Memotivasi Santri ke Luar Negeri, “Santri Mendunia” Silaturrahim di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok

Santri-santriyah Pesantren Al-Hikam Depok sukses gelar bedah buku sekaligus silaturrahim bersama santri mendunia, Kamis (03/03/2022) siang di selasar Masjid Al-Hikam. Meskipun hari libur nyepi, tidak mengurangi antusias para santri untuk menyimak materi dan motivasi dari penulis buku “Santri Mendunia”, Moh. Abdul Aziz Nawawi.

Diawali dengan pembacaaan doa pembuka dan dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Lalu Irfan Azmi, santri STKQ Al-Hikam, Depok. Kemudian Kepala Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok, Ust. Imam Khomaeni Hayatullah, S.Hum., M.Si. memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut. Beliau mengapresiasi terselenggarakannya acara ini karena termasuk implementasi dari nilai Al-Hikam, yakni prestasi ilmiah.

Pemaparan Materi

Puncak acara ini diisi dengan bedah  buku dari penulis “Santri Mendunia”, Moh Abdul Aziz Nawawi., S.P,I., M.Pd., C.STMI., CM.NLP., CT.NLP., C-SHNI-CH.,C.PS. dan dimoderatori oleh Ariq Ahmad Fauzi, ketua Organisasi Santri Pesantren Mahasiswa (OSPAM) Al-Hikam Depok.

Asia menjadi benua pertama yang dikunjungi, dilanjut dengan Timur Tengah, Eropa dan benua lainnya. Abdul Aziz mengatakan bahwa perjalanan mengelilingi dunianya dimulai pada tahun 2016 hingga 2019 akhir. Beliau memberikan tips bahwa untuk mengelilingi dunia ada banyak cara dan tentunya dengan tanpa mengeluarkan biaya.

“Ngapain saja, Saya kelililing dunia? Ya, dalam rangka yang pertama konferensi internasional. Kemudian diundang dakwah di Belanda dan Jerman, lalu pernah mengikuti volunter dan pertukaran pelajar, short course juga.” Ujar Beliau memotivasi santri-santriyah Al-Hikam Depok.

Santri Mendunia & Jejak Rekam

Berawal dari buku yang ditulisnya dengan judul “Santri Mendunia”. Abdul Aziz direkomedasikan teman-temannya untuk membuat komunitas yang mana mampu menyatukan santri-santriyah dan membuktikan bahwa sebenarnya banyak alumni pesantren yang tersebar di penjuru dunia.

Baca Juga:  Menelisik Asal dan Makna كبيكج di Pesantren

Membuat komunitas memang tidak mudah, bukan sulit dalam menciptakannya, namun bagaimana konsistensi dalam menjaga eksistensi komunitas tersebut dan seberapa bermanfaat kegiatan dan isinya. Sekarang, komunitas Santri Mendunua di Indonesia sendiri telah terbentuk di 34 Provinsi.  “Besar harapannya, santri-santriyah Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok bisa ikut andil dalam perjalanan mendunianya santri dan berkontribusi kembali untuk Indonesia” Tutur beliau.

Abdul Aziz mengakhiri  materi dengan memberikan 3 rekam jejak yang harus dimiliki santri agar tidak sia-sia dalam mencari ilmu. Pertama, rekam kata, beliau mengatakan bahwa semua orang memiliki niat untuk bermanfaat bagi orang lain, namun, tidak ditentukan target dan bagaimana caranya. Melalui mengajar, memberikan motivasi, dan diskusi, rekam kata ini akan membuat kita sebagai santri menjadi dikenang.

Kedua, rekam pikiran, sebagai santri harus melestarikan budaya tulis yang telah dicontohkan para Ulama’ terdahulu. Menuangkan pikiran ke dalam tulisan adalah salah satu upaya mengabadikan diri dalam kehidupan, karena jika pikiran hanya disimpan otak, tentu akan menumpuk dan terbengkalai.

Ketiga, rekam tindakan, seorang santri harus menjadi garda terdepan dalam melakukan hal positif di sekitar. Miniatur pesantren dan citra baiknya terdapat pada santri, maka, sebagai santri harus bisa memberikan tindakan-tindakan yang bermanfaat bagi sekitar. []

Muhammad Saiful Arifin
Seorang mahasiswa Ilmu Perpustakaan yang sebenarnya ingin masuk jurusan Sastra Jawa. Pernah berkelana di MA NU TBS Kudus, sekarang sedang mencari pengalaman dan arti kehidupan di Universitas Indonesia. Suka dengan hal baru membuat Arifin mendapatkan banyak pelajaran. Mencari keberkahan dan sedang berkhidmah di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Opini