pesantren-talk-series-1-konsep-pesantren-tangguh-lintas-perspektif

MALANG, Pesantren.ID – Pesantren Talk Series digagas Pusat Pengembangan Masyarakat Pesantren (P2MP) Unira Malang . Pesantren Talk Series #1 hari ini (23/7/2020) mengambil tema Membincang Konsep Pesantren Tangguh Lintas Perspektif.

A. Rofik Maulana selaku panitia yang juga peneliti senior P2MP Unira Malang mengatakan bahwa Pesantren Talk Series merupakan acara webinar atau seminar daring sebagai orkestrasi kegiatan akademik masyarakat pesantren (stakeholder) untuk meningkatkan kewaspadaan bersama dalam bersosial di era pandemi. “Seri kali ini terkait pesantren tangguh, terkait bagaimana entitas perkumpulan santri dalam belajar di pesantren dalam situasi pandemi ini dan nantinya ada seri lanjutan dengan berbagai tema,” ungkap Rofik panggilan akrabnya.

Pesantren Talk Series #1 dipandu langsung oleh direktur Pusat Pengembangan Masyarakat Pesantren (P2MP) Unira Malang, Muhammad Romli Muar, M.HI yang juga dosen Prodi Perbankan Syariah Unira Malang. Muhammad Romli Muar, M.HI dalam statemen pembukanya mengatakan bahwa demi efektivitas peran pesantren sebagai agen perubahan sosial, maka menjadi keniscayaan adanya dinamisasi tatanan multi dimensi pesantren agar senantiasa menjadi uswah dalam tatanan sosial masyarakat dan bangsa dalam konteks yang lebih luas.

Pesantren Talk Series #1 yang dibuka oleh Wakil Rektor III Unira Malang, Aan Fardani, M.Pd ini secara virtual menghadirkan Fadhil Khozin, M.Pd selaku Ketua LBMNU Kabupaten Malang, Helmi Nawali, M.Ag selaku Anggota Dewan Pengasuh Pesantren Tangguh An Nur 2, dan drg. Arbani Mukti Wibowo selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.

Fadhil Khozin, M.Pd mengatakan bahwa bagaimana pesantren tangguh dalam menghadapi pandemi covid-19 persepsi Fikih. Terkait kegiatan salat fardhu berjamaah yang diberi jarak/ tidak merapatkan shaf. “Dalam analisis dan pendapat Imam Nawawi pada kitab Nihayatuz Zain halaman 121 ; Apabila tidak merapatkan shaf dalam salat fardhu berjamaah disebabkan oleh suatu hal yang darurat maka hal tersebut tidak mengurangi sedikitpun pahala dan fadhilah berjamaah. Karena hal tersebut bertujuan untuk menghindari resiko kecerobohan yang mempercepat penyebaran virus covid-19” tutur Ketua LBMNU Kabupaten Malang ini.

Baca Juga:  Pahlawan Pandemi yang Terlupakan

“Bahwasanya Ahlusunnah Wal Jama’ah mengatakan agar kita tidak perlu terlalu takut terhadap covid-19, sebab takdir adalah ketetapan Allah swt. Akan tetapi kita juga tetap ikhtiar untuk menjaga diri dari tertularnya virus covid-19, seperti memakai masker, mencuci tangan. Kita tidak boleh ceroboh seperti faham Jabariyah, kita juga tidak boleh terlalu takut sampai mengurung diri di rumah seperti faham Mu’tazilah” ungkap sosok yang juga dosen Unira Malang.

Helmi Nawali, M.Ag banyak memberikan experience Pesantren Annur 2 dalam protokol kesehatan. “Pandemi Covid-19 adalah sebuah momentum untuk menciptakan normal yang baru yakni hidup lebih bersih dan lebih menjaga kesehatan, selaku pelaksana pesantren tangguh, paling tidak ada 3 hal yang harus dilaksanakan : 1) Pesantren Sehat 2)Pesantren Bersih 3)Pesantren TOPP (Tanaman Obat Pondok Pesantren).”

drg. Arbani Mukti Wibowo selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menganjurkan agar seluruh masyarakat terutama pesantren tangguh agar menjalankan protokol yang sudah dianjurkan oleh pemerintah. Dan pedoman untuk pesantren beliau mengajak agar pondok pesantren membentuk SATGAS Pesantren yang strukturnya : 1) Ketua SATGAS, 2) Koordinator Kesehatan 3) Koordinator Keamanan 4) Koordinator Logistik 5) HUMAS.

Pada kesempatan ini sejatinya menghadirkan secara virtual Drs. H.M. Sanusi, M.M selaku Bupati Malang, namun diwakilkan kepada Suko Wiyono, Asisten 1. Disampaikan bahwa vaksin masih dalam masa uji coba, jadi kita semua masih berdampingan dengan Covid-19, jadi pesantren tangguh harus tetap mematuhi protokol kesehatan , beliau menganjurkan agar tetap menjaga kebersihan, dan diharuskan memakai masker. [HW]

Redaksi
Redaksi PesantrenID

Rekomendasi

Tinggalkan Komentar

More in Berita