China lebih bersyariah, kenapa tidak

Jangan baper orang China bakal pindah ke Indonesia sebab di China lebih makmur dan sejahtera ketimbang negara kita —

^^^
Dalam Masnavi, Jalaluddin Rumi berkata : ‘hatimu adalah rimba raya. Kadang-kadang srigala berkuasa, kadang babi liar, maka hati-hatilah bernafas”. Hati kita riuh rendah. Kadang lembut dan pemurah seperti Yusuf as kemudian berbalik jahat seperti Firaun. Kadang memuji, kemudian mengumpat, mencinta dan mendendam bergantung siapa yang sedang berkuasa di hati.

Pada China yang sama-sama kita benci itu, saya akan tuliskan kebaikan dan pujian— bukankah teramat sulit melihat kebaikan pada orang yang kita benci dan melihat kekurangan pada orang yang kita cintai, karena kebiasaan menggeneralisasi satu kesalahan akan dihitung seluruh.

Sayidina Ali karamallahu wajh berkata : ‘jangan jelaskan siapa dirimu sebab orang yang benci tak akan percaya, sedang pecintamu tak butuh itu’. Tak jelas siapa yang berkata: ‘tuntutlah ilmu sampai negeri China’ semula dibilang itu sabda Nabi saw, tapi kemudian dibatalkan dan dibantah ramai-ramai karena bersangkut dengan China yang sudah kadung dianggap musuh bersama. Atau hanya karena kebetulan hadis itu tak sesuai dengan selera dan menyinggung ras tertentu.

^^^
Setelah Uni Sovyet ambruk dicabik-cabik glastnots dan prestroika, Amerika menjadi negara adidaya sendirian tanpa tanding— tapi China merangsak maju bersaing dan perlahan mulai mengalahkan. 1,4 atau (1,7) milyar penduduk China terbesar di dunia. Suku bunga bank di China lebih rendah dibanding bank mu‘amalat dan bank-bank syariah lain yang kita banggakan. China tumbuh dengan kekuatan berbasis umat bukan sebaliknya. China juga dikenal suka membantu bahkan terhadap negara-negara kompetitornya. Politik luar negeri China juga lebih sopan dibanding Amerika dan sekutunya.

Baca Juga:  Kemesraan Cinta Maulana Rumi dan Syamsi Tabrizi

China adalah ras dominan yang terdidik, ulet, pekerja keras, produktif, terampil dan mau dibayar murah, bandingkan dengan SDM di negara-negara timur-tengah dan Islam lainnya—yang terus berselisih, egois dan berebut depan. Pendidikan rendah, stag dan mahal.

Pada tahun 2020 ini, ada sekitar 400 juta penduduk kelas menengah di China bahkan mengalahkan Amerika dan Eropa. Tesis Huntington tentang benturan peradaban masih sangat relevan. China bakal digdaya menguasai, sumber daya manusia dan sumber daya alam berlimpah, militer yang kuat, ekonomi mapan dan geopolitik strategis. mereka adalah bangsa mandiri, 11 dari 19 kategori industri penting dunia di pasok dari China, dari produk celana dalam hingga it, dari kerupuk siap saji di meja makan hingga senjata berat pemusnah masal di angkasa biru, semua ada, artinya China adalah kekuatan alternatif sebagai balance kekuatan barat yang arogan.

^^^^
Tapi bukan China yang jadi masalah —- ini soal hati, siapa lebih dominan dan berkuasa: serigala atau babi liar. Melihat kebaikan pada orang yang dibenci itu soal yang hendak saya tuliskan. Melihat kebaikan pada orang yang kita benci apalagi memberi pujian itu yang hendak saya latihkan. Adalah sebentuk ridha dan kerelaaan hati melihat kekurangan sendiri sambil memuji kebaikan lawan —- tapi ini soal sulit dalam beragama, percayalah. Sebab yang bisa kita lihat dari orang yang kita benci hanyalah keburukan —dan itu pertanda kurang baik.

Bukankah Nabi saw telah memberi uswah dan kita bangga menjadikan al-Quran sebagai jalan hidup. Ahhh…, yang Bener. Jangan-jangan malah sebaliknya. [HW]

Nurbani Yusuf
Komunitas Padang Mahsyar

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Opini