Pesantren.id-LONDON-Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCINU UK) kerjasama dengan PCI Muhammadiyah UK untuk kajian aksi bersama melawan Covid-19. Kolaborasi ini dimulai dengan kajian bersama, membahas tentang voluntarisme, pada Sabtu (11 April 2020), jam 13.00-14.00 BST/19.00-20.00 WIB.
Kajian online yang bertajuk ‘Voluntarisme di Tengah Covid-19: dari Teknologi dan Filantropi untuk Negeri’ menghadirkan narasumber Ruly A Santabrata (KawalCovid19/Katib Syuriah PCINU UK) dan Arif Rohman (Amcolabora Institute/Sekum PCIM United Kingdom), yang dimoderatori Wiku Suryomurti (PCIM UK).
Munawir Aziz, Sekretaris PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom, mengungkapkan kajian bersama antara PCI Muhammadiyah dan PCI NU United Kingdom ini penting.
Kajian ini sebagai jembatan silaturahmi digital, agar bersama-sama dakwah Islam moderat, Islam rahmatan lil-alamin di level internasional,” ungkapnya.
“Sebagai sekretaris PCI NU United Kingdom, saya berkolaborasi dengan Mas Miftahul Ulum, Ketua PCI Muhammadiyah UK, seraya mengajak teman-teman PCI Muhammadiyah di United Kingdom, untuk bersama-sama menggerakkan umat, mencerdaskan, serta memainkan pola pemberdayaan bersama. Ini dalam rangka memperkuat ukhuwwah islamiyyah, ukhuwwah basyariyyah,” terang Munawir Aziz, yang merupakan peneliti kajian Tionghoa dan Yahudi Asia Tenggara.
Menurut Munawir Aziz, kerjasama PCI Nahdlatul Ulama dan PCI Muhammadiyah United Kingdom ini akan berlanjut secara rutin.
“Kajian bersama antara PCIM UK dan PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom, rencananya akan menjadi program rutin dwi bulanan, yang menjadi penanda kebersamaan untuk dakwah Islam moderat, Islam wasathiyyah di Inggris dan level internasional.”
Lebih lanjut, Munawir menambahkan bahwa
pembahasan tentang Voluntarisme menjadi penting di tengah Covid-19, karena kita tidak mungkin hanya berharap pada pemerintah. “Di beberapa negara Eropa dan Amerika, pemerintahnya punya tantangan berat untuk menjamin sistem sosial ekonomi tetap jalan.
Nah, Indonesia punya karakteristik kuat gotong royong warganya. NU dan Muhammadiyah dapat menjadi leader untuk menopang negara menghadapi krisis Covid-19,” jelasnya.
Dalam program ini, PCINU dan PCI Muhamamdiyah juga didukung oleh komunitas-komunitas muslim Britania Raya, serta perwakilan pemerintah dari KBRI London