Peran Kiai NU di kampung-kampung tidak diragukan lagi kiprahnya. Karena ketelatenan dan ketekunannya dalam mendakwahkan Islam Ahlussunah wal jama’ah di akar rumput, membuat ciri khas NU tetap lestari hingga kini. Hal itulah yang mendasari LTN MWCNU Diwek yang bekerjasama dengan Literacy Center PWNU Jawa Timur mengadakan Pelatihan Menulis Tokoh NU Tahap I di Kampus Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang, Rabu (3/7/24).

Hadir dalam acara tersebut Pengurus MWCNU Diwek, H. Supadi yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Pelatihan Menulis Tokoh NU itu.

“Ini adalah gebrakan yang tidak biasa dari LTN MWCNU Diwek, semoga bisa menghasilkan karya tulisan yang dapat memberikan manfaat untuk banyak orang, apalagi yang hendak ditulis adalah Kiai-kiai NU,” jelas pria yang akrab disapa Pak Adi ini.

Untuk mengasah kemampuan menulis peserta, panitia pelaksana menghadirkan narasumber yang telah lama malang-melintang di dunia kepenulisan, antara lain Dr Budi Harianto selaku Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dan Syamsul Arifin selaku Kepala Biro NU Online Jombang.

“Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore ini, tidak hanya seremonial, namun juga praktek menulis yang didampingi oleh fasilitator,” jelas Ketua Pelaksanaan, Muhammad Farhan Rafi.

Ia berharap dengan kegiatan tersebut dapat menumbuhkan jiwa-jiwa penulis yang ada di ranting se kecamatan Diwek.

“Semoga dengan adanya acara ini dapat memunculkan sejarah-sejarah tentang keberadaan Kiai NU yang ada di Diwek supaya sejarah beliau tidak mati dan tidak tenggelam,” imbuh pria yang juga Dosen Universitas PGRI Jombang ini.

Mendorong literasi di ranting, lanjutnya, memang tidak bisa semudah membalikkan telapak tangan. Menurutnya, semua itu berproses dan kerjasama yang baik dari seluruh elemen yang ada di bawah naungan MWC NU Diwek.

Baca Juga:  Eksistensi Literasi Santri Di Tengah Badai Digitalisasi

“Ya, supaya Kiai dan Bunyai NU kita tidak hanya dikenang melalui cerita-cerita saja, namun juga diabadikan di dalam tulisan,” terangnya.

Peserta Pelatihan Menulis Tokoh NU Tahap I di Kampus Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah bekerjasama menyukseskan acara tersebut. “Terimakasih sebanyak-banyaknya kepada seluruh pihak, Kampus Unhasy Tebuireng, STIT UW Bulurejo, BMT NU Diwek, PT Menaksopal Link Nusantara, Pesantren.id, serta dermawan yang lainnya.

Dikonfirmasi setelah acara, Kepala Literacy Center LTN PWNU Jawa Timur Mukani mengapresiasi kegiatan PMTNU ini. “Baru pertama kali di Jawa Timur ada MWCNU yang mengelar kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Bapak dua putra ini menambahkan, buku kumpulan tokoh NU nanti harus diterbitkan. “Biar beliau-beliau bisa terus dibaca dan diteladani generasi penerus,” ujarnya.

Pihaknya juga sanggup membantu untuk memintakan kata pengantar buku kepada salah satu guru besar. lni sebagai bentuk keseriusan LTN dalam mendorong tradisi literasi di kalangan muda nahdliyyin.

Sekadar diketahui, acara tersebut juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Agama Islam Dr. Jasminto yang telah menekan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Literacy Center PWNU Jawa Timur.

Rifatuz Zuhro
Pegiat Konten Keislaman dan Keindonesiaan, serta Redaktur Pesantren.ID

    Rekomendasi

    Tinggalkan Komentar

    More in Berita