Sekedar mengenang masa lalu yang indah. Sejarah adalah sumber Pengetahuan.

Andalusia atau Spanyol adalah salah satu kota terkenal di Eropa. Ia pernah menjadi salah satu pusat pemerintahan Islam yang besar. Di sanalah Abdurrahman al-Dakhil, (kepada siapa Kyai Wahid Hasyim mengambil nama untuk anak pertamanya), mengakhiri pelariannya dari kejaran pasukan tentara imperium Abbasiah yang dendam kesumat. Di tempat ini dia mendirikan pemerintahan yang besar bahkan dalam waktu singkat berhasil menandingi kejayaan dan kebesaran Dinasti Abbasiah di Baghdad, yang menjadi lawan politiknya. Ialah Dinasti Umayyah.

Andalusia selalu saja menarik untuk dikaji kembali.

Kehadiran Islam di Andalusia telah mengakhiri kekuasaan politik monoreligi (satu agama) yang dipaksakan penguasa sebelumnya. Islam hadir untuk menawarkan konsep politik multi agama. Pemerintahan Islam di negeri ini menciptakan masyarakat Spanyol yang pluralistik. Para pemeluk agama yang berbeda-beda dapat hidup berdampingan secara damai, aman dan saling bekerjasama membangun negara dan peradaban Spanyol yang besar. Melalui proses akulturasi kebudayaan ini Islam kemudian maju pesat. Andalusia Islam menjadi pusat peradaban dunia yang cemerlang. Di sini ada Al-Hamra, istana indah bercat merah yang terletak di sebuah bukit kecil di kota Granada. Ada Kordoba yang pernah menjadi pusat pengembangan dan pergulatan intelektual dunia. Ada kota kuno, Seville, yang eksotik. Disana ada istana Alcazar yang megah, anggun dan memukau. Di dinding istana ini ada kaligrafi indah bertuliskan “La ghalib ill bi Allah“, “Tiada ada kekuatan kecuali karena Allah”.

Bersambung!

Baca Juga:  Sejarah Tarawih (1): Tarawih pada Zaman Nabi
Husein Muhammad
Dr (HC) Kajian Tafsir Gender dari UIN Walisongo Semarang, Pengasuh PP Darut Tauhid Arjowinangun Cirebon, Pendiri Yayasan Fahmina Institute

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Kisah