Doa di Atas Aeng Konceh

Doa di Atas Aeng Konceh

–mbk Lip

Karya: Joko Rabsodi

 

Tangan ini yang buat kunci surga terbuka

bidadari nan pangeran menyebak seribu salam

berbaris sepanjang karpet merah muda

ada yang membisik aku berjalan di atas urat saraf suamiku

yang setiap hari kuseka aeng konceh anga`, sehangat takdirku

mencintai bau rusuknya

kutegakkan airmata seraya kucium ibu jari, di tangannya terkepal

rejeki yang belum usai disedekahkan, kusesap ujung-ujungnya

 

Terlalu banyak kehilangan

sebentuk cerita yang hendak disemai, mimpi yang tiba-tiba patah

takkan mengeringkan cinta yang kita basuh

buruk firasat mengoyak kepastian yang sangat panjang

tapi restu bapak ibu yang menguatkan status

ini takkan tergadaikan sampai izrail menyublim pintu maut

 

Telah kutempelkan namamu di batu-batu arofah

deru doa dari kilang kiblat, hijir ismail dalam taubat

semua rangkuman mulai iftitah hingga salam tak satu pun tertinggal

sesungguhnya aku telah lama menyusup dalam tubuhmu

senantiasa kita menggelar pertunjukan tanpa sutradara, kesetianmu adalah

hierarki rambut rahmah binti afraim yang dikirim sebagian kepada ayyub

senyummu ialah perwujudan yusuf yang dilukis dzulaikha` pada sepaket buah

yang mengiris darah

kelembutanmu tak lain nur muhammad yang tersirat dikuncup mawar dan kusikat

sesaat malam mengglinding di selimut

“aku akan terus mencintaimu, mas. meski kutahu gelar pahlawan takkan pernah lahir

aku ingin abadi, semedi di mulutmu!”

 

Kelak setelah syahadatain kau rapal aku akan keluar

bersama ruh merancang pekuburan!

 

Madura, 02 November 2021

Baca Juga:  Tiga Rahasia Kedamaian Hati dalam Doa Rasulullah
Joko Rabsodi
Santri yang mengabdi di SMA Negeri 4 Pamekasan, Madura

Rekomendasi

Leaders Eat Last
Opini

Leaders Eat Last

Entah memulai dari mana, menulis isu sensitif kadangkala, tanpa disadari, kita dianggap menyikut ...

Tinggalkan Komentar

More in Syair