Catatan Kecil pada Ultah Ibunda Nafisah yang Ke-75

Beliau adalah ibunda Nafisah binti KH Abdul Fattah Hasyim yang lebih dikenal dengan nama Nafisah Sahal. Lahir pada 8 Februari 1946. Ayahanda beliau adalah KH. Abdul Fattah Hasyim dan ibunda beliau adalah Nyai Musyarofah Bisri.

Nyai Nafisah memulai proses belajarnya dibawah pengampuan sang nenek (Istri KH Bisri Syansuri). Di Denanyar Jombang, kakek dan neneknya adalah pendiri madrasah perempuan pertama. Nyai Nafisah diasuh oleh kakek dan neneknya pada usia 4 hingga 8 tahun.

Usai neneknya wafat, Nyai Nafisah kembali ke Tambakberas dan didik langsung oleh abah ibuknya yang juga pendiri PPP Al Fathimiyyah dan Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Tambakberas. Di Tambakberas, Nyai Nafisah melanjutkan pendidikannya di MI dan Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Bahrul Ulum.

Beliau hidup dalam keluarga pecinta ilmu dan pejuang pendidikan. Pada masanya perempuan belum banyak mengenyam pendidikan tinggi, ibunda Nafisah telah berkesempatan untuk kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat itu, perguruan tinggi yang kini dikenal sebagai UIN Sunan Kalijaga itu, belum lama didirikan. Karenanya, maklum jika nomor induk mahasiswa beliau saat itu adalah 933. Dua tahun mengengam bangku kuliah, beliau dinikahkan dengan saudara dari garis mbah kakungnya, yang masih terhitung mindoan dengan ibundanya.

Beruntung bagi Nyai Nafisah, suami tercintanya, KH Sahal Mahfudh, memberikan kesempatan kepadanya untuk melanjutkan kuliah hingga selesai. Dan terus membersamai, saling mendukung dan saling menguatkan dalam membangun rumah tangga, mendidik anak bangsa, serta berkiprah di masyarakatnya.

Saat kuliah, beliau berkesempatan diajar oleh Prof. Hasbi Assidiqi dan KH Ali Maksum (Krapyak). Hal yang paling berkesan saat diajar Kiai Ali Maksum pada mata kuliah Tafsir adalah kala ujian semesteran tiba. Kiai Ali meminta mahasiswinya itu untuk ujian lisan berupa membaca kitab Bidayatul Mujatahid secara gundulan (tanpa harakat dan makna).*

Baca Juga:  RUM: Melawan dengan Berjuang Menerima Takdir; Sebuah Catatan untuk Novel DUR

Pada 8 Februari 2021 ini, ibunda Nafisah berusia 75 tahun. Sugeng ambal warso ibuk… mugi mugi pinaringan panjang umur, kesehatan dan keberkahan dalam kehidupan. Amin. []

*Berdasarkan catatan saat bincang santai dengan ibunda Nafisah Sahal
pada ba’da Maghrib, 6 Oktober 2017.

Tutik Nurul Janah
Wakil Pengasuh PP Albadiiyah Kajen, Dosen IPMAFA Pati

Rekomendasi

1 Comment

  1. […] menikah, Nyai Nafisah Sahal adalah mahasiswi tingkat dua (saat itu belum ada sistem semesteran) IAIN Sunan Kalijaga, […]

Tinggalkan Komentar

More in Ulama