PESANTREN.id, KUDUS – Tak kurang dari 1.500 peserta didik (santri) MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, mengikuti apel (upacara) memeringati Hari Santri 2023, Ahad (22/10/2023).

Apel yang digelar di halaman madrasah ini dipimpin oleh kepala MA NU TBS Kudus, Kiai Syafi’i Noor sebagai inspektur upacara, dan diikuti pula para kiai dan dewan guru madrasah tersebut.

Pada kesempatan itu, selain menyimak pesan-pesan dalam amanat yang disampaikan kepala madrasah, para santri juga diajak membaca shalawat Nariyah secara bersama-sama dan mendoakan para masyayikh Nahdlatul Ulama (NU), serta menyaksikan penyerahan penghargaann kepada para santri berprestasi.

Usai apel, Kapolsek Kota, Iptu Subkhan SH MH, berkesempatan menyampaikan sosialisasi bahaya bullying kepada para santri. “Bullying adalah segala bentuk penindasan (kekerasan) yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau kelompok, yang lebih kuat menyakiti yang lain, dan itu dilakukan berulang-ulang,” katanya.

Iptu Subkhan, mengemukakan, bullying itu ada dua bentuk. Pertama; bullying secara verbal, yakni dengan mengucapkan kata-kata kasar, kotor, atau menyebarkan isu dan aib kepada orang lain. Kedua; bullying non verbal. Yaitu mengancam korban dengan kekerasan fisik.

“Mari kita semua Bersama-sama merenungi dan lebih mengerti akan pentingnya memerangi bahaya bullying, dan menciptakan lingkungan yang aman, penuh empati serta menghargai perbedaan,” ajaknya.

Kapolsek Kota yang dikenal akrab dengan berbagai kalangan, termasuk para kiai itu, menekankan pentingya menyadari untuk menghentikan bullying sejak dini. “Mencegah Tindakan bullying adalah wajib, dan itu menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya. (*)

Baca Juga:  Imam Bukhari Pun Pernah Dibully
Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita