Sumatera Utara, Pesantren.id – Tgk. Fahmi Karimuddin pimpinan Dayah Fahmussalam Al-Aziziyah Medan dan juga salah seorang dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga berhasil meraih doktor dan mampu mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka pomosi doktor Aqidah dan Filsafat Islam dan Studi Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera Utara yang digelar di Ruang II Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, Rabu, (23/3).
Kabag Humas IAI Al-Aziziyah Samalanga Tgk Mursalin MH mengatakan Tgk. Fahmi kelahiran Batee Pidie alumni Dayah MUDI Samalanga itu atau akrab disapa Abi Fahmi Medan berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Pengaruh Doktrin Pemikiran Mursyid terhadap Suluk Tarekat Naqsyabandiyah”
“Sidang terbuka pomosi doktor Abi Fahmi dengan anggota sidang masing-masing : Prof. Dr. Amroeni Drajat, M.Ag, Prof. Dr. Hasan Bakti Nasution, M.A, Prof. Dr. Katimin, M. Ag, Dr. Anwarsyah Nur, MA, penguji eksternal Prof. Dr. Syamsul Rijal, M.Ag,” katanya dalam releas resminya kepada media ini, Rabu, (23/).
Prosesi pelaksanaan promosi doktor Abi Fahmi Medan menurut Tgk. Mursalin yang merupakan alumni MUDI Samalanga itu berjalan lancar dan alot bahkan isykal (pertanyaan) yang diajukan penguji mampu dijawab dengan sempurna.
Sementara itu Rektor IAIA Samalanga Tgk Muhammad Abrar Azizi, M. Sos melalui Humas IAI Al-Aziziyah Samalanga menucapkan selamat dan sangat berterima kasih atas prestasi yang dicapai Abi Fahmi sang dosen yang juga pimpinan Dayah cabang MUDI di Medan.
Tgk. Abrar menyebutkan pencapaian ini menambah daftar doktor di IAI Al-aziziyah Samalanga. Dengan bertambahnya doktor muda membidangi sepesialis Ilmu Aqidah dan Filsafat Islam Islam di Institut Agama Al-Aziziyah maka semakin dekat pula program pembukaan Pascasarjana di IAIA,” paparnya.
”Alhamdulillah, IAI Al-aziziyah Samalanga hari ini bertambah lagi doktor di lembaga pendidikan kita dan hendaknya capaian ini menjadi sugesti kepada mereka yang belum merampungkan disertasinya dan terus berjuang sehingga doktor bisa terus bertambah di Institut kita menuju kampus Universitas al-Aziziyah Samalanga, ” pintanya.
Selanjutnya, sang doktor Suluk Abi Fahmi sangat berterimakasih kepada semua pihak baik di UINSU maupun guru dan dosen serta kawan di IAI Al-Aziziyah Samalanga, Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga serta teristimewa keluarga dan orang tua yang telah membantu sehingga mampu menyelesaikan jenjang doktoral ini.
“Terima kasih kepada semuanya yang tidak mungkin disebutkan satu perasatu dan sangat berharap kepada mereka yang sedang dan akan menyelesaikan doktoral semoga dapat segera merampungkan disertasinya meraih impian dan juga berharap ilmu yang didapatkannya bisa bermamfaat demi kemajuan lembaga kita, ” pintanya dengan penuh berharap dan semangat.
Abi Fahmi mengatakan disertasinya meneliti tentang proses pelaksanaan ibadah tarekat Naqsyabandiyah di MUDI Mesjid Raya Samalanga Bireuen, Melihat konsep doktrin yang dilakukan oleh seorang mursyid terhadap murid, dan pengaruh doktrin mursyid tarekat suluk terhadap santri.
“Hasil penelitian menyebutkan bahwa pelaksanaan ibadah suluk di MUDI Mesra para jamaah melaksanakan kegiatan yang di awali dengan mandi taubat, shalat sunah taubat, zikir, zikir jahr dilakukan setiap selesai melakukan shalat fardu dan dzikir sir dilakukan setiap hembusan nafas, kemudian pelaksanaan Rabhitah ketika berdzikir kemuadian guru mursyid mendoakan murid,” ulas putra kelahiran Pidie itu.
Mantan asisten pribadi Abu MUDI itu menambahkan bahwa doktrin yang dilakukan oleh Mursyid kepada santri/jamaah suluk yaitu pantangan ibadah tawajjuh, pantangan dari makanan yang berdarah, zikir harian dan minggua dengan memperbanyak zikir sampai 70.000 kali, setelah shalat wajib di baca zikir 200 kali hingga lunas 70.000.
“Adapun pengaruh doktrin mursyid tarekat suluk terhadap santri MUDI Bireun yaitu pengaruh pada sikap positif kepribadian santri, pengaruh pada sikap sosial masayarakat dan pengaruh pada pengetahuan santri tentang ibadah suluk,” tutupnya. []