Pontianak, Pesantren.id – Pengurus Wilayah Lembaga Ma’arif Nahldatul Ulama bersinergi dengan Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Kalimantan Barat, dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443H dan Hari Santri Nasional bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama II, Gang Bansir 2, Jalan Imam Bonjol, Kota Pontianak. Sabtu, (30/10/21)
Acara yang mengusung tema “Semangat Ukhwah An-Nahdliyyah Ciptakan Sinergitas Pembangunan Pendidikan” ini juga dikemas dengan penyerahan donasi dari LP. Ma’arif NU Kalimantan Barat untuk pembangunan MCK dan halaman MI NU II Pontianak. Diserahkan juga bantuan biaya pendidikan bagi siswa-siswi yang kurang mampu sebanyak 45 orang oleh Ketua Umum IKA-PMII Kalimantan Barat, Sahabat Suib.
Wakil Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kalimantan Barat Jono Harun mengatakan acara ini merupakan sinergitas dan ajang silaturrahim untuk mempererat Ma’arif dan IKA-PMII Kalimantan Barat. Ia mengungkapkan bahwa keduanya perlu bersinergi untuk membangun sekolah atau madrasah di lingkungan LP. Ma’arif NU, terutama yang belum ada di beberapa kabupaten di Kalimantan Barat.
“Jadi PR kami, bagaimana bisa meningkatkan mutuP dan mengajak PCNU yang ada di kabupaten/kota membangun sekolah/madrasah di daerahnya. Dengan dibentuk LP. Ma’arif NU otomatis terbentuk kembaga pendidikannya,” tandasnya.
Ia memberikan semangat kepada Guru yang mengabdikan dirinya di LP Ma’arif terus semangat dan berjuang. Sumber Daya Manusia di Ma’arif menurutnya tidak diragukan lagi hanya kurang support saja.
Sama halnya, Ketua Umum Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalimantan Barat sahabat Suib yang juga sebagai anggota DPRD Kalimantan Barat mengatakan “Berdasarkan penuturan dari Pak Jono Harun, Ma’arif sebenarnya tidak kekurangan kader yang fokus di bidang pendidikan, hanya saja LP. Ma’arif selama ini agak kurang diperhatikan sehingga banyak sekolah/madrasah yang harus disupport untuk terus maju,” jelasnya.
Suib memaparkan bahwa mumpung dirinya masih bagian dari pemerintah, maka sisa jabatan terakhir akan ia manfaatkan untuk mensupport LP. Ma’arif.
“Kalau bisa kita coba buat program di kabupaten yang belum ada sekolah Ma’arifnya, insyaallah saya support anggaran untuk mendirikan Ma’arif. Supaya bisa berkesinambungan, adakan silaturrahim dengan Gubernur, nanti kita fasilitasi,” tandasnya.
Ia menjelaskan bagaimanapun NU banyak lembaga yang harus di support, pemerintah harus bertanggungjawab, lebih-lebih undang-undang tentang pondok pesantren, berbicara lembaga non formal banyak lembaga pendidikan yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama.
“Kedepannya silaturrahim Ma’arif dan IKA-PMII berharap berlanjut, supaya kita bisa memperbaiki Lembaga Pendidikan Ma’arif,” Imbuhnya.[BA]
[…] Source link […]