirat, berkat karomah Syeikh Abdul Qadir Al Jailani kita bisa dituntun ke jalan yang terang benderang yaitu jalan menuju Allah SWT.

Baca Juga:  Biografi Jalaluddin Rumi

Dalam Hadist-Hadist Shohih, Mutawatir, Masyhur dan lain sebagainya, Baginda Habibillah, Rosulillah Muhammad SAW menebutkan dan menceritakan kisah dan manaqib keluarga dan shohabatnya, baik itu kamu Muhajirin, Anshor, Shuhada’, dan sebagainya RA. Bahkan Imam Al Bukhory RA dalam kitabnya menjelaskan dan menulis dalam bab tersendiri dengan sub pembahasan Kitabul Manaqib, kitabu Fadhoo-ili Ashhabir RosulillaHh SAW, dan kitab Manaqibil Anshor. Imam Muslim RA dalam kitabnya yang menjelaskan dan menulis dengan sub pembahasan Kitabul Fadhoo-il dan kitabu Fadhoo-ilish ShohabaHh. Imam Abi Dawud RA dalam kitabnya yang menjelaskan dan menulis dengan sub pembahasan bab Fi Fadhli Ashhabir Rosul SAW. Imam Turmudzi RA didalam kitabnya yang menjelaskan dan menulis dengan pembahasan Kitabul Manaqib ‘An RosulullaHh SAW. Imam An Nasa’i RA dalam kitabnya yang menjelaskan dan menulis dengan sub pembahasan Babul Wafa’ bin nadzri. Imam Ibnu Majah RA dalam kitabnya menjelaskan dan menulis dengan sub pembahasan Babu Fi Fadhoo-ili Ashhabir RosulillaHh SAW. Dan lain sebagainya dari kitab-kitab yang Mu’tabar dan mu’tamad(1) seperti kitab Syamaa-ilil MuhammadiyyaHh Karya Imam Turmudzi RA, Kitab syamaa-ilir Rosul SAW karya Imam Ibnu Katsir RA, Kitab Dalaa-ilin NubuwwaHh karya Imam Al Baihaqy RA, Kitab Syaroful Mushthofa RA karya Imam Abi Sa’d Abdul Malik bin  Abi Utsman Muhammad Al Khorkausyi An Naisabury RA, Kitab Khosho-isill Kubro karya Imam As Suyuthy RA, Kitab Muhammad SAW Al Insanul Kamil, Kitab Adz Dzakhoo-irul MuhammadiyyaHh keduanya adalah karya imam Muhammad Bin Alwy bin Abas  Al Maliky Al Hasany RA. []

Referensi:

Karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali, 1/301-390, nomor 134, Dalam Kitab Adz Dzail ‘Ala Thabaqil Hanabilah

Hadhratusy Syaikh Al Murobby Al Mursyid Romo KH Achmad Asrori Al Ishaqy RA, 2010, Apakah Manaqib Itu?, Surabaya: Al Wafa Surabaya.

Ato'illah Ainur Ridlo
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini