Pesantren.id-Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas mengajak aktivis mahasiswa pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) melakukan kontra narasi terhadap isu-isu keagamaan yang intoleran. Ajakan tersebut disampaikan Menag di hadapan peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Diklatpimnas) 2020. Kontra narasi dipandang penting untuk dilakukan mengingat mahasiswa PTKI menurut Menag merupakan salah satu agen moderasi beragama. “Saya berharap, Anda semua bisa menjadi agen moderasi beragama dengan daya kepemimpinan yang dimiliki. Kepemimpinan wacana, literasi yang diimbangi dengan kemampuan data akan sangat penting,” kata Menag, Rabu (30/12/2020).
Lebih lanjut, Gus Yaqut -sapaan akrab Menag, berharap para pimpinan organisasi mahasiswa peserta Diklatpimnas 2020 dapat menjadi aktor penting perubahan. Diklatpimnas 2020 menurut Menag menjadi sebuah harapan baru guna membentuk pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yaqut juga memberikan apresiasi kepada 10 peserta terbaik pada diklat yang berlangsung secara daring dan luring yang dilaksanakan dalam durasi 10 hari atau 70 jam. Diklatpimnas ditutup secara resmi oleh Menag bersamaan dengan Apresiasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (ADIKTIS) tahun 2020.
Kriteria peserta terbaik Diklatpimnas dilihat dari kehadiran setiap sesi, keaktifan menyampaikan gagasan, hasil tes dan penugasan, yang dinilai secara komprehensif oleh Tim Instruktur Diklatpimnas Diktis-UIN Walisongo.
Berikut nama mahasiswa yang mendapat predikat 10 terbaik Diklatpimnas 2020:
1. Wahyu Nizam (UIN Sumatera Utara),
2. Ari Ariyadi (UIN Antasari Banjarmasin),
3. Slinder Marhaba (IAIN Sultan Amai Gorontalo),
4. Musrafiyan (UIN Ar-Raniry Banda Aceh),
5. Luqyana Azmiya Putri (IAIN Kerinci),
6. Nur Wahyu Ningsih (UIN Alauddin Makassar),
7. Henni Marito Siregar (IAIN Padangsidimpuan),
8. Deni Setiawan (IAIN Curup),
9. Devi Retniasih (UIN Raden Intan Lampung), dan
10. Chyntia Kurniawati (UNU Surakarta).
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdani menegaskan beliau percaya mahasiswa PTKI tidak ada yang intoleran dan radikal karena keilmuan yang ada mengarahkan agar anak bangsa untuk berfikiran keagamaan yang terbuka (inklusif).
Dhani sapaan Dirjen Pendidikan Islam ini menaruh harapan besar agar mahasiswa dapat mengembangkan talenta kepemimpinan untuk bekal memimpin bangsa. “Diklatpimnas merupakan sarana efektif untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan, karakter dan memperkuat semangat kebangsaan”, ujarnya.
Tampak hadir dalam kegiatan penutupan tersebut, Sekjem Kemenag Nizar Ali, Direktur Diktis Suyitno, Sesditjen Pendis Rohmat Mulyana, para Rektor PTKIN, beberapa ketua PTKIS se-Indonesia, serta perwakilan mahasiswa PTKIN dan PTKIS se-Indonesia. (HNZ)