LPPI : Pusat Studi Gender dan Anak Adakan Audiensi dengan Dinas DP3AP2KB

Jepara, Pesantren.id – Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Inovasi (LPPI) melalui bagian Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) melaksanakan audiensi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana  (DP3AP2KB) Jepara secara intens, Senin (30/8/21).

Bertempat di kantor  Dinas DP3AP2KB Jepara pukul 13.30 WIB, acara diawali dengan pembukaan oleh kepala Pusat Studi Gender dan Anak beliau Ibu Santi Andriyani, S.Pd.I., M.Pd . beliau menyampaikan tujuan kedatangan  tim  Pusat Studi Gender dan Anak Unisnu Jepara kepada kepala kantor Dinas DP3AP2KB Jepara beliau Ibu Ir. Inah Nuroniah, M.Si yakni menjalin kerjasama dan membangun jejaring kelembagaan sehingga dapat berkolaborasi dalam suatu kegiatan – kegiatan tertentu antara lain seperti kesetaraan gender, perlindungan terhadap perempuan dan anak maupun kegiatan – kegiatan yang lainnya.

Kepala LPPI Unisnu Jepara beliau Drs. Zainul Arifin MA, M.Hum. dalam sambutanya menyampaikan bahwa, untuk melaksanakan kegiatan dalam hal ini Studi Gender dan Anak, masih meraba raba kegiatan apa yang harus dilaksanakan karena Pusat Studi Gender dan Anak Unisnu Jepara baru dibentuk bulan Agustus 2021, jadi perlu diadakanya sinergitas antara instansi Pendidikan tinggi dengan Dinas terkait, dengan hal ini Pusat Studi Gender dan Anak LPPI Unisnu Jepara dengan Dinas DP3AP2KB Jepara, sehingga dalam menjalankan tugas atau kegiatan akan lebih mudah pelaksanaanya dan terarah.

Pusat Studi Gender dan Anak sebagai basis akademis di perguruan tinggi, diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi lembaga perancang dan pengambil kebijakan strategis pemberdayaan perempuan dan Anak. Oleh karena itu, kegiatan yang berbasis akademis tersebut diarahkan untuk mengkaji secara mendalam faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan gender terutama dalam berbagai tradisi ilmiah yang dikembangkan di PTAI, serta berbagai bentuk ketidakadilan gender yang terjadi di masyarakat luas. Di samping itu, diharapkan juga mampu mendorong lahirnya pemikiran btillian dan etika relasi sosial Islami yang sensitif gender dan anak dalam segala aspek dan bidang kehidupan, baik dilaksanakan melalui affirmative program, koordinasi maupun evalusi terhadap efektivitas program yang telah direncanakan.

Baca Juga:  Ketidakadilan Gender dalam Beban Kerja Perempuan

Kepala kantor Dinas DP3AP2KB Jepara beliau Ibu Ir. Inah Nuroniah, M.Si. dalam sambutanya menyampaikan dalam pelaksanaaan program kegiatan atau kolaborasi antara PSGA dan Dinas DP3AP2KB Jepara hendaknya disesuaikan dengan kondisi yang ada. Kondisi tersebut dapat  dikolaborasikan sehingga dapat meningkatkan peran dinas maupun lembaga perguruan tinggi dalam mengawal pemberdayaan  perempuan dan perlindungan anak di Jepara.

Bapak M. Fahrudin sebagai bagian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinas DP3AP2KB Jepara menyampaikan, banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jepara, hendaknya harus diimbangi dengan sosialisasi dan pendampingan secara terus menerus agar bisa membongkar akar masalah yang terjadi di masyarakat. Kegiatan – kegiatan yang sifatnya real actions juga harus disosialisasikan melalui kegiatan KKN atau kegiatan – kegiatan yang lainnya. Bapak Muji Susanto bagian PPPA Dinas DP3AP2KB Jepara menambahkan banyaknya perempuan Jepara yang tidak bisa tersenyum (tidak Bahagia), bukan karena faktor ekonomi saja melainkan  banyak faktor lainnya yang mempengaruhi sikologi perempuan di Jepara . Perempuan banyak dijadikan tulang punggung dan perempuan menjadi subyek dan obyek semata.

Ibu Ir. Inah Nuroniah, M.Si. membenarkan kasus – kasus yang sudah disampaikan oleh Bapak M. Fahrudin dan Bapak Muji Susanto bahwa  permasalahan – permasalahan yang terjadi di masyarakat harus menjadi tanggung jawab bersama dalam menyelesaikannya dengan mengadakan kegiatan seperti kajian, penelitian, dan lainya dalam hal perlindungan perempuan dan anak sehingga dari kajian dan penelitian tersebut dapat dihasilkan regulasi atau kebijakan dalam membendung terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

kepala Pusat Studi Gender dan Anak beliau Ibu Santi Andriyani, S.Pd.I., M.Pd. dalam closing statementnya menyampaikan bahwa, kedepan Pusat Studi Gender dan Anak LPPI Unisnu Jepara akan melakukan pemetaan dan FGD terlebih dahulu sebagai langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan, juga membangun administrasi terdahulu untuk memantapkan langkah Pusat Studi Gender dan Anak LPPI UNisnu Jepara kedepan. []

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Istri Shalihah (1)
Opini

Istri Shalihah (1)

Istri shalihah telah lama menjadi kosa kata yang populer dalam masyarakat Indonesia. Pada ...

Tinggalkan Komentar

More in Berita